Pada dasarnya, pengertian budidaya ikan dengan mina padi adalah suatu teknik budidaya yang dilakukan dengan menggabungkan penanaman padi dan pemeliharaan ikan di lahan dan waktu yang sama. Kebanyakan teknik ini dilaksanakan di persawahan yang memakai sistem pengairan teknis dan non-teknis karena air memegang faktor yang utama.
Bisa dibilang mina padi menjadi salah satu teknologi budidaya yang baru dan merupakan bentuk perkembangan dari sistem monokultur ke sistem diversifikasi pertanian. Teknologi ini diklaim dapat membantu meningkatkan pendapatan para petani melalui penggunaan lahan produktivitas secara maksimal. Lantas bagaimanakah langkah-langkah dalam membudidayakan ikan dan padi dengan sistem mina padi ini?
Persiapan Lahan
Siapkan lahan berupa sawah sesuai dengan kebutuhan untuk menanam padi dan memelihara ikan. Adapun caranya yakni tanah diolah dibajak hingga kedalaman 15-30 cm sampai air dan lumpur bercampur membentuk komposisi yang sama. Kemudian buat parit sedalam 60-75 cm sebagai kolam ikan air tawarkolam pemeliharaan ikan air tawar. Selanjutnya diikuti dengan proses penanaman bibit-bibit padi.
Pemupukan Padi
Pemupukan dasar dilakukan dengan menaburkannya secara merata da area persawahan ketika kondisinya masih berlumpur. Hindari memakai pupuk Urea dan TSP pada saat pemupukan dasar ini. Sedangkan pada pemupukan susulan dilakukan setelah semua ikan yang dipelihara di sawah dipindahkan ke kolam lain terlebih dahulu. Penaburan pupuk dapat dikerjakan di antara barisan tanaman atau ditebar merata. Pastikan pupuk dibenamkan di dalam kedalaman lebih dari 3 cm agar efektif terserap oleh media tanam.
Penebaran Ikan
Sesuaikan waktu penebaran benih ikan dengan lama pemeliharaan dan masa panennya. Jumlah padat penebaran dan ukuran benih ikan yang dipilih juga bisa disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan ikan tersebut. Biasanya para petani menggunakan benih ikan yang berukuran 1-3 cm dengan padat tebar 3-5 ekor/m2. Pelihara juga ikan lain yang berukuran lebih besar untuk membantu bibit-bibit ikan tadi dalam mencari makanannya di dalam lumpur. Sebagai alternatif, Anda pun dapat membudidayakan udang galah atau udang lobster dengan ukuran 5-8 gram/ekor dengan padat tebar 2 ekor/m2.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan memantau kondisi perkembangan tanaman padi dan ikan yang hidup di sawah. Jika perkembangan padi kurang optimal sehingga pertumbuhan anakannya kurang, Anda bisa menurunkan ketinggian permukaan air sekitar 5 cm selama 2-4 hari sehingga tanaman mempunyai waktu yang cukup untuk menumbuhkan tunas.
Pakan yang diberikan kepada ikan umumnya berupa dedak sebanyak 4-5% dari bobot ikan. Sedangkan pakan yang cocok untuk udang galah yaitu pelet dengan kadar protein 30% dengan dosis 1%/hari dari berat badannya. Pakan diberikan setiap tiga kali dalam sehari.
Selama berlangsungnya masa pemeliharaan ikan, pastikan kedalaman air terjaga dengan baik yaitu 10-15 cm di pelataran dan 30-40 cm di parit. Agar efisien, pemasukan dan pengeluaran air bisa dilakukan dengan mengandalkan gaya gravitasi. Lama pemeliharaan bisa disesuaikan dengan ukuran ikan/udang yang diharapkan.
Pemanenan Ikan
Idealnya, proses pemanenan ikan dilaksanakan pada saat pagi atau sore hari ketika suhu udara sedang dalam kondisi normal. Keringkan petakan sawah secara perlahan-lahan agar semua ikan bergerak ke dalam parit terlebih dahulu. Lalu air dari parit dikeluarkan melalui satu titik sehingga ikan-ikan berkumpul di titik tersebut. Ikan-ikan ini lantas diambil dan dipindahkan ke wadah penyimpanan yang telah dipersiapkan. Setelah proses pemanenan ikan selesai, sawah harus secepatnya diisi air kembali supaya ikan-ikan yang masih bersembunyi di antara tanaman padi dapat terselamatkan.
EmoticonEmoticon