Tampilkan postingan dengan label Budidaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Juli 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cara Budidaya Ikan Mas dengan Mudah

Budidaya ikan mas paling baik dilaksanakan di daerah yang terletak pada ketinggian antara 150-1.000 meter dpl. Ikan mas akan berkembang biak dengan bagus saat dipelihara di dalam air dengan pH sekitar 7-8 dan suhunya berkisar 20-25 derajat celsius. Budidaya ikan mas biasanya ditujukan untuk menghasilkan benih untuk keperluan pasar usaha tani serta menghasilkan ikan mas yang layak konsumsi untuk pasar konsumen akhir.

budidaya-ikan-mas.jpg

Di bawah ini langkah-langkah dalam membudidayakan ikan mas bisa Anda terapkan sendiri :

Pembenihan Ikan Mas

Pembenihan ikan mas dimulai dengan memilih calon indukan yang bersifat unggul. Diharapkan ikan indukan yang memiliki sifat demikian mampu menghasilkan ikan-ikan mas dengan produktivitas yang tinggi. Setelah berhasil didapatkan, segera pisahkan ikan jantan dan ikan betina di kolam khusus sampai keduanya siap untuk menjalani proses pemijahan.

Setelah kedua indukan ikan mas terlihat sudah matang gonad, selanjutnya ikan-ikan tersebut dimasukkan ke dalam kolam pemijahan. Kolam ini harus dilengkapi dengan kakaban yang terbuat dari ijuk sebagai tempat untuk meletakkan telur hasil pembuahan. Kami akan memberikan panduan penanganan ikan mas selama proses perkawinan pada artikel berikutnya.

Pembesaran Ikan Mas

Pembesaran ikan mas biasanya menggunakan benih yang berukuran sekitar 10-12 cm dengan bobot mencapai 80-100 gram/ekor. Diharapkan benih ikan yang berukuran seperti ini sudah mempunyai daya tahan tubuh yang bagus sehingga risiko kegagalan dapat ditekan. Waktu yang dibutuhkan untuk membesarkan benih ikan mas hingga layak konsumsi umumnya antara 2-3 bulan.

Proses budidaya ikan mas biasanya dilaksanakan dengan memanfaatkan kolam air tenang, kolam air deras, serta kolam tumpang sari. Tempat pemeliharaannya biasanya berupa kolam tanah, kolam tembok, kolam terpal, sawah, keramba, serta jaring apung. Simak panduan membesarkan benih ikan mas sebagai berikut. Pembesaran Ikan Mas dengan Kolam Tanah

Kolam tanah merupakan kolam yang paling banyak digunakan oleh para petani karena pembuatannya yang cukup mudah dan biaya perawatannya pun lebih murah. Keunggulan lainnya yakni kolam tanah dapat menyediakan pakan alami bagi ikan berupa cacing ataupun tumbuhan air. Ada dua macam kolam tanah yaitu kolam tanah yang dilengkapi tanggul tanah dan kolam tanah dengan tanggul tembok/batu.

Berikut merupakan panduan pembudidayaan ikan mas menggunakan kolam tanah :

  1. Tanah yang akan dijadikan kolam perlu dibajak terlebih dahulu. Kemudian tanah tersebut dijemur diberikan kapur, ditaburi pupuk, sampai diisi dengan air secukupnya.
  2. Pilih benih ikan yang memilik bobot rata-rata 100 gram/ekor dengan kapasitas sekitar 1-2 ekor/m2.
  3. Pakan utama yang dapat diberikan berupa pelet yang mengandung protein dengan kadar 25% dan dosisnya sebanyak 3-4% dari bobot ikan mas. Sebagai contoh, ikan mas yang berbobot 100 gram membutuhkan pelet sebanyak 3-4 gram/ekor/hari. Jadi apabila kolam tersebut berisi 1.000 ekor ikan mas, maka pakan yang dibutuhkan sebanyak 3-4 kg/hari.
  4. Berikan pakan kepada ikan mas setiap tiga kali sehari yaitu pada waktu pagi, siang, dan sore hari.
  5. Bobot ikan mas perlu ditimbang setiap dua minggu sekali. Ikan yang akan dijadikan sampel dapat dipilih secara acak. Tujuan penimbangan ini adalah untuk menyesuaikan jumlah kebutuhan gizi yang diperlukan oleh ikan mas tersebut.
  6. Pada umumnya, bobot ikan mas yang dipelihara akan bertambah menjadi 300-400 gram/ekor setelah tiga bulan kemudian. Dengan postur tersebut, ikan sudah layak dipanen dan didistribusikan ke pasar.

Pembesaran Ikan Mas dengan Kolam Air Deras

Dinamakan kolam air deras karena kolam ini dilengkapi dengan sirkulasi air yang dapat berputar dengan cepat. Persyaratan utama kolam ini adalah debit air yang besar dan arus yang kuat. Kelebihan kolam ini yaitu ikan mas yang dipelihara di dalamnya memiliki nafsu makan yang tinggi dan padat tebar ikan pada kolam pun lebih besar.

Kolam air deras biasanya dibuat dengan membagi lahan/areal kolam menjadi ukuran yang kecil supaya aliran airnya tetap deras. Kedalaman kolam ini umumnya lebih dalam ketimbang kolam air tenang. Sedangkan bagian dindingnya dibuat dari beton untuk mencegah timbulnya erosi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membudidayakan ikan mas menggunakan kolam air deras yaitu :

  1. Kolam air deras membutuhkan debit air yang besar mencapai 25-100 liter/detik dan harus senantiasa lancar.
  2. Benih ikan yang bagus berbobot sekitar 100 gram/ekor dengan kapasitas penebaran benih mencapai 30-60 ekor/m2.
  3. Pakan yang diberikan harus mengandung protein dengan kadar di kisaran 25-30% dengan syarat pelet harus tahan berada di dalam air dan tidak gampang hancur.
  4. Dosis pemberian pakan sebanyak 4% dari total berat ikan tersebut. Oleh karena itu, timbang sampel ikan secara acak untuk mengetahui bobotnya.
  5. Pakan bisa ditebar dengan cara ditebar ke dalam kolam atau diletakkan di dalam wadah.
  6. Pemberian pakan dilakukan setiap tiga hari sekali ketika pagi, siang, dan sore hari.
  7. Ikan mas hasil budidaya memakai kolam air deras ini bisa dipanen setelah usianya mencapai 2,5-3 bulan dengan bobot rata-rata 300-400 gram/ekor.

Kamis, 26 Juli 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

3 Penyakit Ikan Nila dan Pengobatannya

Apa sajakah penyakit ikan nila dan pengobatannya? Ikan nila merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh para petani lokal. Ikan ini memiliki beberapa keunggulan terutama pada kecepatan pertumbuhannya, memiliki respons yang bagus terhadap pakan buatan, mampu bertahan hidup dengan populasi yang tinggi, serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Ikan nila juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena mengandung daging yang lezat dan banyak disukai oleh masyarakat.

Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang tergolong dalam famili Chiclidae. Di perdagangan internasional, ikan ini disebut sebagai red tilapia. Sedangkan beberapa daerah di Indonesia menyebutnya dengan istilah kakap merapi atau mujarah. Ikan ini mempunyai postur tubuh agak bulat dan pipih, mulut ada di ujung kepala, serta badannya berwarna kemerah-merahan, bintik-bintik hitam, dan ada pula yang albino.

Terdapat tiga penyakit utama pada ikan nila yaitu penyakit yang menyerang kulit, insang, dan organ dalam. Guna mengetahui jenis penyakit yang menyerang pada seekor ikan nila serta teknik pengendaliannya yang tepat, Anda harus melakukan diagnosa secara menyeluruh. Diagnosa mencakup juga pada pengamatan terhadap gejala-gejala awal yang dialami oleh ikan nila yang berpenyakit.

penyakit-ikan-nila.jpg

Penyakit 1 : Penyakit Kulit

Gejala-gejala dari penyakit kulit ini antara lain munculnya warna merah pada bagian-bagian tubuh tertentu dari ikan nila, kulit berubah warna menjadi tampak pucat, serta tubuhnya juga diselimuti dengan lendir yang cukup tebal. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan merendam ikan tersebut di dalam larutan PK (kalium permanganat) dengan dosis 2 gram/10 liter air selama 30-60 menit. Pengobatan dengan metode ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Opsi lainnya adalah penanggulangan penyakit memakai Negovon dengan dosis 2-3,5% dalam waktu menit.

Penyakit 2 : Penyakit Insang

Ikan nila yang sedang mengidap penyakit pada bagian insangnya bisa dilihat dari ciri-ciri seperti tutup insang mengalami bengkak serta lembaran insang tampak berwarna pucat alias keputih-putihan. Metode yang dapat dilakukan untuk mengobati ikan nila yang sedang sakit pada bagian insangnya sama seperti teknik pertama, yakni bisa menggunakan larutan PK atau Negovon.

Penyakit 3 : Penyakit Organ Dalam

Tanda-tanda awal dari serangan penyakit organ dalam pada ikan nila di antaranya perut ikan membengkak, sisiknya tampak berdiri, dan gerakan ikan menjadi lemas. Pengendalian terhadap penyakit organ dalam masih sama dengan pengobatan penyakit kulit.

Untuk mencegah mewabahnya penyakit pada kolam ikan nila, Anda bisa melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

  1. Jangan menebarkan benih ikan nila secara berlebih di dalam suatu kolam sehingga kapasitasnya melebihi anjuran.
  2. Berikan pakan yang kondisinya bagus, kualitasnya tinggi, serta kuantitasnya cukup.
  3. Perhatikan kebersihan air kolam tanah dan lakukan penggantian secara berkala.

Jumat, 13 Juli 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cara Memelihara Ikan Bandeng di Tambak

Bagaimana caranya memelihara ikan bandeng di tambak? Karena mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, ikan bandeng sering dibudidayakan di tambak. Beternak ikan bandeng juga tidak sesulit dengan apa yang dibayangkan. Ini dikarenakan ikan bandeng mampu beradaptasi dengan cepat baik di perairan, tawar, payau, maupun asin.

cara-memelihara-ikan-bandeng.jpg

Bagi Anda yang tertarik dengan usaha pembudidayaan ikan bandeng, catat kiat-kiat dalam memeliharanya sebagai berikut :

Kiat 1. Persyaratan Lokasi

Area yang akan dijadikan sebagai tambak pemeliharaan ikan bandeng harus banyak mengandung bahan organik, dilengkapi dengan saluran air yang lancar, serta posisinya jauh dari pabrik. Persyaratan untuk kolam yang baik antara lain memiliki tingkat keasaman 6-7, kondisi lingkungan bersih, suhu udaranya normal, dan memiliki suasana yang tenang.

Kiat 2. Pemilihan Benih

Benih ikan bandeng akan berpengaruh besar terhadap tingkat pertumbuhan dan hasilnya. Ciri-ciri benih ikan bandeng yang berkualitas unggul yaitu berasal dari indukan super, kondisinya sehat, tidak mengalami cacat, tingkat pertumbuhannya cepat, dan tingkat produktivitasnya tinggi. Dianjurkan untuk membeli benih di toko yang tepercaya, berkualitas, dan diakui oleh pemerintah.

Kiat 3. Pengelolaan Kolam

Tentukan lokasi yang benar-benar ideal untuk pembuatan media kolam ikan bandeng. Kemudian buat kolam dengan cara menggali tanah yang berukuran 2 x 3 x 3 m. Lalu taburkan kapur pertanian pada kolam tersebut dengan dosis sesuai saran pada kemasan untuk menormalkan pH tanah. Buat juga tanggul yang mengelilingi kolam dengan ketinggian sekitar 30-60 cm. Setelah itu, diamkan kolam tersebut selama 2-3 minggu.

Proses selanjutnya adalah mengisi kolam dengan air yang telah diendapkan selama 24 jam hingga ketinggiannya mencapai 30-40 cm dari bibir kolam. Pasang pula jaring penutup di atas kolam untuk melindungi ikan-ikan di dalamnya sekaligus mencegah ikan bandeng meloncat keluar. Idealnya, Anda bisa memasukkan benih ikan bandeng sebanyak 100-400 ekor/m2.

Kiat 4. Pemberian Pakan

Ikan bandeng perlu diberikan pakan dalam frekuensi dua kali setiap hari. Beberapa pakan yang bagus untuk mendukung pertumbuhan ikan ini yaitu pelet, cacing, dan sisa limbah ikan. Dosis pakan yang diberikan kepada ikan harus disesuaikan dengan jumlah dan usianya. Pakan wajib dikontrol dengan ketat supaya kualitas air dan ikan tetap terjaga dengan baik.

Kiat 5. Pengairan Kolam

Ikan bandeng memerlukan kolam yang airnya terus mengalir agar kualitasnya terjaga dan tidak mudah tercemar oleh sisa pakan atau kotoran ikan. Oleh karena itu, kolam pemeliharaan ini perlu dilengkapi dengan pintu air masuk serta pintu air keluar. Buat rancangan saluran air sedemikian rupa sehingga sirkulasinya bisa lancar dan air pun tidak terlalu lama berada di dalam kolam.

Kiat 6. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Ikan bandeng juga tidak terlepas dari hama dan penyakit yang sewaktu-waktu bisa menyerangnya. Kebanyakan hama bagi ikan ini berasal dari binatang predator seperti ular, biawak, dan ikan-ikan predator. Sementara untuk penyakit yang menyerangnya sebagian besar disebabkan oleh bakteri, jamur, dan cendawan. Ikan bandeng yang terkena penyakit sebaiknya lekas diobati dengan merendamnya di dalam larutan garam, vaksin, atau formalin selama kurun waktu tertentu.

Kamis, 12 Juli 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Budidaya Ikan Cupang yang Baik dan Benar

Bagaimana proses budidaya ikan cupang yang baik dan benar? Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang hidup di perairan tropis, khususnya di Asia Tenggara. Habitat asli ikan ini terletak di sungai, danau, dan rawa yang mempunyai arus tenang. Ikan cupang memiliki daya tahan yang sangat tinggi sehingga bisa dipelihara di dalam stoples tanpa dilengkapi sistem aerator.

Ada dua macam ikan cupang yaitu ikan cupang hias dan ikan cupang aduan. Nilai pada ikan cupang hias didapatkan dari keindahan bentuk dan warna serta gerak-geriknya. Sedangkan ikan cupang aduan biasanya dipakai untuk keperluan aduan. Semakin kuat ikan tersebut, maka nilainya akan semakin tinggi.

Terdapat lebih dari 73 spesies ikan cupang yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa spesies ikan cupang yang populer di masyarakat kita antara lain Betta splendens, Betta mahachai, Betta stiktos, Betta smaragdina, serta Betta imbellis. Saat ini juga tengah marak dilakukan upaya-upaya persilangan dari spesies-spesies ikan cupang di atas untuk melahirkan jenis bibit ikan yang baru.

budidaya-ikan-cupang.jpg

Jika Anda tertarik untuk membudidayakan ikan cupang, ikutilah panduan selengkapnya di bawah ini!

Pemilihan Indukan

Sebisa mungkin pilih indukan yang berkualitas unggul, berasal dari keturunan ikan yang jelas, kondisinya sehat, tidak mengalami kecacatan, dan terbebas dari segala macam bibit penyakit. Tempatkan indukan penjantan dan betina di wadah yang terpisah. Sebelum proses pemijahan dimulai, pastikan kedua ikan indukan ini sedang dalam kondisi matang gonad sehingga telah siap untuk dikawinkan.

Ikan cupang jantan yang cocok dijadikan sebagai indukan mempunyai usia sekitar 4-8 bulan, postur tubuhnya memanjang, sirip berukuran panjang, sisik berwarna cerah, serta memiliki gerakan yang lincah dan agresif. Sementara itu, untuk ikan betinanya harus berumur minimal 3-4 bulan, bentuk badannya membulat dengan perut yang agak membuncit, siripnya agak pendek, warna sisiknya cenderung kusam, dan memiliki gerakan yang lebih lambat.

Pemijahan Indukan

Tempat pemijahan yang ideal berupa akuarium kecil atau baskom plastik yang berukuran kurang lebih 20 x 20 x 20 cm. Setelah kolam pemijahan diisi dengan air secukupnya, masukkan beberapa tanaman air atau ijuk sebagai tempat melekatnya telur ikan cupang. Dalam sekali masa perkawinan, ikan cupang betina mampu menghasilkan telur hingga mencapai 1000 butir. Telur-telur ini selanjutnya akan menetas dalam waktu 24 jam kemudian.

Adapun langkah-langkah cara mengawinkan ikan cupang yang benar ialah siapkan kolam yang berisi air setinggi 10-15 cm. Air yang dipaki harus berasal dari sumur atau sungai yang telah diendapkan. Kemudian masukkan beberapa tanaman air sebagai tempat melekatnya telur sekaligus persembunyian burayak ikan cupang.

Masukkan ikan cupang jantan ke dalam kolam pemijahan. Biarkan selama 24 jam supaya ikan ini mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Anda bisa memancing ikan jantan agar membuat gelembung udara dengan cara menaruh ikan cupang betina ke dalam gelas plastik yang terpisah, lalu masukkan gelas tersebut tepat di tengah-tengah kolam pemijahan. Proses perkawinan ikan cupang umumnya berlangsung pada pukul 7-10 pagi dan 4-6 sore.

Setelah terjadinya pembuahan, segera keluarkan ikan cupang betina dari kolam pemijahan sebab ikan jantan lah yang akan mengurus telur-telur ini. Jika ikan betina tidak segera diangkat, maka kemungkinan besar telur-telur yang telah dihasilkannya tadi akan dimakannya kembali. Telur ikan cupang biasanya akan menetas menjadi burayak dalam waktu 1 hari. Setelah menetas, burayak-burayak ini tidak perlu diberi makanan terlebih dahulu selama 3 hari ke depan karena masih memiliki cadangan makanan pada kuning telur yang menempel di perutnya.

Pakan yang bagus untuk burayak ikan cupang berupa kutu air yaitu moina atau daphnia. Hindari memberikan pakan dalam jumlah yang terlalu berlebihan sebab malah akan mengotori air dan menyebabkan ikan mati. Pada hari ke-14, keluarkan indukan ikan jantan dari kolam pemijahan serta pindahkan burayak-burayak ke kolam pemeliharaan khusus. Pakan yang bisa diberikan pada masa ini adalah kutu air besar dan larva nyamuk. Penyortiran ikan-ikan cupang anakan berdasarkan kualitasnya bisa dilakukan setelah mencapai usia 1,5 bulan.

Pakan Ikan Cupang

Pakan yang bagus untuk mendukung pertumbuhan ikan cupang antara lain kutu air, cacing sutera, dan larva nyamuk. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 3-4 kali per hari. Lebih baik lakukan pemberian pakan dalam jumlah yang sedikit demi sedikit namun frekuensinya sering untuk menjaga kualitas pakan tersebut dan mencegah penumpukan sisa pakan di dasar kolam.

Perawatan Ikan Cupang

Karena mempunyai daya tahan yang sangat bagus, ikan cupang bisa dipelihara di dalam kolam yang tidak dilengkapi dengan aerator. Kendati demikian akan lebih baik apabila Anda merawat ikan ini di akuarium yang telah didukung sistem aerator dan filtrasi sehingga kondisi airnya tetap terkontrol dengan baik. Bagaimanapun ikan cupang yang dipelihara di dalam air yang sehat tentu tingkat pertumbuhannya akan lebih cepat dan posturnya pun bakalan lebih baik.

Hindari memelihara beberapa ikan cupang di dalam sebuah akuarium, apalagi jika ukurannya terlalu kecil. Perangai ikan ini yang sangat menjaga daerah kekuasaannya akan menyebabkan bentrok ketika bertemu dengan ikan cupang lain di dalam satu wadah, terutama jika keduanya sama-sama jantan. Akibatnya ikan pun akan mengalami cacat atau bahkan bisa mati.

Khusus untuk ikan cupang dari jenis aduan, Anda harus memeliharanya di toples-toples yang terpisah. Letakkan stoples ini di ruangan yang minim cahaya agar perkembangan ikan cupang lebih optimal. Jangan menaruh stoples yang berisi ikan cupang ini secara berhimpitan sebab ikan cupang aduan memiliki perangai yang sangat agresif. Ia akan terus-menerus membenturkan dirinya ke kaca untuk mencapai stoples lain yang ada di sebelahnya.

Rabu, 11 Juli 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Syarat-syarat Budidaya Mina Padi

Apakah syarat-syarat budidaya mina padi? Mina padi adalah suatu teknik budidaya yang menggabungkan antara menanam padi dan memelihara ikan di suatu lahan yang sama. Teknik ini dinilai mampu memaksimalkan penggunaan area sawah dengan baik. Di satu sisi kita bisa mendapatkan hasil dari tanaman padi tersebut dan di sisi lain ikan yang hidup di perairannya pun bisa dipanen.

Akan tetapi, tidak semua area persawahan bisa menerapkan sistem pertanian dengan teknik mina padi. Diperlukan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi mencakup lokasi, debit air, dan luas lahan. Menerapkan sistem mina padi di lahan yang tidak sesuai justru akan mengakibatkan kegagalan panen.

syarat-budidaya-mina-padi.jpg

Di bawah ini syarat-syarat mina padi yang utama, antara lain :

Ketinggian Daerah

Sistem mina padi sebaiknya diterapkan pada sawah yang terletak di ketinggian kurang dari 1000 m di atas permukaan laut. Selain untuk menjaga ketersediaan debit air, lokasi ini juga berpengaruh besar terhadap cuaca dan temperatur udara di sawah. Faktanya, tidak terlalu banyak ikan yang bisa dibudidayakan di lingkungan yang dingin.

Ketersediaan Air

Selama masa pemeliharaan ikan, air harus senantiasa menggenangi sawah. Idealnya, debit air yang normal untuk kolam pemeliharaan ikan berkisar antara 1-2 liter/detik. Kapasitas air yang terlalu rendah di bawah kisaran tersebut akan menyebabkan ikan-ikan tidak bisa tumbuh dengan baik dan mewabahnya bibit penyakit.

Luas Lahan

Agar hasilnya cocok dengan biaya yang telah dikeluarkan selama memelihara padi dan ikan, perhatikan pula luas area persawahan yang ada. Ada baiknya sawah yang akan mengadopsi sistem mina padi memiliki luas kurang lebih 500-1000 m2. Prinsipnya adalah lebih luas akan lebih baik selama ada tenaga yang mengelolanya. Jika luas sawah kurang dari 500 m2, maka hasilnya tidak akan sanggup menutupi biaya, waktu, dan tenaga yang telah dikeluarkan.

Lokasi Sawah

Tidak semua sawah di suatu area persawahan bisa memperoleh irigasi air dengan lancar. Ada sawah yang hanya ketika musim hujan bisa mendapatkan air, tetapi saat musim kemarau akan kekurangan air. Lokasi sawah yang demikian ini sebaiknya dihindari karena di samping tidak bisa dipakai untuk membesarkan ikan, tanaman padi yang tumbuh di dalamnya pun kurang maksimal.

Kontur Tanah

Usahakan kontur tanah pada area yang akan dibuat mina padi memiliki topografi yang landai supaya mempermudah dalam mengatur saluran irigasi. Pastikan pula sawah tidak mudah kebanjiran sehingga menyebabkan airnya sering meluap. Kontrol terhadap air ini sangat penting dilakukan karena berpengaruh besar terhadap tingkat pertumbuhan padi dan ikan yang hidup di dalamnya.

Sabtu, 07 Juli 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Teknik Budidaya Ikan Gurame dengan Sistem Boster

Bagaimana cara membudidayakan ikan gurame dengan sistem boster? Sistem boster merupakan suatu sistem dalam memelihara ikan gurame di lahan pekarangan. Dengan mengaplikasikan sistem ini, ikan-ikan gurame yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang lebih baik. Perlu diketahui, umumnya ikan gurame yang dirawat di kolam pekarangan memiliki pertumbuhan yang lamban, masa pemeliharaannya lama, serta memiliki produktivitas yang rendah.

Tujuan dari diberlakukannya metode budidaya dengan sistem boster ialah mengatasi keterbatasan lahan dan mempermudah kontrol pertumbuhan ikan. Sistem ini juga akan menaikkan tingkat produktivitas ikan gurame, mempercepat proses pertumbuhan ikan gurame, serta mendayagunakan lahan yang tersedia. Dan berikut panduan membudidayakan ikan gurame dengan sistem boster yang patut Anda ketahui!

teknik-budidaya-ikan-gurame.jpg

  1. Buat kolam tanah di area pekarangan yang memiliki kondisi paling ideal untuk dipakai memelihara ikan gurame. Anda bisa memperhatikan artikel yang pernah kami bahas di sini untuk memperoleh panduan membuat kolam ikan gurame.
  2. Lengkapi kolam tersebut dengan paralon yang berdiameter 2 inci dan panjang menyesuaikan ketinggian air sebagai saluran pembuangan air. Caranya masukkan salah satu ujung paralon ke dalam bagian shock yang telah diletakkan di dasar kolam.
  3. Kemudian pasang juga paralon yang memiliki diameter 4 inci yang berguna untuk mengeluarkan kotoran di dasar kolam. Salah satu ujung paralon ini lantas dibuat lubang dengan diameter sekitar 1-2 cm.
  4. Isilah kolam menggunakan air sumur dengan volume sesuai tujuan pemeliharaan ikan. Kolam untuk pendederan benih ikan gurame cukup memilik ketinggian air mencapai 80 cm. Sedangkan kolam yang dipakai untuk pembesaran ikan gurame sampai pemanenan, ketinggiannya sekitar 100-120 cm.
  5. Untuk meningkatkan kesuburan air kolam, lakukan pemupukan dengan dosis 1 tutup botol/m3 yang telah dicampur air sebanyak 1-2 liter secara merata. Setelah pelaksanaan pemupukan, kolam perlu didiamkan selama 5-6 hari sehingga pupuk terlarut di air dengan maksimal.
  6. Penggunaan benih ikan gurame perlu disesuaikan dengan program pembudidayaan yang telah direncanakan. Misalnya jika mengharapkan panen dengan bobot ikan berkisar 7-9 ekor/ons, pilih benih yang berukuran 250-300 gram/ekor.
  7. Pakan yang diberikan kepada ikan gurame harus dapat memenuhi 3% dari berat biomassa. Mengingat ikan gurame merupakan omnivora, Anda bisa memberikannya pelet dan dedaunan dengan tambahan probiotik sebanyak 10-20 cc/kb pakan. Pakan diberikan setiap 2-3 kali sehari dan pemberian probiotiknya setiap 1 kali per hari.
  8. Air kolam perlu diganti sebanyak 30% setiap 5-6 hari agar kualitasnya terjaga dengan baik. Kolam pun harus diberikan pupuk susulan memakai probiotik sejumlah 1-2 cc/m3 air setiap 7 hari sekali untuk menjaga tingkat kesuburannya.
  9. Ikan gurame bisa dipanen setelah umurnya berkisar antara 5-8 bulan tergantung ukuran tebar benih dan target panen. Sebelum dilakukan pemanenan, volume air kolam perlu disurutkan hingga ketinggian airnya mencapai 1 m. Setelah itu, ikan-ikan gurame dapat ditangkap satu per satu untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah plastik.

Semoga bermanfaat.

Selasa, 03 Juli 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Teknik Budidaya Ikan dengan Mina Padi

Pada dasarnya, pengertian budidaya ikan dengan mina padi adalah suatu teknik budidaya yang dilakukan dengan menggabungkan penanaman padi dan pemeliharaan ikan di lahan dan waktu yang sama. Kebanyakan teknik ini dilaksanakan di persawahan yang memakai sistem pengairan teknis dan non-teknis karena air memegang faktor yang utama.

Bisa dibilang mina padi menjadi salah satu teknologi budidaya yang baru dan merupakan bentuk perkembangan dari sistem monokultur ke sistem diversifikasi pertanian. Teknologi ini diklaim dapat membantu meningkatkan pendapatan para petani melalui penggunaan lahan produktivitas secara maksimal. Lantas bagaimanakah langkah-langkah dalam membudidayakan ikan dan padi dengan sistem mina padi ini?

budidaya-ikan-mina-padi.jpg

Persiapan Lahan

Siapkan lahan berupa sawah sesuai dengan kebutuhan untuk menanam padi dan memelihara ikan. Adapun caranya yakni tanah diolah dibajak hingga kedalaman 15-30 cm sampai air dan lumpur bercampur membentuk komposisi yang sama. Kemudian buat parit sedalam 60-75 cm sebagai kolam ikan air tawarkolam pemeliharaan ikan air tawar. Selanjutnya diikuti dengan proses penanaman bibit-bibit padi.

Pemupukan Padi

Pemupukan dasar dilakukan dengan menaburkannya secara merata da area persawahan ketika kondisinya masih berlumpur. Hindari memakai pupuk Urea dan TSP pada saat pemupukan dasar ini. Sedangkan pada pemupukan susulan dilakukan setelah semua ikan yang dipelihara di sawah dipindahkan ke kolam lain terlebih dahulu. Penaburan pupuk dapat dikerjakan di antara barisan tanaman atau ditebar merata. Pastikan pupuk dibenamkan di dalam kedalaman lebih dari 3 cm agar efektif terserap oleh media tanam.

Penebaran Ikan

Sesuaikan waktu penebaran benih ikan dengan lama pemeliharaan dan masa panennya. Jumlah padat penebaran dan ukuran benih ikan yang dipilih juga bisa disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan ikan tersebut. Biasanya para petani menggunakan benih ikan yang berukuran 1-3 cm dengan padat tebar 3-5 ekor/m2. Pelihara juga ikan lain yang berukuran lebih besar untuk membantu bibit-bibit ikan tadi dalam mencari makanannya di dalam lumpur. Sebagai alternatif, Anda pun dapat membudidayakan udang galah atau udang lobster dengan ukuran 5-8 gram/ekor dengan padat tebar 2 ekor/m2.

Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan dengan memantau kondisi perkembangan tanaman padi dan ikan yang hidup di sawah. Jika perkembangan padi kurang optimal sehingga pertumbuhan anakannya kurang, Anda bisa menurunkan ketinggian permukaan air sekitar 5 cm selama 2-4 hari sehingga tanaman mempunyai waktu yang cukup untuk menumbuhkan tunas.

Pakan yang diberikan kepada ikan umumnya berupa dedak sebanyak 4-5% dari bobot ikan. Sedangkan pakan yang cocok untuk udang galah yaitu pelet dengan kadar protein 30% dengan dosis 1%/hari dari berat badannya. Pakan diberikan setiap tiga kali dalam sehari.

Selama berlangsungnya masa pemeliharaan ikan, pastikan kedalaman air terjaga dengan baik yaitu 10-15 cm di pelataran dan 30-40 cm di parit. Agar efisien, pemasukan dan pengeluaran air bisa dilakukan dengan mengandalkan gaya gravitasi. Lama pemeliharaan bisa disesuaikan dengan ukuran ikan/udang yang diharapkan.

Pemanenan Ikan

Idealnya, proses pemanenan ikan dilaksanakan pada saat pagi atau sore hari ketika suhu udara sedang dalam kondisi normal. Keringkan petakan sawah secara perlahan-lahan agar semua ikan bergerak ke dalam parit terlebih dahulu. Lalu air dari parit dikeluarkan melalui satu titik sehingga ikan-ikan berkumpul di titik tersebut. Ikan-ikan ini lantas diambil dan dipindahkan ke wadah penyimpanan yang telah dipersiapkan. Setelah proses pemanenan ikan selesai, sawah harus secepatnya diisi air kembali supaya ikan-ikan yang masih bersembunyi di antara tanaman padi dapat terselamatkan.