Bagaimana proses budidaya ikan cupang yang baik dan benar? Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang hidup di perairan tropis, khususnya di Asia Tenggara. Habitat asli ikan ini terletak di sungai, danau, dan rawa yang mempunyai arus tenang. Ikan cupang memiliki daya tahan yang sangat tinggi sehingga bisa dipelihara di dalam stoples tanpa dilengkapi sistem aerator.
Ada dua macam ikan cupang yaitu ikan cupang hias dan ikan cupang aduan. Nilai pada ikan cupang hias didapatkan dari keindahan bentuk dan warna serta gerak-geriknya. Sedangkan ikan cupang aduan biasanya dipakai untuk keperluan aduan. Semakin kuat ikan tersebut, maka nilainya akan semakin tinggi.
Terdapat lebih dari 73 spesies ikan cupang yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa spesies ikan cupang yang populer di masyarakat kita antara lain Betta splendens, Betta mahachai, Betta stiktos, Betta smaragdina, serta Betta imbellis. Saat ini juga tengah marak dilakukan upaya-upaya persilangan dari spesies-spesies ikan cupang di atas untuk melahirkan jenis bibit ikan yang baru.
Jika Anda tertarik untuk membudidayakan ikan cupang, ikutilah panduan selengkapnya di bawah ini!
Pemilihan Indukan
Sebisa mungkin pilih indukan yang berkualitas unggul, berasal dari keturunan ikan yang jelas, kondisinya sehat, tidak mengalami kecacatan, dan terbebas dari segala macam bibit penyakit. Tempatkan indukan penjantan dan betina di wadah yang terpisah. Sebelum proses pemijahan dimulai, pastikan kedua ikan indukan ini sedang dalam kondisi matang gonad sehingga telah siap untuk dikawinkan.
Ikan cupang jantan yang cocok dijadikan sebagai indukan mempunyai usia sekitar 4-8 bulan, postur tubuhnya memanjang, sirip berukuran panjang, sisik berwarna cerah, serta memiliki gerakan yang lincah dan agresif. Sementara itu, untuk ikan betinanya harus berumur minimal 3-4 bulan, bentuk badannya membulat dengan perut yang agak membuncit, siripnya agak pendek, warna sisiknya cenderung kusam, dan memiliki gerakan yang lebih lambat.
Pemijahan Indukan
Tempat pemijahan yang ideal berupa akuarium kecil atau baskom plastik yang berukuran kurang lebih 20 x 20 x 20 cm. Setelah kolam pemijahan diisi dengan air secukupnya, masukkan beberapa tanaman air atau ijuk sebagai tempat melekatnya telur ikan cupang. Dalam sekali masa perkawinan, ikan cupang betina mampu menghasilkan telur hingga mencapai 1000 butir. Telur-telur ini selanjutnya akan menetas dalam waktu 24 jam kemudian.
Adapun langkah-langkah cara mengawinkan ikan cupang yang benar ialah siapkan kolam yang berisi air setinggi 10-15 cm. Air yang dipaki harus berasal dari sumur atau sungai yang telah diendapkan. Kemudian masukkan beberapa tanaman air sebagai tempat melekatnya telur sekaligus persembunyian burayak ikan cupang.
Masukkan ikan cupang jantan ke dalam kolam pemijahan. Biarkan selama 24 jam supaya ikan ini mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Anda bisa memancing ikan jantan agar membuat gelembung udara dengan cara menaruh ikan cupang betina ke dalam gelas plastik yang terpisah, lalu masukkan gelas tersebut tepat di tengah-tengah kolam pemijahan. Proses perkawinan ikan cupang umumnya berlangsung pada pukul 7-10 pagi dan 4-6 sore.
Setelah terjadinya pembuahan, segera keluarkan ikan cupang betina dari kolam pemijahan sebab ikan jantan lah yang akan mengurus telur-telur ini. Jika ikan betina tidak segera diangkat, maka kemungkinan besar telur-telur yang telah dihasilkannya tadi akan dimakannya kembali. Telur ikan cupang biasanya akan menetas menjadi burayak dalam waktu 1 hari. Setelah menetas, burayak-burayak ini tidak perlu diberi makanan terlebih dahulu selama 3 hari ke depan karena masih memiliki cadangan makanan pada kuning telur yang menempel di perutnya.
Pakan yang bagus untuk burayak ikan cupang berupa kutu air yaitu moina atau daphnia. Hindari memberikan pakan dalam jumlah yang terlalu berlebihan sebab malah akan mengotori air dan menyebabkan ikan mati. Pada hari ke-14, keluarkan indukan ikan jantan dari kolam pemijahan serta pindahkan burayak-burayak ke kolam pemeliharaan khusus. Pakan yang bisa diberikan pada masa ini adalah kutu air besar dan larva nyamuk. Penyortiran ikan-ikan cupang anakan berdasarkan kualitasnya bisa dilakukan setelah mencapai usia 1,5 bulan.
Pakan Ikan Cupang
Pakan yang bagus untuk mendukung pertumbuhan ikan cupang antara lain kutu air, cacing sutera, dan larva nyamuk. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 3-4 kali per hari. Lebih baik lakukan pemberian pakan dalam jumlah yang sedikit demi sedikit namun frekuensinya sering untuk menjaga kualitas pakan tersebut dan mencegah penumpukan sisa pakan di dasar kolam.
Perawatan Ikan Cupang
Karena mempunyai daya tahan yang sangat bagus, ikan cupang bisa dipelihara di dalam kolam yang tidak dilengkapi dengan aerator. Kendati demikian akan lebih baik apabila Anda merawat ikan ini di akuarium yang telah didukung sistem aerator dan filtrasi sehingga kondisi airnya tetap terkontrol dengan baik. Bagaimanapun ikan cupang yang dipelihara di dalam air yang sehat tentu tingkat pertumbuhannya akan lebih cepat dan posturnya pun bakalan lebih baik.
Hindari memelihara beberapa ikan cupang di dalam sebuah akuarium, apalagi jika ukurannya terlalu kecil. Perangai ikan ini yang sangat menjaga daerah kekuasaannya akan menyebabkan bentrok ketika bertemu dengan ikan cupang lain di dalam satu wadah, terutama jika keduanya sama-sama jantan. Akibatnya ikan pun akan mengalami cacat atau bahkan bisa mati.
Khusus untuk ikan cupang dari jenis aduan, Anda harus memeliharanya di toples-toples yang terpisah. Letakkan stoples ini di ruangan yang minim cahaya agar perkembangan ikan cupang lebih optimal. Jangan menaruh stoples yang berisi ikan cupang ini secara berhimpitan sebab ikan cupang aduan memiliki perangai yang sangat agresif. Ia akan terus-menerus membenturkan dirinya ke kaca untuk mencapai stoples lain yang ada di sebelahnya.
EmoticonEmoticon