Pada dasarnya tidak terlalu sulit dalam merawat ikan cupang hias dengan baik. Anda hanya perlu teliti dan tekun dalam memeliharanya setiap hari. Ikan cupang harus diberikan pakan secara teratur, air di akuariumnya pun perlu diganti, serta memastikan ikan-ikan peliharaan dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Jadi memelihara ikan cupang harus dilakukan sampai total meliputi perawatan terhadap ikan, pakan, dan habitatnya.
Pakan
Pakan yang paling baik untuk ikan cupang yaitu pakan alami berupa kutu air. Pakan diberikan sebanyak dua kali sehari setiap pagi dan sore dengan dosis yang secukupnya. Pemberian pakan yang berlebihan justru tidak bagus karena dapat mencemari kondisi air akibat banyaknya pakan yang mengendap dan membusuk.
Setiap kali memberikan pakan, Anda harus menakarnya terlebih dahulu dengan saran yang dianjurkan. Agar lebih praktis, Anda bisa memanfaatkan botol air mineral yang diberi selang sebagai media penyimpanan pakan. Kutu air dimasukkan ke dalam botol, kemudian untuk memberikannya kepada ikan cupang, Anda tinggal menyemprotkannya saja.
Selain kutu air, pakan yang bagus untuk ikan cupang adalah jentik nyamuk. Pakan ini bisa diberikan mulai dari ikan berusia 1,5 bulan. Sebelum disajikan, jentik nyamuk yang diperoleh dari selokan sebaiknya diseleksi dulu dengan memasukkannya ke dalam air es. Ambil jentik nyamuk yang tenggelam di air es lalu pindahkan ke dalam air yang telah ditetesi PK berdosis 1/2 tetes untuk 15 liter air. Berikutnya cuci sekali lagi jentik nyamuk tersebut sebelum menghidangkannya ke ikan cupang peliharaan Anda.
Boleh-boleh saja memberikan pakan berupa cacing rambut, cacing darah, dan cacing sutra ke ikan cupang. Hanya saja, pakan-pakan ini seringkali malah membuat ikan mengalami kembung. Jadi kalau terpaksa memberikan pakan berbentuk cacing-cacingan, pastikan Anda mencucinya terlebih dahulu sampai bersih.
Air
Air adalah habitat ikan cupang sehingga kondisi air sangat menentukan kesehatan ikan cupang kesayangan Anda. Sebaiknya penggantian air dilakukan setiap hari atau paling tidak tiga hari sekali dengan hanya mengganti separuh dari total volume akuarium. Sedangkan penggantian keseluruhan air dikerjakan setiap seminggu sekali.
Biasanya air yang sering diganti secara teratur dapat mempercepat pertumbuhan ikan cupang tersebut. Pengantian air dikerjakan dengan menyedotnya menggunakan selang. Jangan lupa untuk membersihkan botol akuariumnya sampai tuntas dan menjemurnya di bawah sinar matahari untuk mematikan kuman-kumannya. Sebulan sekali rendam botol akuarium tersebut ke dalam ember berisi larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam kemudian dijemur hingga kering.
Keterlambatan dalam mengganti air di akuarium bisa memicu timbulnya penyakit akibat sisa pakan dan kotoran yang mengendap. Penyakit-penyakit yang harus diwaspadai antara lain berak putih, white spot, busung, dan velvet. Pembahasan lebih lanjut mengenai penyakit di atas akan kami ulas secara lengkap di artikel berikutnya.
Adaptasi
Tidak hanya perawatannya saja, ikan cupang hias juga perlu diadaptasikan sedemikian rupa agar mentalnya tetap tangguh ketika bertemu dengan ikan-ikan yang lain. Proses adaptasi ini dilakukan dengan meletakkan ikan-ikan cupang unggulan di tempat yang terpisah sesuai jenisnya. Usahakan masing-masing ikan ini memiliki warna dan ukuran yang seragam satu sama lain. Di awal proses adaptasi ini biasanya tidak sedikit ikan cupang yang langsung merasa down ketika melihat ikan lain yang berukuran lebih besar darinya.
Ikan cupang yang sudah berhasil melewati proses adaptasi dan siap mengikuti kontes sebaiknya ditaruh di rak yang terpisah. Lakukan kontrol terhadap pakan supaya energinya stabil. Misalnya Anda bisa memberikan ikan tersebut umpan berupa 1-2 kroto dan 5-7 jentik nyamuk setiap hari. Jangan sesekali memberikan pakan berupa cacing untuk mencegah ikan mengalami kegemukan. Satu jam setelah memberikan pakan, sekat di akuarium dibuka untuk membuatnya bergerak lincah. Jemur ikan di pagi dan sore hari selama 1,5 jam agar semakin garang.
EmoticonEmoticon