Tampilkan postingan dengan label Cerpen Horor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen Horor. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: "21... 21... 21..."

Cerpen Horor "21... 21... 21..."

Seorang perempuan muda melihat jam di pergelangan tangannya, ketika dia menyadari ada seseorang tengah menggumamkan sesuatu di belakangnya. Perempuan muda itu berbalik. Dan menemukan seorang perempuan paruh baya duduk di bangku dia berdiri. Perempuan muda itu melihat jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 20:45. Tak siapapun lagi di sana selain mereka berdua.

Wanita itu sangat aneh, pikir gadis itu. Wanita itu berumur 40-an dan duduk dengan tidak tenang. Dia menggoyang-goyangkan badannya ke depan dan ke belakang sambil bergumam, “21...21...21...”.

Gadis itu bisa melihat kalau wanita itu terlihat agak “stress”, bahkan mungkin gila. Dia berniat untuk mengacuhkan saja wanita itu. Namun wanita itu terus saja bergumam, “...21...21...21...”

Lama-kelamaan gadis itu menjadi penasaran. Dia bangkit dari kursinya dan menghampiri wanita itu. “Ibu, apa yang sedang ibu hitung?”

Wanita itu tak menjawab, bahkan tak menatap gadis itu. Ia hanya terus bergumam, “....21....21...21....” [baca kumpulan cerpen horor]

Gadis itu melihat di sekitarnya, mencoba mencari tahu apa yang sedang wanita itu hitung. Di saat yang sama, gadis itu heran. Jika ia memang menghitung sesuatu, mengapa angkanya selalu sama.

Kemudian terdengar suara kereta datang.

Tiba-tiba saja wanita itu menerjang gadis muda dan mendorongnya ke arah rel.

“Aaaaaa!!!” teriak gadis itu, namun terlambat. Kereta yang melaju kencang itu terlanjur menyambar tubuhnya.

Warna merah dari darah gadis itu bercipratan hingga ke dinding dan kursi-kursi di stasiun itu.

Wanita itu kembali duduk seolah tak terjadi apa-apa dan mulai bergumam. “...22....22...22...”[]

Jumat, 30 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Kutukan Kucing Hitam

Cerpen horor karya Chucky Jr.

“Pa, nggak sarapan dulu?” Hana, istri Joon, bertanya saat melihat Joon sudah keluar.

“Nggak, aku udah telat. Bang Abi minta kita semua kumpul jam 7 pagi. Soalnya ada meeting!” Joon berkomentar seraya memakai sepatunya.

Hana hanya bisa manggut-manggut mendengar penjelasan Joon, toh dia juga tidak mengerti apa yang Joon katakan. Dia hanya bisa melihat suaminya itu seperti orang terburu-buru. Tidak seperti biasanya.

Tanpa memanasi motor terlebih dulu, Joon langsung ngacir begitu mesin motornya menyala. Dia langsung ngebut walau masih berada di dalam gang rumahnya. Akibatnya, begitu seekor kucing hitam meloncat turun dari atas pohon, tepat di depan track jalan Joon, Joon terkejut dan langsung mengerem motornya. Sayangnya, rem yang diinjak Joon telat menghentikan laju motornya. Kucing hitam itu sudah terlindas, dan lebih parah lagi sudah hilang nyawa.


“Aduh, sial!” pekik Joon, demi melihat kucing hitam yang isi perutnya sudah terburai ke mana-mana. Bau amis mulai menguar-nguar ke udara.

Joon terdiam meragu. Di benaknya muncul dua pilihan, menguburkan bangkai kucing atau meneruskan perjalanan menuju kantor. Mau tak mau, akhirnya, Joon memilih opsi kedua. Joon kasihan dengan kucing itu, yang sudah mati mengenaskan. Karena itu, Joon merasa memiliki tanggung jawab untuk mengubur bangkai kucing itu sendiri, sehingga pasti membuat dirinya telat sampai ke kantor. Dia berinisiatif menelepon Bang Abi dan mengatakan dengan sejujur-jujurnya apa yang tengah menimpanya.

“Halo, Bang,” tukas Joon begitu hapenya telah terkoneksi dengan hape Bang Abi.

“Ya, gimana Joon?” sahut Bosnya.

“Bang, sorry nih, kayaknya gue bakal telat ngantor.”

“Kenapa emangnya?”

“Gue barusan ngelindes kucing. Mau gue urusin dulu.”

“Emang ngelindes kucing dimana lo?”

“Di gang keluar rumah gue, Bos.”

“Oh yaudah, lo urusin dulu itu kucing, nanti kalo udah selesai secepatnya lo kemari, okay?”

“Okay, Bos.”

***

Sesampainya di kantor, Joon memang telat. Meeting telah selesai. Dia cuma bisa mengabsen dirinya dan melanjutkan jalan ke toko. Sewaktu hendak keluar dari pintu, Joon bertemu dengan Mbak Indri, karyawan paling senior di bagian sales. Mbak Indri menanyakan apa yang telah terjadi secara detail pada Joon karena tadi sewaktu meeting Bang Abi—Bos mereka berdua—mengatakan jika Joon telah menabrak seekor kucing waktu berangkat. Makanya, dia akan telat ke kantor karena mengurusnya terlebih dulu.

Mbak Indri pun bertanya, “Terus apa yang lo lakuin sama tuh kucing?”

“Gue kuburinlah, makanya gue telat.”

“Bagus, lo udah ngelakuin hal yang bener,” komentar Mbak Indri, “Eh tapi, lo nguburinnya pake baju yang lo pake pas nabrak kan, Joon?”

“Nggak tuh. Gue nguburinnya pake kain bekas.”

“Duh,” Mbak Indri menepuk jidatnya, “Kenapa nggak pake salah satu pakaian yang lo pake pas nabrak?”

“Gile aja lo, baju baru dibeliin bini buat ngubur kucing!”

“Bukan gitu masalahnya, Joon. Menurut mitos, kalo ada orang yang nabrak kucing sampai mati, emang harus mengubur bangkai kucing itu secara layak. Dan dibungkus dengan kain atau pakaian yang dipakai orang itu pas nabrak si kucing. Kalo nggak, bisa-bisa yang nabrak dapat musibah.”

“Ah, lo, Mbak, masih aja percaya mitos-mitosan kayak gitu. Gue nguburin juga karena kasihan aja ngelihat kucing itu,” Joon menimpali perkataan Mbak Indri.

“Ya, gue cuma ngasih tauk lo kalau adatnya emang biasa begitu. Percaya nggak percaya sih.”

Joon mengedikkan bahu. Tampaknya dia memilih tak mempercayai mitos itu. ‘Bagaimana bisa arwah kucing mati menuntut balas?’ gerutunya dalam hati. ‘Aneh-aneh aja, urusan hidup dan mati kan sepenuhnya milik Tuhan. Lagian, hare gene masih percaya sama mitos, ck… katrok!’

Keduanya kemudian berpisah untuk pergi ke toko masing-masing. Joon memasukkan kunci motor dan setelah menyala, dia langsung bablas keliling ke toko langganannya.

Baru jalan sekitar 5 menit, Joon merasakan hape yang diletakkan di saku celana jeansnya bergetar-getar—tanda ada seseorang yang menghubunginya. Dia menepikan motornya untuk mengangkat telepon. Sebelum mengangkat, Joon sempat melihat layar hapenya sekilas. Di situ tertera nama istrinya, Hana.

“Halo, Ma.” Dari seberang telepon, terdengar suara Hana menangis sesenggukan. “Maaa… ada apa?” tanya Joon kebingungan.

“Pa, huuhuu huuhuu… Bapak nggak ada.”

“Nggak ada gimana?” Joon makin penasaran. Karena, tidak ada kabar yang mengatakan jika Bapak mertuanya itu sakit keras sebelumnya.

“Huuhuu… Bapak meninggal tadi.”

“Apa?!” Deg. Degub jantung Joon serasa berhenti sejenak mendengar pernyataan istrinya. “Inalillahi, kapan?”

“Belum lama. Katanya ditabrak motor gara-gara mau nyelamatin kucing.”

Joon mengernyit, ‘Kucing?’ Pikirannya segera melintas pada kejadian tadi pagi sewaktu dia berangkat ke kantor dan omongan Mbak Indri barusan sebelum dia jalan ke toko. ‘Kutukan kucing hitam?’

“Paaa…” Panggilan Hana memecah lamunan Joon.

“Ya?”

“Yaudah, cepet pulang. Kita ke rumah Bapak.”

“Ya, ya. Papa langsung pulang. Nih mau izin dulu sama kantor. Kamu tunggu sebentar ya?”

Joon segera mengurungkan niatnya untuk pergi ke toko dan menghubungi kantor untuk minta izin. Kemudian, dia mengarahkan laju motornya, pulang.

Ditungguh komentarnya untuk cerita pendek horor ini!

Rabu, 28 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Perempuan Kesepian

Cerpen horor ini karya Badzlina Anindyka*

Perempuan Kesepian

Akhir-akhir ini aku merasa sangat kesepian, tidak ada teman bicara yang bisa aku ajak cerita dan bertukar pikiran, padahal.. aku ini termasuk perempuan yang pandai berbicara dan tidak membosankan. hmm.. sampai akhirnya malam ini ada wanita muda yang dapat aku ajak bicara.

"Malam" sapaku pada wanita muda berambut pendek, berbadan cukup besar yang terbaring lemah diatas ranjang tidurnya

"Malam" jawabnya pelan. suaranya mengingatkanku pada masa-masa lemahku dulu

"Baru pindah ya?" tanyaku dengan penuh kelembutan sambil berjalan menuju tempat tidurnya

"Iya tadi sore. 2 hari yang lalu baru beres melahirkan anak kedua" katanya dengan nada menjelaskan.

"Oooh begitu, pantas baru lihat. Bagaimana kondisi anaknya neng? sehat?" benar kan? aku memang orang yang pandai berbicara.

"Alhamdulillah perempuan, sehat, pas lahir 3kg. Teteh abis melahirkan juga?" tanyanya dengan antusias sambil mengangkat badannya dari posisi tidur menjadi setengah duduk dialasi oleh bantal di punggungnya.

"Iya, anak saya juga perempuan neng…………"

Dan akhirnya perbincangan kami berlanjut sampai larut malam, tak terasa 20menit berlalu sejak perbincangan awal kami.

"Teteh kamarnya dimana ya siapa tau nanti saya bisa lihat anaknya" wanita muda itu memandangku dengan penuh semangat, seakan menemukan teman seperjuangan.

"Lah, saya kan sekamar sama neng :)" jawabku tersenyum.

"Disebelah mana teh?"  wanita itu bertanya seakan kebingungan mencari tempat tidur yang kosong diruangannya sekarang. [cerpen horor lainnya]

"Itu" aku menunjuk kasur kapuk yang dilipat rapi diatas lemari tua sebelah ranjang kosong yang letaknya hanya beberapa petak dari tempat kami berada.

"Oooh" terdengar suara kecil dari wanita muda yang raut wajahnya mulai pucat pasi seakan tidak ingin banyak bertanya lagi. karena perasaanku tak enak, aku sudahi pembicaraan malam ini.

"Yauda neng, izin pamit mau tengok anak dulu ya, sampai jumpa besok malam. nanti mampir ya" aku membalikan badan sambil tersenyum singgung dan segera keluar dari ruangan itu. Aku tak berani membalikan badan karena perasaanku benar-benar tak enak.

Malam berikutnya, wanita muda itupun hilang. Benarkan perasaanku tak enak? Aku kesepian lagi. Tak lama setelah aku meratapi nasib, ada beberapa suster yang melewati kamarku ini. mereka berbincang dan berbisik. aku tak suka itu.

Suster 1: "tadi pagi ada ibu melahirkan pindah lagi dari ruang ini, katanya semalam ibu itu berbincang bersama wanita yang katanya mirip sundel bolong, awalnya sih manis, eh pas balik badan punggungnya busuk"

Suster 2: “HHIIIYY serem, jangan-jangan itu arwah penasaran perempuan yang meninggal karena melahirkan beberapa bulan yang lalu lagi? dulu dia kan kamarnya disini"

Suster 1: "Eeeeh udah ah, jadi merinding, yuk ah jangan lama-lama disini"

.. Hmmmm benar kan, perasaanku tak enak. Padahal aku tak pernah berniat jahat kepada mereka semua, aku hanya ingin ada teman bicara. Sejak beberapa bulan yang lalu setelah kematianku karena pendarahan ketika melahirkan, aku benar-bener kesepian. Suamiku pergi, anakku ikut dengan suamiku. Aku disini, sendiri. tidak bisa keluar. Tolong siapapun, temani aku.

----------
*) Keterangan penulis cerpen horor: Badzlina Anindyka. Living on earth. Feels most comfortable at home snuggling in my bed with a good book. Greatly enjoy a long ride to a place with a view & taking pictures. Accountant that has interests in food, culture, art, happiness & peace.

Sabtu, 24 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Di Kantor Penuh Hantu


Di Kantor Penuh Hantu

Jadi cerpen horor kali ini bermulai di sebuah kantor yang terletakdi Jakarta. Kantor ini menyimpan banyak cerita misteri yang sering mengganggupekerja disana.. Dan yak lagi-lagi cerita ini merupakan kejadian asli, tanpa formalin.. eh rekayasa maksudnya.

Tadi siang temen Chuck nelpon ketakutan katanya pas dia lagi di kamar mandi tiba-tiba pintu WC-nya kebanting sendiri. Padahal gak ada hujangak ada angin di dalem kantornya (Ya iyalahhh masa di dalam kantor bisa hujan, emang gaada atapnya apa -__-). Kata dia, pintu yang kedobrak itu bukan satutapi 2 pintu sekaligus!! Dan kejadiannya jam 1 siang.. Sepertinya hantu jaman sekarang keluarnya gak cuma malam hari..

Sebenernya "penghuni" kantornya emang jail-jail.Banyak banget yang sering dijailin dari yang cuma suara sampe penampakan si"penghuni". Gak cuma satu-dua "penghuni" tapi banyakkk..Seketika itu juga dengkul Chuck lemas, kalah deh lari sambil dorong gerobakbubur terus diuber-uber anjing.. lemeskan? Hiiiiyy ..

Karena Chuck kasihan, jadi Chuck tetep dengerin ceritanya,tetep sok berani biar gak dibilang penakut *gengsi*

Waktu itu ada 1 orang yang lembur, sebut saja Agus yangmasih berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tidak ada orang, hanya Agus sendiri.. *suara angin sepoi-sepoi*

Agus sibuk kerja didepan komputernya, sibuk mengutak-atik pekerjaannya yang masih belum selesai. Sesekali Agus melihat ke kanan kiri,depan dan belakang, berharap ada temannya yang balik ke kantor buat menemani.Sayangnya, itu hanya haarapan Agus semata.

Suasana saat itu gelap, dan hening, hanya bunyi keyboard yang menemani Agus malam itu.. Agus sibuk mengetik, tanpa memperdulikan sekelilingnya. Saat dia terlarut dengan pekerjaannya, tiba-tiba suara telepon berdering.

"KRINGG.. KRINNGGG.."

Telepon yang berada di depannya berdering, karena kantor sudah sepi maka suara deringnya sangat nyaring. Sontak Agus kaget bukan main..Sambil mengelus-ngelus dadanya, sembari menenangkan suara jantungnya yang mulai berdetak kencang dan tak beraturan, Agus mengangkat telepon itu. [cerpen horor]

"Ha..loo ,"ujar Agus pelan atau mungkin suaranya tersedak di dalam tenggorokannya.

Berharap ada jawaban, Agus kemudian mendengarkan secara seksama suara yang keluar dari teleponnya..

"Kresseekk... Kreseek..."

Walau Agus menunggu lama, tapi hanya suara itu yang terdengar di ujung telepon. Karena merasa dijaili, kemudian Agus menutuptelepon itu dengan perasaan campur aduk antara marah, dan takut.

Bulu kuduk Agus mulai berdiri, suasana malampun semakin mencekam. Udara di sekitar Agus mulai menyesakkan, seolah ada tangan kecil yangmencekik lehernya..

Karena Agus teringat kerjaannya, dia coba memberanikan diri dan coba untukmenyelesaikan tugasnya. Kembalilah jemari Agus mulai menekan-nekan tombol keyboard, menciptakan kegaduhan kecil..

Beberapa menit setelah itu, telepon kembali berdering..

"KRINGG..KRINGGG.."

Karena Agus sudah lelah dan cape, Dia mengangkat telepon itudengan marah, dan jengkel.

"HALOO!!!" bentaknya.

"INI SIAPA? JANGAN BERCANDA DONG!SAYA LAGI BANYAK KERJAAN NIH!! " Bentak Agus dengan nada yang lebih tinggilagi

Tiba-tiba..

Keluarlah suara pelan dari ujung telepon..

"Mas... bisa angkat kakiinyaa? Rambut saya keinjek mas.." dengan suara pelan dantertatih

DARRR!!! Muka Agus mendadak menjadi pucat, jantungnya serasa copot, dan perutnya mules gak karuan..

Agus sadar, hanya dia saja yang masih berada di gedung itu.Telepon itu juga gak bisa dipake untuk telepon keluar, hanya untuk extesion. Jadi tidak mungkin telepon itu dari rekan kerjanya.
Seketika itu juga Agus langsung keluar ruangan. Dengan tunggang langgang dia berlari sekuat tenaga. Agus udah gak melihat belakanglagi, komputernya pun ditinggalkannya begitu saja.

Terus kata temen Chuck, besok harinya dia langsung mengundurkan diri. Danternyata karyawan lainpun sering mengalami hal yang serupa dengan Agus.

Demikian cerpen horor ini dikutip.

Kamis, 22 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Kisah Hantu Pembela Wanita

Cerpen horor ini memang agak janggal. Tapi, baca aja deh...

Kisah Hantu Pembela Wanita

Kisah ini dimulai pada malam hari, sekitar jam 10 malam, waktu itu tetangga aku  ada yang dirasuki sama hantu perempuan. Ternyata hantu perempuan tersebut adalah hantu yang suka membela kaum wanita (mungkin semasa hidupnya beliau merupakan aktifis PKK di kelurahannya).

Jadi, ada sepasang kekasih yang tinggal satu rumah. Si wanita sebut saja "Bunga" sangat suka merapihkan dan membersihkan rumah si cowok (sebut saja Uus). Ketika Bunga lagi bersih-bersihin kamar mandi, si Uus mergokin Bunga sedang berbicara sendiri. Pas si Uus tegur Bunga, tiba-tiba Bunga menjerit histeris (pokoknya kalah deh suara suporter bola se-kecamatan). Karena panik akhirnya Uus membawa si Bunga ke rumah tetangga yang ada didepan rumahnya. Setiba mereka disana semakin menjadilah teriakan,  lengkingan serta tertawa mirip Seus Kunti, yang keluar dari mulut Bunga, sehingga bikin tetangga lain pada kepo. Mereka berasumsi kalau Bunga kesurupan lalu dipanggilah orang pintar untuk ngusir si hantu.

Tiba-tiba si Bunga nunjuk ke arah Uus dengan geram dan berkata "Kamu jahat!! Kamu menyelingkuhi perempuan ini."  Semua pada heran, sampai ada satu orang yang bertanya "Kamu itu siapa? keluar dari tubuh Bunga!" [baca lainnya dari topik cerpen horor]

Lalu si Bunga hanya tertawa ala Ses Kunti (lagi) dan berkata "Saya suka sama anak ini karena dia suka bersihin rumah saya. Saya adalah pemiliki rumah ini sebelumnya, Saya perwakilan dari suara wanita yang mengutuk adanya perselingkuhan."

Anehkan?! Tapi ini beneran lho, aku nggak bohong. Setelah usaha lama, akhirnya si hantu mau keluar dari tubuh Bunga, tapi dengan syarat, Uus harus membawa pulang si Bunga ke rumah aslinya. Setelah hantu ini akan ikut pulang ke rumahnya si Uus lagi. kebayang gak tuh, berduaan di mobil sama hantu. Akhirnya si Uus menyanggupi syarat si hantu pembela wanita ini.

Singkat cerita si Uus nganterin si Bunga yang ditumpangi oleh hantu pembela wanita kerumah, dan yak yang terjadi adalahh... *suara anjing melonglong* si Uus tidak pulang dan tidak diketemukan sampai sekaranggggg.. Nahhh, jadi yang masih suka selingkuh masih berani gak nih setelah denger cerita kisah nyata dari aku?

Gimana serem nggak cerpen horor ini? Rada-rada kocak ya ^^

Minggu, 18 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Disapa “Pemilik” Kos-Kosan Part 1

Cerpen Horor – Sekitar tahun 1970-an, Tuan Ge tinggal di sebuah kos-kosan di Yogyakarta. Maklum saja, dia tercatat sebagai siswa dari SMA De Britto. Kawasan tempat kos-kosannya berada di belakang sekolahannya itu. Namanya Demangan.

Menurut cerita horor pribadi yang pernah Tuan Ge ceritakan pada Cerpenhoror.com beberapa waktu silam, kos-kosannya adalah rumah pribadi bergaya Belanda. Dia mendapat kamar di bagian paling belakang yang dulunya dapur – kemudian disulap menjadi kamar kos. Kamar itu minim cahaya. Bisa dikatakan gelap sempurna. Tuan Ge bahkan harus menyalakan lampu teplok.

Cerita horor pengalaman pribadi yang dialami Tuan Ge terjadi di suatu siang. Ketika itu, dia baru saja pulang sekolah. Saat itu dia duduk di bangku kelas 2 SMA De Britto. Dia pulang ke kos-kosan karena capek dengan kegiatan sekolahnya.

Setibanya di kamar kos, Tuan Ge segera menyalakan lampu teploknya. Namun bukan terang yang didapatnya, melainkan gelap. Dia bertanya-tanya apa yang terjadi? Karena matanya terbuka, tapi kenapa justru malah gelap?

Cerita Horor Pengalaman Pribadi - Disapa "Pemilik" Kos-kosan Part 2.

Tiba-tiba dari arah pintu muncul sesosok wanita yang menuju ke arahnya, hingga menembus dirinya. Tuan Ge kaget. Dia langsung meringkuk ketakutan di balik selimut.

Di lain hari, Tuan Ge sempat mengalami pengalaman horor itu beberapa kali.

Belakangan, Tuan Ge baru tahu, jika sesosok wanita itu adalah pemilik kos-kosan dari pemilik kos yang sekarang.

Itulah cerita horor yang tidak begitu menakutkan jika diceritakan yang dialami Tuan Ge. Baca: “Disapa 'Pemilik' Kos-kosan Part 2”.

-------

Cerita ini disampaikan sendiri oleh Tuan Ge kepada Admin beberapa waktu lalu.

Sabtu, 17 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Genderang dan Gadis Kecil [Part 4]

Sebelumnya, cerpen horor: Misteri Genderang dan Gadis Kecil Part 3

Misteri Genderang dan Gadis Kecil Part 4

Tidak berapa lama kemudian Andien tiba di tempat kosnya. Dia langsung masuk kamar dan menguncinya rapat-rapat. Setelah itu, dia duduk bersila, seperti orang yang sedang melakukan sebuah ritual khusus. Andien memang mempunyai kelebihan khusus yang diturunkan oleh kakek buyutnya untuk masuk ke dunia lain untuk berkomunikasi langsung dengan makhluk astral.

Tiba-tiba tubuh Andien bergetar hebat, dan keringat keluar dari dahinya. Setelah beberapa menit Andien seperti tertidur pulas. Namun, rohnya berjalan-jalan ke sebuah hutan yang cukup angker. Tidak ada seberkas cahaya sedikit pun.

“Hei, bocah keluar kamu! Apa yang kamu lakukan dengan sahabatku? Mengapa kamu kamu membunuhnya? Apa alasannya?!”

Sudah beberapa kali Andien berusaha memanggil gadis kecil itu. Sayangnya, gadis kecil itu tidak kunjung menampakkan wujudnya. Andien mengeluarkan sebuah genderang kecil dan menepuk-nepuknya.

“Duuung… duuung… duuuuuung… duuuung!!!”

Setelah beberapa kali Andien memainkan Genderangnya munculah gadis kecil itu sambil menari-nari, berputar-putar seperti sedang berdansa,lalu Andien menghentikan Genderangya!dan gadis kecil itupun berhenti menari dengan wajah tertunduk!

Perlahan andien menghampiri gadis kecil itu dan ketika andien membalikan tubuh gadis kecil itu tiba-tiba ia berteriak….dan suara teriakan gadis kecil itu sungguh membuat telinga Andien terasa mau pecah, (teriakan gadis kecil itu hampir mirip dengan teriakaan anak kecil pada film JUON )

“aaaaaakhahaaaaaaakahhaha!!”

Andien langsung tersungkur sambil menutup kedua telingannya lalu ia memberanikan diri dengan balas teriaaaak kepada gadis kecil itu.

“Diaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam!!!!!!,aku tidak takut denganmu hei…gadis kecil!karena kamu telah membunuh sahabatku!!

Gadis kecil itu langsung menghampiri Andien ia berniat untuk membunuh Andien,

Andien terus meronta-ronta berusaha untuk bertahan akan tetapi tenaga gadis kecil itu lebih kuat dari Andien,akhirnya tidak ada lagi tenaga yang tersisa dari Andien dan Andien pun menyerah ketika gadis kecil itu mencekik lehernya , Andien hampir kehabisan nafas , wajah Andien sudah membiru,dan dari telinga Andien mulai mengeluarkan darah!!

Bersamaan dengan itu tiba-tiba saja cekikan itu terlepas dari leher Andien dan Andien berhasil di selamatkan,Andien diselamatkan oleh Kakek Buyutnya yang membatunya dari jarak jauh,lalu kakek buyut andien berusaha berkomunikasi dengan Andien melalui telepatinya!

“Andien…apa sebenarnya yang telah kamu lakukan!!kakek yakin kamu telah menyalah gunakan kemampuan mu yang telah kakek wariskan padamu!!!

Dengan sisa tenaga yang ia punya Andien berusaha menjawab telepati dari kakek buyutnya itu,dengan posisi duduk bersila lalu Andien memjamkan matanya dan ia mulai berkomunikasi dengan kakek buyutnya melalui telepati.

“Iiiiiyaa…kek…Andien Minta maaaaaaf,awalnya andien Cuma iseng saja,andien hanya ingin melampiaskan obsesi andien untuk menjadi penulis sebuah cerita misteri—sejenis cerpen horor, Andien hanya ingin ceritanya lain daripada yang lain,Lalu andien pergi kehutan itu setiap malam,Andien sungguh tidak menyangka kalau jadi seperti ini..!, dan sahabat andien jadi korbannya kek…sekarang apa yang harus andien lakukan?!

“Kamu harus mengembalikan GENDERANG kecil itu dan meminta maaf pada gadis kecil itu karena kamu sudah mengusiknya!!kamu tahu siapa gadis kecil itu?!

“Ti..ti..ti…dak kek, memang siapa dia kek?”

“Dia adalah gadis kecil penunggu hutan itu..!, ia di tinggalkan oleh orang tuanya karena orang tuanya malu mempunyai anak yang terlahir bisu,dan sejak saat itu tidak terdengar lagi kabar tentang keberadaan gadis kecil itu…!!,dia sudah cukup menderita semasa hidupnya lalu tiba-tiba dengan seenaknya kamu datang dan mengusik ketenangannya…!,cepat kembalikan GENDERANG itu ketempatnya sebelum ada korban lainnya..!!,karena gadis kecil itu sangat pendendam..!

“Baaaaikk..kek..andien akan kembalikan secepatnya!

Beberapa hari kemudian Andien kembali kehutan itu ditemani oleh Ina dan seorang ustad untuk mendoakan gadis kecil itu dan GENDERANG itu diletakan di dekat sebuah GUBUK dimana Andien sering bertemu dan bercerita dengan gadis kecil itu.

Sesaat setelah Andien meletakan Genderang itu dan Andien berada cukup jauh dari tempat itu ,tiba-tiba sayup-sayup terdengar dari kajauhan Genderang itu berbunyi,

“Duuuung…..duuuung..duuung..duuuuung…duuuuung”!!

Andien menoleh ke belakang ia melihat gadis kecil itu sedang menari-nari bersama bonekanya mengikuti alunan Genderang itu !l Andien hanya tersenyum melihatnya.[Cerpen horor ini TAMAT!]

----------
*) Penulis: Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

Kamis, 15 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerita Horor: Kisah di Rumah Lamaku [Part 2]

Hai kawan, numpang berbagi pengalaman lagi ya. Setelah cerita aku sebelumnya sudah dipublish dengan judul "Kisahku di Rumah Lamaku 1", sekarang aku mau  berbagi kembali lewat cerita horor yang berhubungan dengan cerita sebelumnya. Pada cerita sebelumnya, gangguan yang aku alami itu, sudah kurasakan sejak kecil sampai kelas 2 SD. Nah, cerita di bawah ini terjadi saat aku sudah menginjak bangku kelas 6 SD.

Seperti biasa aku kembali terbangun di tengah malam, selalu tepat pada pukul 00.00 atau 02.00 pagi dan jarum jamnya selalu menunjukkan waktu yang tepat, tidak melebihi beberapa menit sekalipun. (keanehan ini aku jujur sumpah tanpa rekayasa). Kali ini aku terbangun pada pukul 00.00 malam/pagi. Setiap aku terbangun selalu aku denger ada langkah kaki di kamar, suara orang mencuci pakaian dan lain lain, misteri itu sudah menjadi hal yang lumrah bagiku karena aku sudah menjalaninnya selama bertahun tahun.

Tapi kali ini aku tidak bisa tertidur hingga pukul 02.30, dari tadi aku hanya merem-merem saja tapi tidak tertidur juga. Akhirnya kuputuskan untuk ke ruang tengah, membaca koran sambil duduk di bangku malas favoritku. Baru saja aku membacanya, tiba-tiba ada ketukan di jendela rumahku. Jendela itu posisinya persis di depanku di ruang tengah. Aku tetap diam tidak menggubris ketukan itu, aku berpikir ah palingan itu hanya kondisi ilmiah kayu yang bergeser akibat angin.

Tapi ketukan itu berkali-kali hingga aku mulai merasa aneh, akhirnya aku coba bangunkan ibuku ke kamarnya, kamarnya pasti selalu dikunci. Ibuku tak bangun juga, akhirnya aku mencoba bangunkan pembantuku, namun tetap tidak dibuka pintu kamar pembantuku, mungkin sedang tertidur pulas. Aku lelah dan aku duduk didepan pintunya sambil membacakan istighfar.

Tiba-tiba bayangan tembok didepanku berubah, seakan-akan bergerak menutupi cahaya, tapi anehnya bayangan hitam itu bentuknya lurus, tidak berbentuk seperti badan orang atau apapun itu. Semakin menutup cahaya aku semakin ngeri dibuatnya, doaku semakin kencang saja. Hingga bayangan itu hampir menutup semua cahaya di ruangan itu, aku langsung menggedor kencang pintu pembantuku, dan pada akhirnya pembantuku membuka pintu "ada apa sih berisik berisik?" aku bilang "mau tidur sama bibi".

Bibiku mempersilakan masuk, dan mempersilakan aku tidur di ranjangnya, sementara bibiku tidur di lantai beralaskan kasur. Baru saja aku  tidur, tiba-tiba ada suara miss kuntilanak "hihihihihihihhi", aku spontan bilang ke bibi, suara apa tuh bi? Kataku bibiku dia tidak mendengar apa-apa, tapi hingga sekarang aku yakin bahwa bibiku pasti mendengar seperti apa yang aku dengar. Rumahku itu memang banyak penunggunya.
Oke kawan, kita lanjut ke cerita horor selanjutnya ya ^^.

Dikisahkan +OETOESAN Dewa
Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerita Horor: Kisahku di Rumah Lamaku [Part 1]

Hai kawan, perkenalkan sebelumnya namaku Army.
 
Aku punya beberapa sederetan cerita horor di rumah lamaku di suatu kompleks, yang pernah aku huni bersama ibuku pada saat aku masih berstatus siswa Sekolah Dasar. Nama perkomplekannya adalah Pondok Maharta, di kawasan Ciledug, Tangerang. Tapi sori untuk alamat lengkapnya, aku gak bisa sebutin. Takutnya, ada pembaca yang masih tinggal di sana.
 
Lanjut, cerita horor ini bagian pertama.
 
Ibuku memutuskan untuk pindah ke kompleks perumahan pada saat aku tepat masuk sekolah SD kelas 2, dan memang ibuku sudah berpisah dengan Ayah. Ceritanya bermula pada saat rumah ini justru sudah rapi dibangun sama ibuku. Ketika aku sedang tertidur pulas, tiba-tiba aku terbangun tepat pada pukul 12 malam teng di jam kamarku (nggak mengada-ngada loh!). Sambil memicingkan mataku yang baru tersadar itu, perlahan-lahan aku mendengar kecil suara langkah-langkah kaki di kamarku, suaranya tepat persis di sebelah kiriku. Karena, ranjangku posisinya di sebelah kanan rapat dengan tembok. 
 
Akhirnya, aku memastikan lagi dan menegaskan diriku sendiri bahwa aku sudah benar-benar sadar, ya aku yakin ini bukan sekadar mimpi atau apapun itu, ternyata memang benar ada beberapa langkah kaki yang terdengar di sebelah kiriku persis. Aku paksakan untuk tertidur, ya perlahan-lahan aku tertidur pulas kembali sekitar dua jam dari waktu aku terbangun. 
 
Keesokan harinya hingga beberapa tahun lamanya aku selalu mengalami hal yang sama bahkan hingga aku sampai sekolah SMA pun aku masih mengalami beberapa hal horor di rumahku itu. Namun sekarang rumahku sudah pindah, dan anehnnya aku pernah menanyakan hal tersebut ke Ibuku, namun ibuku tidak pernah mengalami hal yang ganjil di rumah itu. Begitu cerita horor aku yang pertama, maaf kalau tidak seram. Ditunggu komentarnya ya ^^. Nanti kita lanjutkan ke cerita berikutnya ya...
 
Dikisahkan +OETOESAN Dewa 
Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Genderang dan Gadis Kecil [Part 3]

Karya: Mia Farida*

Sebelumnya, cerpen horor: Misteri Genderang dan Gadis Kecil Part 2

Misteri Genderang dan Gadis Kecil Part 3

Sambil berteriak-teriak Susan masuk ke dalam kamarnya dan langsung mengunci pintu kamar. Tetapi, gadis kecil itu terus mengikuti Susan. Bersamaan dengan itu, boneka yang berada di pelukan gadis kecil itu pun turun dan terus mengampiri Susan. Dan terus naik ke atas tubuh Susan. Setelah itu, boneka tersebut mencabik-cabik baju Susan.

Susan mencoba untuk menghalau boneka itu, akan tetapi boneka itu justru menggigit pergelangan tangan Susan hingga nyaris putus. Darah segar langsung menyembur keluar dari pergelangan tangan Susan.

Susan terus berlarian ke sana ke mari ke seluruh ruangan kamarnya, demi menghindari boneka tersebut dan gadis kecil itu hanya memandangi boneka itu. Boneka itu tidak memberi Susana kesempatan sedikitpun, terus menyerang Susan.

Beberapa menit kemudian, sudah tidak terdengar lagi teriakan dari dalam kamar Susan. Sejak tadi Andien dan Ina berusaha mendobrak pintu kamar Susan, tetapi pintu kamar Susan tidak bisa terbuka. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya pintu kamar Susan berhasil dibuka. Ketika  pintu kamar terbuka Ina langsung pingsan tidak sadarkan diri melihat keadaan Susan yang sudah terbujur kaku bersimbah darah dengan mata tertutup dan dari pelupuk mata Susan keluar darah segar. Tanpa membuang waktu Andien langsung menghubungi polisi.

Keesokan harinya, Andien dan Ina diminta datang ke rumah sakit karena harus mengurus Jenazah Susan.

Ina: “Andien, ada apa ini? Kira-kira siapa yang membunuh Susan?” [matanya sembab, menahan tangis dan takut.]

Andien: “Mana gue tahu, Na? Gue sendiri aneh dengan peristiwa ini.”

Ina: “Soalnya ini semua aneh. Pertama elo menghilang tiba-tiba selama dua hari. Lalu, nongol begitu aja tanpa penjelasan yang bisa gue pahami. Sekarang? Oh, Tuhan apa yang terjadi dengan Susan?”

Andien: “Waktu kejadian kan elo yang ada di TKP? Emang gimana ceritanya?”

Ina: “Aduh, otak gue blur semua. Gue takut banget, Ndien. Tapi, … oiya, gue baru inget. Sebelum kejadian, kata Susan, dia ngelihat seorang gadis kecil yang membawa boneka. Padahal, gue nggak lihat apa-apa.”

Andien: “Yakin lo?”

Ina: [Mengangguk-angguk, memastikan.] “Gue emang nggak ngeliat, tapi habis berkata itu Susan langsung ngacir ke kamarnya. Dan gadis kecil itu membuntuti hingga kamarnya. Terus… terus… elo dan gue…” [Ina tidak melanjutkan kata-katanya lagi. Karena, kejadian berikutnya mereka sudah tahu.]

Andien langsung menginjak rem mobilnya. Gadis kecil yang diceritakan oleh Ina mirip betul dengan gadis yang selama ini membantunya menulis cerita misteri (atau cerpen horor, red.)

Andien: [Terlihat menggigit bibir bawahnya.]

Ina : Ina yang melihat sikap Andien, langsung bertanya. “Elo pernah melihat anak kecil itu juga, Ndien?”

Karena tidak ingin mengetahui kebenarannya, Andien langsung mengalihkan pembicaraan. Satu jam kemudian, mereka tiba di rumah sakit dan mereka langsung pergi menuju kamar mayat. Setibanya disana, seorang penjaga kamar mayat menjelaskan pada Andien dan Ina, bahwa Susan kehilangan satu matanya! Mendengar hal itu, Ina dan Andien langsung muntah-muntah. Rasa mual menguasai perut mereka. Kemudian, mereka segera keluar ruangan, karena tidak tahan lagi melihat keadaan jasad Susan yang begitu mengenaskan.

Andien: “Mengapa ini terjadi pada Susan? Benarkah gadis kecil itu pelakunya? Tapi, apa alasannya?! Susan tidak salah aku yang salah!” [kata Andien di dalam hatinya.]

Dia menyesali perbuatannya. Gegara ulahnya, sohib kentalnya menjadi korban. Andien pun meninggalkan Ina sendirian di rumah sakit. Tanpa sepengetahuan Ina, Andien kembali ke kos. Dia ingin mencari tahu apa yang telah terjadi sebenarnya.

Apa yang terjadi sebetulnya? Kenapa Andien menyalahkan dirinya sendiri? Apa ada hubungannya dengan kepergiaannya selama beberapa hari dan tulisan cerita misteri-nya (baca: cerpen horor)? Penasaran kan? Baca kelanjutannya dalam Misteri Genderang dan Gadis Kecil Part 4.

----------
*) Penulis: Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

Senin, 12 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Genderang dan Gadis Kecil [Part 2]

Cerpen horor karya Mia Farida

Misteri Genderang dan Gadis Kecil [Part 2]

Suara gelas jatuh ke lantai, Andien kaget bukan main hampir saja ia tersedak!

Susan: “Andien?”

Andien: “Iya, ini gue, Andien. Kenapa sih bikin gue kaget aja?”

Susan masih tetap tidak percaya sewaktu melihat Andien ada di hadapannya.

Andien: “Susan, udah nggak perlu bengong gitu. Gue emang seksi, tapi lo nggak perlu lihat kayak gitu juga kali, hehehe…”

Susan: “Ishh, lo tuh narsis banget! Lo dari mana aja sih? Gue sama Ina nyariin lo. Kenapa lo pergi nggak bilang-bilang sama kita? Tauk-tauk lo muncul di dapur!”

Andien: “Oh, jangan sedih. Gue cuma jalan-jalan sebentar, ke suatu tempat yang sunyi dan senyaaaapppp, hehehe… udah ah nggak usah dibahas lagi mending tidur. Udah malam besok ada kuliah pagi. Doseeeeen Kileerrr!”

Susan masih jengkel, karena seolah-olah Andien acuh dengan kekhawatiranya. Saat dia masih berdiri di dapur, sementara Andien sudah pergi dan kembali kamarnya.

Susan: “Ishh, nih anak nggak ngerasa dikhawatirin! Malah pergi gitu aja lagi. Nyebeliiiin!!!”

Tapi, akhirnya, Susan pergi mengikuti Andien, yaitu back to the room setelah mengambil segelas air minum.

***

Keesokan harinya.

Andien: “Hei, selamat pagi semua. Lho, kenapa masih pada bengong? Dimakan tuh sarapannya jangan diliatin aja!”

Susan dan Ina mematung tanpa kata. Mereka masih diliputi penasaran, kenapa andien pergi diam-diam dan ke mana? Tidak seperti kebiasaan Andien. Sebelum-sebelumnya, jika pergi dia selalu pamit. Tapi, kemarin tidak!

Susan: “Andien! Lo, sekarang jawab pertanyaan kita. Jujur ya! Selama dua hari lo ke mana?”

Andien: “Aduh Susan, kan udah gue bilang semalam kalau gue pergi ke suatu tempat. Emang masih belum jelas?”

Ina: “Maksud kita, ke suatu tempatnya itu di mana? Kita udah nyangka kalau lo itu kabur atau diculik orang. Untung kita belum lapor polisi.”

Andien: “Iya, deh sorry. Ya, udahlah. Ayo ke kampus. Nanti telat, nggak dapet ikut kelas si dosen iler, eh killer.”

Susan: “Apa yang sebenernya lo sembuyikan dari kita?”

Andien: “Nggak ada yang gue sembunyiin dari kalian berdua. Gue pergi ke suatu tempat yang sepi untuk mencari inspirasi. Gue mau menulis cerpen horor!”

“Menulis cerpen horor?” Susan dan Ina saling bertatapan, bingung dengan sikap Andien. Sepanjang perjalanan mereka hanya terdiam tak ada lagi pertanyaan yang keluar dari mulut mereka, setelah sampai dikampus mereka pun berpisah. [cerpen horor baca disini]

***

Malam harinya.

Ina: “San, lo ngerasa malam ini berbeda nggak sih?”

Susan: “Kayaknya sih, iya, Na. Dari tadi gue juga ngerasain hal sama, kayaknya dingin banget malam ini.”

Tiba-tiba dari kejauhan Susan, melihat seorang gadis kecil masuk ke kamar Andien.

Susan: “Eh, Na, lo liat anak kecil tadi yang lewat sini yang masuk ke kamar Andien nggak?”

Ina: “Hah, kapan? Nggak ada siapa-siapa dari tadi, San.”

Susan: “Barusan! Yakin nggak liat lo?”

Ina hanya menggelengkan kepalanya, karena ia tidak melihat apapun. Suasana pun berubah spooky, ketika mendadak muncul seorang gadis kecil di hadapan Susan, sambil menggendong boneka Lusuh. Susan pun menjerit sekuat tenaga.

Susan: “Arghhhh!!!”

Susan segera menggeser tubuhnya menjauhi gadis kecil itu. Dia kaget bukan main, karena gadis kecil itu mendadak muncul di hadapannya. Ina yang tidak melihat gadis kecil itu, bingung dengan ekspresi Susan yang seperti orang ketakutan. Ina mencoba mendekati Susan untuk menenangkannya.

Ina: “Susan, ada apa?”

Susan: “Itu, ada anak kecil.”

Ina: “Anak kecil? Mana? Ishh, San, jangan bikin gue takut dong!!!”

Susan: “Naaa, dia ke sini!”

Susan berusaha menutupi wajahnya dengan bantal sofa. Susan ketakutan betul demi melihat sosok gadis kecil itu. Wajah gadis kecil itu terlihat pucat dengan rambut panjang sebahu, tatapan mata yang tajam, dan membawa sebuah boneka sudah lusuh yang juga tidak kalah menyeramkan—seperti boneka Chucky.

Bagaimanakah kejadian selanjutnya? Apakah gadis kecil pembawa boneka itu akan membunuh Susan serta Ina? Atau mereka berdua justru tunggang langgang ketakutan? Ikuti keseruannya dalam cerpen horor Misteri Genderang dan Gadis Kecil Part 3.

----------
*) Penulis: Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

Sabtu, 10 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Genderang dan Gadis Kecil [Part 1]

Cerpen horor karya Mia Farida*

Misteri Genderang dan Gadis Kecil [Part 1]

Sudah beberapa hari Andien tidak kelihatan di kamar. Biasanya, jam segini dia sudah duduk di depan Laptop. Kalau sudah begitu tidak ada orang yang berani mengganggunya. Walau hanya sekedar menawarkan secangkir teh.

INA : “Susan lo tahu enggak sih Andien pergi kemana, sudah dua hari dia enggak pulang!”

SUSAN : “Wah... gue enggak tahu, Na. Iya sih sudah dua hari dia enggak pulang!! Gue pikir lo tahu, Na. Atau jangan-jangan dia pulang ke Bandung, sengaja enggak kasih tahu kita. Karena takut dimintain oleh-oleh.”

INA : “Iiih…ngaco…makanan aja pikiran Lo! Gue ngerasa ada yang enggak beres sama Andien belakangan ini sikapnya agak aneh gitu deh..!!”

 SUSAN : “ehem..ehem..mulai deh sok misteri lama-lama lo..ketularan Andien….bentar-bentar misteri, lo tuh ya berdua sama aja, suka yang hal-hala yang Misteri!! Iiih amit-amit deh..!!”

INA : “Ssssstttt…Ya udah sekarang kita berdua masuk kamar Andien..yuk!”

SUSAN : “Mau Ngapain Na??”

INA : “Ya kita periksa aja San…siapa tahu ada sesuatu!!”

Dengan sedikit ragu akhirnya Susan mengikuti Ina untuk memeriksa kamar Andien, dan ketika Ina dan Susan memeriksa kamar Andien semuanya masih berada di tempatnya tidak ada yang berubah, terkecuali LAPTOP!

INA : “Susan…semua barang Andien ada disini..! Dan pakaiannya masih ada! Tapi kemana Andien?!”

SUSAN : “Hei…Ina..coba kesini! Laptopnya Andien enggak ada Na..!!”

INA : “Berarti dia pergi cuma bawa laptopnya,terus kemana Andien?!”

Ina duduk di tempat tidur Andien, Ina terlihat cemas karena ia tidak tahu keadaan Andien dan pergi tanpa meninggalkan pesan apapun.

INA : “Tapi kemana Andien..kalau dia pulang kebandung dia pasti bawa pakaian kotor kan tapi pakaian kotor Andien masih ditinggal” [baca kumpulan cerpen horor lainnya]

Susan dan Ina diliputi rasa penasaran karena Andien tidak berada ditempat Kost sudah dua hari juga tidak ada kabar apapun,Andien seperti menghilang,akhirnya merekapun kembali kekamarnya masing-masing.

Beberapa menit kemudian,terdengar seperti suara derit pintu terbuka dari arah kamar Andien.

“kkreeeeeek….kreeeeeeeekk!!

INA : “Susan suara apa tuh!!

SUSAN : “Itu Seperti suara pintu kamar Andien..Na..?!

INA : “Iya itu suara Pintu Andien…!!

SUSAN : “Ayo..Na kita temui Andien…!!

Ina dan Susan pun bergegas kekamar Andien,mereka berharap itu Andien dan ketika mereka sampai disana!!

INA : “Susan tidak ada siapa-siapa  disiini!!

Dengan mengedap-endap Ina dan Susan masuk kekamar Andien…

INA : “Disini tidak ada siapa-siapa Na…!!

SUSAN : “Terus tadi suaraaa..apa San….iiiiih..!

Susan langsung kembali kekamarnya dan disusul dengan Ina mereka berdua ketakutan karena tidak dapat menemukan Andien dikamarnya.

Sementara itu di tempat lain Andien sedang asyik disebuah tempat yang sangat sunyi sepertinya tempat itu jarang di kunjungi oleh orang lain Andien ditemani oleh gadis kecil yang membantunya membuat cerita misteri gadis kecil itu tidak berbicara ia hanya menulis setiap kata-kata untuk Andien,lalu Andien menyalinnya kedalam tulisannya.

“Lalu bagaimana De..cerita selanjutnya kakak sudah Hampir Selesai nih..”

Andien berbicara dengan gadis kecil itu, akan tetapi gadis kecil itu hanya terdiam dan langsung pergi meninggalkan Andien Sendiri!

Andien berfikir mungkin saja gadis kecil itu merasa terganggu olehnya,itu sebabnya gadis kecil itu tidak merespon ucapan Andien hanya pergi begitu saja.

lalu dengan setengah berteriak Andien mencoba berkomunikasi dengan anak kecil itu yang terus berlari masuk kedalam hutan.

“yah..sudah Deee..tidak apa-apa kakak pergi dulu…yaaaaaa!!!,besok kita bertemu lagiiii disini”

akan tetapi gadis kecil itu sama sekali tidak memperdulikan ucapan Andien dia hanya terus berlari dan menghilang ditelan gelapnya malam yang disertai kabut tebal.

Andien bersiap untuk pulang dan menutup kembali Laptopnya lalu pergi meninggalkan tempat itu hanya butuh satu jam dari hutan itu menuju tempat kost Andien.

Sesampainya Andien di tempat Kost ia langsung meletakan Laptopnya,lalu pergi kedapur untuk mengambil air minum,baru saja andien menenggak air minumnya,

Tiba-tiba….”Praaaaaaangg!!

Bersambung ke cerpen horor: Misteri Genderang dan Gadis Kecil Part 2

----------
*) Cerpen horor ini ditulis oleh Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

Kamis, 01 Desember 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Hair Extension [Part 10]

Sebelumnya, cerpen horor: Misteri Hair Extension [Part 9]

Lusi sempat kebingungan ketika ditanyakan bukti dari mana kalau dia tahu, bahwa dial ah pelakunya

Lalu Lusi menunjukan sebuah surat yang bertuliskan pesan singkat dan berinisial “AW”.

“Surat ini dari kamu kan!kamu ingin Sita menemui kamu di terowongan itu kan dan dibawah nya tertanda “AW” ini kependekan dari nama “Andi Wiguna” iyah kan!!

Dan laki-laki itu pun tertwa sinis kepada Sita,

“Hei…dengar yah bukti itu tidak cukup kuat untuk membuktikan kalau aku membunuh Sita”,

“ Aku sama sekali tidak mengarang cerita,aku benar-benar mengetahui semuanya Sita selalu datang di Mimpi ku dan mengatakan kepadaku kalau yang membunuhnya adalah kekasihnya sediri!!

Terpaksa Lusi berbohong didepan laki-laki itu karena ia hanya ingin memancing kejujuran laki-laki itu walaupun sebenarnya Lusi tidak tahu siapa wanita yang dimimpinya itu karena wajah Sita sangat berbeda dengan di Photo yang dia pernah lihat dirumah Rara,.

Dan laki-laki itu pun terlihat sangat ketakutan ketika Lusi mengatakan hal itu, akan tetapi ia sama sekali tidak terpancing oleh Sita,

“Bukti itupun tidak cukup kuat untuk membuktikan kepada polisi kalau aku pembunuhnya “

“Jadi benar bahwa kamu pembunuhnya?! Lusi tetap kekeh bahwa laki-laki itu pembunuhnya,

Akhirnya laki-laki itupun mengaku pada lusi memang dia pembunuh Sita atas dasar cemburu!

“Iyah….memang aku yang membunuh Sita, karena Sita sudah berkhianat padaku dan ingin menikahi laki-laki sialaaan itu!dan ketika Sita bersumpah kepadaku kalau ia tidak mengkhinatiku,aku pura-pura percaya dan aku menuliskan surat untuk menemui aku diterowongan itu,lalu aku menyeretnya ke danau ini dan memukulnya lalu aku menghabisi rambut kesayangannya itu,aku menggundulinya dan mayatnya sengaja aku buang di terowongan itu agar orang lain menemukan mayatnya dan menguburkan Sita dengan layak!

Lusi sangat lega mendengar semua itu,dan ketika ia hendak pelan-pelan meninggalkan tempat itu Andi wiguna menyadarinya dan buru-buru menarik rambut Lusi.

“Heeeeiiiiiiiii…mau kemana kamu!! Kamu pikir dengan mengetahhui semuanya kamu bisa lari seenaknya,kamu tidak akan bisa lari,karena nasib kamu akan sama seperti Sita dan Rara! Kamu mau tahu kenapa Rara bunuh diri! Karena aku sudah memperkosanya karena dia sudah mengetahui semuanya,Rara sudah tahu kalau aku yang membunuh Sita dan dia tidak berani mengatakan kepada siapapun karena aku mengancam akan membunuh ibunya! Lalu mungkin ia memutuskan untuk bunuh diri karena dia terlalu takutttt! Hahahahaha..dan kamu tahu rambut yang kamu pakai itu adalah rambut Sita,aku menjualnya kesebuah salon!!

Andi Wiguna tertawa dengan puas karena dia merasa kalau kejahatannya tidak akan terungkap oleh siapapun dan tidak ada yang akan tahu kalau selama ini dialah orang membunuh Sita,dan menyebabkan Rara bunuh diri! [baca cerpen horor lainnya, disini]

Karena ia berencana akan membunuh Lusi juga karena Lusi telah mengetahui semuanya,keitka Lusi berusaha untuk kabur Andi langsung menyeretnya sama seperti apa yang ia lakukan pada Sita dan ketika Andi mulai mengayunkan parangnya tiba-tiba Rita datang dan menolong Lusi,lalu mereka berdua berusaha membela diri sekuat tenaga mereka,Tiba-tiba Rita mengambil Parang yang tadi di pegang oleh Andi dan berusaha menyerang andi dengan parang tersebut dengan membabi buta dan akhirnya andi terkena oleh sabetan parang tepat di perut dan andi pun jatuh tidak berdaya,tanpa membuang waktu mereka langsung pergi meninggalkan tempat itu tanpa memperdulikan andi.

Lalu Lusi dan Rita kembali kerumah Rara dan  ia bertemu dengan ibu Rara,  Lusi langsung menceritakan kejadian yang baru saja ia dan Rita Alami dan Lusi memberitahukan kepada ibu Rara kalau selama ini yang membunuh Sita dan juga memperkosa Rara itu adalah Andi,I bu Rara tidak percaya dengan apa yang diceritakan oleh Lusi karena yang ia tahu selama ini Andi Kuliah Jakarta yang tinggal hanya laki-laki yang dulu menyukai Sita,dan ibu Rara lebih mecurigai laki-laki itu ketimbang Andi,Karena yang Ibu Rara tahu Andi sangat menyayangi dan mencintai Sita jadi tidak mungkin dia sampai membunuh Sita dan memperkosa Rara,

Lusi berusaha keras meyakinkan Ibu Rara kalau memang andi pembunuhnya,dan b membawa ibu Rara ke danau itu untuk membuktikan kalau andilah pelakunya!,

Beberapa menit kemudian mereka sampai didanau itu,Lusi dan Rita sangat terkejut bukan main karena disanaaaa, Mereka tidak menemukan Mayat ANDI!!!

“Ini tidak Mungkiiiiiiin,,,,,Ritaaaa dimana dia?!!

“Gw enggak tauuuu..tadi…tadi dia..masih disini kan waktu kita lari meninggalkan danau ini!!!

Tanpa berkata apa-apa ibu Rara pergi meninggalkan danau itu dengan hati kecewa karena mereka tidak dapat membuktikan apa-apa dan ibu Rara menganggap ini hanya halusinasi atau abosesi mereka saja Ibu Rara terlihat sangat sedih karena kematian anak-anaknya tidak akan pernah terungkap dan akan tetap menjadi Misteri baginya.

Dan Andi tiba-tiba hilang entah kemana ia tidak ada di danau itu, danau itu pun terlihat sangat tenang seperti tidak terjadi apa-apa,Lusi dan Rita pun akhirnya kembali ke Jakarta dan sesampainya dijakarta Lusi langsung melepaskan RAMBUT nya dan akan menyimpannya,dalam hati Lusi berjanji pada Sita akan menyimpan RAMBUT itu.

“Maaf Sita aku tidak dapat membantu kamu untuk manangkap Andi, dia tiba-tiba menghilang didanau itu biarlah TUHAN yang akan menghukumnya,relakan dia dan aku akan menyimpan rambut kamu agar tidak dipakai oleh orang lain, selamat Jalan Sita semoga kamu tenang di alam Sana..”[TAMAT]

----------
*) Cerpen horor ini ditulis oleh Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.
Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Membedah Cerpen Horor Murid Istimewa TK Pelangi

Secara sederhana, ada tiga hal yang harus kita bentuk terlebih dulu sebelum menulis cerpen. Yaitu: ide cerita, karakter (penokohan), dan plot. Jika tiga hal itu sudah terbentuk, niscaya kita akan lancar jaya dalam menuliskannya.

Artikel ini merupakan post perdana gue tentang tiga hal tersebut, tapi dengan proses terbalik. Artinya, gue akan membedah (menganalisis) dari cerpen yang sudah selesai dan menentukan tiga hal tersebut. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses membentuk sebuah cerita pendek.

Cerpen yang gue bedah adalah cerpen horor karya Nazzarudin yang sudah gape menulis cerpen horor. Judul cerpennya “Murid Istimewa TK Pelangi” yang menjadi salah satu cerita dalam kumpulan cerpen Rumah Kentang (Pustaka Good Idea, terbit 2006). Mau baca review karyanya lewat sini ya. Oke langsung saja ya ^^.

Ide Cerita:

Gita Asmariani ingin diajak “kenalan” oleh Rohim dan Rohani di TK Pelangi

Karakter:

  1. Karakter utama: Gita Asmariani >> mahasiswi calon guru TK, penyabar
  2. Karakter Tambahan:
          a.    Ibu Atika (Guru TK Pelangi sekaligus menantu Ibu Sarmadi)
          b.    Ibu Sarmadi (Pemilik TK Pelangi)
          c.    Lorenzo (Murid TK Pelangi)
          d.    Andika Putra Sang Fajar (Murid TK Pelangi)
          e.    Tisa (Murid TK Pelangi)
          f.    Btari Mayangsari (Murid TK Pelangi)
          g.    Rohim (“Murid istimewa” TK Pelangi / hantu)
          h.    Rohani (“Murid istimewa” TK Pelangi / hantu)

Plot:

  1. Prolog: Gita bertemu dengan Ibu Atika di Blok M Plaza
  2. Gita mulai mengajar di TK Pelangi
  3. Gita mencoba mengenal anak-anak muridnya dengan memanggil mereka berdasarkan nama di buku
  4. Gita diberitahu bahwa Rohim dan Rohani tidak ada.
  5. Epilog: Rohim dan Rohani ingin berkenalan dengan Gita.

Demikian sharing gue kali ini. Semoga membantu teman-teman yang ingin menulis cerpen. Thank you ^^.

Senin, 28 November 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Hair Extension [Part 9]

Sebelumnya baca dulu cerpen horor: Misteri Hair Extension [part 8]

Akhirnya, mereka berdua berusaha tenang dan diam sejenak untuk memikirkan jalan keluar bagi mereka berdua. Rita pun mengalah. Dia bersedia menemani Lusi sampai masalah ini selesai.

“Ok, gue ikut! Tapi, pastiin ke gue kalau cerita lo itu benar!” tukas Rita.

“Gue akan buktiin sama lo jika yang gue lihat dan rasa, semua nyata bukan obsesi gue. Thanks Rita, akhirnya lo mau ngertiin dan mau nemenin gue sampai masalah ini selesai,” sahut Lusi.

Akhirnya, mereka berpamitan kepada ibu Rara untuk mengambil mobil mereka yang mogok dekat terowongan kemarin siang. Mereka berjalan kaki dari rumah Rara sampai ke terowongan yang cukup jauh, jika ditempuh dengan berjalan kaki. Tiba-tiba di jalan, ia berpapasan dengan seorang laki-laki berusianya sekitar 30 tahun ke atas. Laki-laki itu menatap Lusi dan Rita dengan tajam. Dengan wajah sedikit tertunduk Rita dan Lusi melanjutkan perjalanan menuju terowongan tersebut.

Beberapa jam kemudian akhirnya mereka sampai di terowngan itu lalu Lusi langsung mencoba menstater mobilnya tanpa lama-lama lagi mobil Lusi sudah bisa jalan kembali, Lusi merasa sangat heran karena tiba-tiba mobilnya bisa jalan kembali seperti tidak ada masalah, dan setelah itu  Lusi kembali kerumah Rara, ketika sampai disana rumah Rara kosong Lusi tidak bertemu dengan Ibu Rara ia sudah berusaha memanggil-manggil ibu Rara akan tetapi tidak ada jawaban dari ibu Rara, Lusi mencari-cari ke Setiap ruangan akan tetapi semua kosong tidak ada siapa-siapa disana, tiba-tiba lusi mendengar suara orang menangis lirih seperti merasakan sakit bukan main, Lusi pun mencari asal suara itu ruangan demi ruangan akan tetapi ia tidak menemukan asal suara itu , tiba-tiba…

“Bugssss!!...” sebuah hantaman telak menghantam tengkuk lusi dan Lusi pun jatuh tak sadarkan diri.

Karena cukup lama Rita menunggu Lusi tidak keluar dari Rumah, Akhirnya Rita mencoba mencari Lusi masuk kedalam rumah,akan tetapi Rita tidak menemukan Lusi sudah 2 x keluar – masuk rumah Rita tetap tidak menemukan Lusi,dan Rita sangat cemas sekali karena tidak dapat menemukan temannya itu akhirnya Rita pun kembali masuk kedalam mobil sambil menunggu Lusi,

Sementara di tempat lain Lusi yang sedang tidak sadarkan diri dibawa oleh seorang laki-laki yang tadi sempat berpapasan dengannya di jalan, sepertinya laki-laki tersebut mengetahui tujuan Lusi datang kedesa ini karena secara diam-diam laki-laki tersbut sudah melihat Lusi bolak-balik kerumah Rara! [baca cerpen horor lainnya, disini]

Setelah hampir setengah jam akhirnya Lusi pun siuman dari pingsannya dani a sangat kaget sekali karena dia sudah berada di tepi danau persis tempat ia melihat seorang wanita itu dianiyaya oleh seorang laki-laki,

“Dimana aku?!! Kenapa  tiba-tiba aku ada disini?!dan melihat sosok laki-laki itu tepat dihadapannya sedang menatap tajam dirinya.

“Hei..siapa kamu!!kenapa aku bisa ada disini?!”

“kamu mau tau siapa saya!!....saya adalah kekasih Sita, Andi Wiguna!”

Lusi pun kaget bukan main ketika ia mengatakan bahwa laki-laki itu adalah kekasih Sita,ditambah lagi ia menyebutkan namanya “Andi Wiguna” dan Sita pun langsung teringat surat kecil yang bertuliskan inisial “AW”, apakah itu singkatan dari Andi Wiguna??,bisik Sita dalam hati.

“Hah jadi kamu kekasih Sita?! terus apa maksud semua ini!!..iyaaaah..sekarang aku baru ingat sekamu kan yang membunuh Sita!dan kamu juga kan yang menuliskan sebuah surat kepada Sita?!

Laki-laki itupun tak kalah terkejutnya dengan Lusi, karena Lusi telah mengetahui kalau dialah yang membunuh Sita. Namun, laki-laki itu tidak langsung mengaku kalau memang dialah pembunuhnya.

“Bukti apa yang kalian punya, jika aku yang membunuh Sita?” hardik si Andi Wiguna.

Bersambung ke cerpen horor: Misteri Hair Extension [part 10]
----------
*) Cerpen horor ini ditulis oleh Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

Sabtu, 26 November 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Hair Extension [Part 8]

Baca dulu sebelumnya cerpen horor: Misteri Hair Extension [Part 7]

Malam itu, Lusi dan Rita bermalam di rumah Rara. Mereka tidur di kamar Rara. Suasana kamar Rara begitu lembab dan membuat bulu kuduk Lusi dan Rita merinding. Lusi tidak bisa tidur dengan tenang. Ia tampak gelisah, karena otaknya berpikir bagaimana memecahkan misteri ini. Sementara, Rita sudah ngorok dengan nyenyak. Karena belum bisa tidur, Lusi memutuskan melihat-lihat isi kamar Rara.

Ketika Lusi baru saja membuka Laci meja Rara, tiba-tiba sebuah kotak kecil jatuh. Isi dari kotak itu berhamburan keluar. Lalu, Lusi mengambil satu persatu isi kotak tersebut tiba-tiba ia menemuka sebuah surat kecil dan surat itu tertulis.

     Temui aku dekat terowongan, sore ini.
     AW


Setelah membaca isi surat tersebut, benak Lusi dipenuhi tanda tanya. Kepada siapa surat itu ditujukan? Siapa AW?

Jam sudah menujukkan pukul 2 dinihari, dan Lusi masih belum bisa memejamkan matanya. Ia menyimpan surat kecil itu. Rencanya surat itu akan ia tunjukan kepada ibu Rara, mungkin ibu Rara mengenal insial dari nama AW tersebut.

Lalu Lusi mencoba merebahkan kembali tubuhnya mencoba untuk tidur, dan baru beberapa menit ia memejamkan matanya. Ia kembali bermimipi yang sama seperti malam-malam sebelumnya seperti ada yang mengejarnya dan meminta rambut itu dikembalikan dan ia pun terbangun dan keringat membasahi dahi Lusi seperti habis lari.

“Kenapa di mimpiku selalu ada wanita itu dan kenapa aku selalu mimpi yang sama setiap malam ia selalu meminta rambutnya dikembalikan, apakah ada hubungannya dengan rambut yang aku pakai? Tiba-tiba Lusi teringat rambut extensionnya yang baru saja dia pasang satu bulan yang lalu, jika benar ini ada hubungannya aku harus mencari tahu.”

Sambil terus berpikir lama kelamaan Lusi tertidur.

Hari sudah pagi, dan Rita sudah bangun lebih dulu karena ia sudah tertidur sejak sore tadi. Melihat Lusi masih tidur dengan pulas Rita pun akhirnya pergi untuk mandi dan bersiap-siap untuk pulang. [baca cerpen horor lainnya, disini]

“Lus…lusiii…bangun udah siang nih….lo mau pulang enggak?”

“Hmmmmmm…berisik banget deh,….”

“iiiih..berisik-berisik,…mau pulang enggak, terus apa kabar sama mobil kita?”

“Iya..ya…bawel deh..!!

Akhirnya Lusi pun cepat-cepat bangun dan lansung pergi ke kamar mandi,akan tetapi isi kepala lusi yang ada hanya pertanyaan demi pertanyan dan mencoba mencari jawaban atas misteri tersebut,setelah Lusi selesai mandi ia mencoba merapikan diri didepan washtafel tiba-tiba ia melihat seperti ada sosok yang sedang berjokok dengan menudukan kepala,dan posisi wanita berjongkok sama persis dengan apa yang dia lihat di pinggir danau tadi siang,perlahan ia mencoba memaligkan wajahnya kearah sosok tersebut,sosok itu tidak terlihat lagi!!

Lusi langsung keluar dari kamar mandi dengan tergesa-gesa hampir saja ia menabrak Rita.

“Hei..ada apa Lus kayak yang habis ngeliat hantu gitu sih!”

“Rita…sorry…kayaknya gw ga bisa ikut pulang sama lo deh,banyak yang harus gw selsaikan disini karena gw yakin ini semua ada hubungannya dengan hair extension  yang gw pakai ini!”

“Aaaah….jangan ngaco Lus…gw yakin ini cuma obsesi lo aja, dan ini engga ada hubungannya dengan hair extension yang lo pakai..Lus!!”

“Lo engga akan percaya dengan apa yang gw bilang Rit..karena lo engga ngerasain apa yang gw rasain!!”

“Okey…okey..gw emang engga ngerasain apa yang lo rasain,tapi ini semua enggak masuk diakal,gw engga percaya dengan hal-hal kayak begini!!

“Okey…Rit..lo boleh engga percaya dan lo boleh tinggalin gw disini sendiri biar gw sendiri yang akan menguak misteri ini sendiri!

Rita dan Lusi berdebat hebat karena Rita hanya ingin mereka pulang dan hidup dengan normal tidak dipusingkan dengan hal-hal yang bukan urusan mereka,akan tetapi Lusi tetap kekeh dengan keinginanya,untuk menguak misteri ini karena ia tidak ingin diganggu dengan Mimpi buruk terus menerus dan tidak hanya mimpi buruk terkadang Lusi melihat secara nyata!

Bersambung ke Misteri Hair Extension [Part 9]

----------
Cerpen horor ini ditulis oleh Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

Selasa, 22 November 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Hair Extension [Part 7]

Bagi yang ketinggalan serial ini, baca dulu cerpen horor: Misteri Hair Extension [Part 6].

“Hingga kini, banyak penduduk desa yang mengaku melihat sosok “Sita” di dekat terowongan itu sampai ke danau. Ibu tidak tahu apa penyebab Rara bunuh diri itu semua masih misteri buat ibu.”

Wanita paruh baya itu tidak dapat menahan air matanya, jika ia mengingat kejadian itu ditambah lagi ia baru saja kehilangan Rara adik Sita. Sedangkan, suaminya sudah lama meninggal, karena sakit saat Sita dan Rara masih kecil. Kini, ia hidup sebatang kara ditemani misteri kematian kedua anaknya.

“Ibu hanya memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan ibu selalau berdoa agar anak-anak ibu tenang di alam sana dan semoga pembunuh Sita maupun Rara cepat terungkap. Karena, ibu merasa yakin kalau Rara meninggal bukan lantaran bunuh diri! Pasti ada sebab lain yang menyebabkan Rara bunuh diri?”

“Ibu minta tolong pada kalian agar membantu ibu mengungkap kematian Sita dan Rara agar mereka bisa tenang di alam sana.”

Setelah mendengar semua cerita Ibu Rara, Lusi baru mengerti kenapa mobilnya mogok ketika di terowongan. Ia sangat bersimpati dengan keadaan ibu Rara. Lusi pun berniat membantunya. Meski, ia tidak tahu harus memulainya dari mana.

“Ibu saya ingin sekali membantu ibu memecahkan misteri ini, tapi saya tidak tahu harus mulai dari mana dan bagaimana?” kata Lusi.

Ibu Rara hanya terdiam lalu ia pergi menuju kamar Rara, lalu beberapa menit kemudian ia kembali ke ruang tamu sambil membuah sebuah foto.

“Kalian bisa menolong ibu di mulai dari foto ini! Ini foto laki-laki itu. Foto ini diambil pada saat pacarnya Sita pergi kuliah di Jakarta,” jelas Ibu.

“Lalu, bagaimana kekasih Sita, Bu? Adakah kabar darinya sekarang?” Lusi bertanya bak seorang detektif.

“Ibu juga tidak tahu, Nak. Sejak kematian Sita, tidak ada kabar lagi tentangnya.”

Dalam hati Lusi berkata memang misteri harus segera terungkap, karena jika tidak arwah Sita tidak akan pernah tenang di sana.

“Baiklah, Bu… kami akan coba bantu ibu untuk mencari tahu siapa pembunuh Sita apapun risikonya nanti. Ini demi Ibu, Rara, dan Sita!”

Ketika mendengar pernyataan Lusi, Rita langsung menarik Lusi, sepertinya Rita cukup keberatan dengan rencana temannya itu.

“Sssttt..Lus…lo udah gila yah, sok main detektif-detektifan, pakai bilang mau bantu cari pembunuh Sita, emang lo pikir gampang! Polisi aja sampe sekarang belum ketemu siapa pembunuh Sita!! Ishh, sotoy banget deh!” [baca cerpen horor lainnya, disini]

“Iiiih…apa sih…Rita!!!”

“Hei…sini sebentar! lo yakin mau bantu Ibunya Rara!!

“Iya…gw yakin, kenapa?,,Lo takut yah!

“Iiiiihh..gila lo yah…harusnya lo pikir-pikir dulu ini kan bukan urusan Lo,lagian juga apa hubungannya sama Lo,…iihhh..ngaco! cari penyakit aja sih!,pokoknya gw enggak ikutan!lo aja sendiri!

“Yah..udah lagian juga siapa yang minta bantuan lo!”

Dengan santai Lusy menanggapi komentar Rita, dan Rita sedikit kesal dengan keputusan Lusi,

“Lusi…gw pastiin sekali lagi, lo yakin mau bantu ibunya Rara??!

“Iya Rit….iih Bawel deh!!

Rita diam sejenak sambil mencoba mempertimbangkan apakah dia membantu Lusi atau tidak, lalu beberapa menit kemudian Rita berubah fikiran dan dia bersedia membantu Lusi karena ia juga tidak ingin sesuatu terjadi pada Lusi sahabatnya itu.

“Lus…yah udah gw mau bantu,tapi jangan seneng dulu,setelah semua ini selesai lo harus teraktir makan siang selama 1 bulan setuju!!

“Beneran Rit..okey..gw setuju banget!

Lusi sangat senang sekali karena Rita ingin membantunya untuk menyelidiki dan mengukap Misteri kematian Sita.

“Thanksssss…..Rita lo emang sahabat gw paling baiiiiiik….”

“Aaah..udah…udah…enggak usah ngejilat deh!!..biasa aja!’..

“Ceuilleeeee..gitu aja marah, cepet keriput tau rasa Lo!!”

----------
Cerpen horor ini ditulis oleh Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

Senin, 21 November 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Hair Extension [Part 6]

Supaya lebih nyambung baca cerpen horor: misteri Hair Extension [Part 5]

“Kejadian ini sudah lama sekali. Saat itu Rara masih berusia 14 tahun dan Sita, kakak Rara, berusia 17 tahun—ia begitu cantik dan banyak laki-laki yang mengejar-ngejarnya. Bahkan, ada beberapa pria berkeluarga yang rela meninggalkan istri-istri mereka demi mendapatkan Sita. Sita tidak mengindahkan mereka sama sekali. Sita sudah mempunyai seorang kekasih teman sekolahnya.

Ada seorang pria yang begitu menginginkan Sita, yang akan melakukan hal apapun. Termasuk membiayai Sita kuliah. Setamat SMA, pacar Sita kuliah di Jakarta. Itu juga atas biaya si pria itu. Pacar Sita setuju dengan hal itu. Tampaknya, ia sama sekali tidak mengetahui niat busuk laki-laki itu. Karena demi membahagiakan Sita, laki-laki itu membujuk pacar Sita, jika ia kuliah di Jakarta ia akan mendapatkan pekerjaan yang bagus dan itu bisa membahagiakan Sita.

Saat itu, mereka masih terlalu polos sama sekali tidak terpikir oleh mereka apa sebenarnya yang direncanakan laki-laki itu. Waktu pun terus berlalu. Pada tahun pertama pacar Sita masih sering mengirim kabar pada Sita. Laki-laki itu sendiri yang mengabari keadaan pacar Sita pada Sita, begitupun sebaliknya dia juga yang mengabari keadaan Sita pada kekasihnya bahwa Sita akan baik-baik saja dan dia berjanji akan menjaga Sita. Ternyata itu, hanya usaha laki-laki itu demi merebut hati Sita. Sita belum menyadarinya kalau itu hanya akal-akalan saja. Seiring berjalannya waktu, Sita mulai menyadari kalau laki-laki itu hanya berusaha memisahkan dia dengan kekasihnya. Sita pun sangat marah kepada laki-laki itu. [baca cerpen horor lainnya, klik di sini]

Sita tidak mau lagi bertemu dengan laki-laki itu. Sita selalu menghindarinya. Laki-laki itu tidak terima begitu saja sikap Sita, namun ia berusaha memasang wajah baik di hadapan Sita. Lalu, pelan-pelan Sita mulai membenci sikap dan perilaku laki-laki itu, yang terus memaksa untuk menjadikan Sita kekasihnya. Akhirnya, Sita pun berencana pergi meninggalkan desa. Ia ingin pergi ke kota demi menghindari laki-laki itu. Tentu saja ibu tidak menyetujui niatnya itu, karena ia tidak mengenal siapapun di Jakarta.

Ibu khawatir sekali. Namun, Sita tetap memaksa dan berusaha meyakinkan ibu kalau ia akan baik-baik saja di sana. Akhirnya, dengan sangat terpaksa ibu mengizinkan Sita pergi ke Kota. Setelah seminggu meninggalkan desa, ibu tidak pernah mendengar kabar dari Sita.

Suatu sore, ketika Ibu tengah santai, duduk-duduk di ruang tamu sambil menonton tv dengan Rara, seorang polisi datang. Polisi itu membawa kabar buruk dari langit bahwa mereka menemukan mayat seorang gadis di dekat terowongan.

Polisi meminta ibu untuk memeriksa mayat sang gadis. Apakah ibu mengenalnya? Polisi itu sudah menanyakan ke setiap warga mereka tidak mempunyai anak gadis yang usianya sekitar 17 tahun. Hanya Ibu satu-satunya orang yang punya anak gadis seusia itu.

Ketika melihatnya, Ibu tidak yakin itu mayat Sita. Ia tidak punya firasat apa-apa tentang kematian Sita. Namun, kematian adalah misteri Ilahi yang kedatangannya tidak bisa diterka. Kapan, di mana, dan bagaimana datangnya. Namun, polisi meminta Ibu untuk meyakinkan diri sendiri jika mayat itu bukanlah mayat Sita.

Lalu, ibu pergi mengikuti polisi itu ke rumah sakit dan langsung menuju kamar mayat. Ketika mayat gadis itu dibuka! Ibu hampir tidak mengenalinya, karena kepalanya gundul! Lagi-lagi Ibu berusaha menyangkal kalau itu Sita. Sita mempunyai rambut yang hitam, panjang, indah, dan lebat. Namun, setelah Ibu memeriksa ulang seluruh tubuh mayat gadis, ternyata benar itu adalah Sita. Saat itu, Ibu sangat terpukul sekali kenapa ini bisa terjadi pada Sita. Padahal, ia anak baik dan tidak aneh-aneh. Hingga kini masih belum terungkap siapa pembunuh Sita!”

----------
Cerpen horor ini ditulis oleh Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.

Sabtu, 19 November 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Harta Karun Gaib [Part 1]

Cerpen yang gua tulis barusan, terinspirasi dari cerita misteri seorang yang pernah menjadi joki para pencari harta gaib di Gunung Jati, Cirebon. Joki disini merujuk pada orang yang menggantikan tugasnya untuk bertapa di tempat wingit (angker), sehingga harta gaib bisa didapatkan. Cerpen Indonesia ini gue bagi menjadi dua. Dan, selamat membaca ^^

Cerpen Horor: Harta Karun Gaib [Part 1]

"Percuma aku dinikahi kamu mas, kalau kamu tidak mau kerja!" pekik Marni.

"Ya, sabar tho, Bu. Toh, aku tetep ubek, nggak diem aja," timpal Kadali, mencoba menetralkan keadaan.

Namun, sepertinya Marni sudah kehilangan kesabaran. Diladeninya sahutan Kadali dengan sahutan lagi, "Kalau begitu ubek-nya yang giat, yang lebih sering, dan kalau ubek tuh yang hasilnya banyak! Jangan yang dikit diambil juga."

Kadali mendesah mendengar ceriwitan Marni. Ia tidak tahu mesti berbuat apa lagi. Sebetulnya, Kadali bukanlah pemalas. Ia terus bekerja membanting tulang dengan bekerja serabutan. Namun, nasib memang belum berpihak padanya. Pekerjaannya sebagai pekerja serabutan hanya cukup untuk makan sehari-hari, itu pun sangat nge-press.

"Lama-lama begini, aku kembali ke rumah orang tuaku saja!" pekik Marni.

Kadali bangkit. "Yo wes, yo wes, aku cari kerja nih!" Kadali lalu mengambil t-shirt-nya yang sudah tidak baru lagi.

"Mau kemana kamu?!" tanya Marni, saat Kadali sampai di pintu keluar.

"Katanya, disuruh cari kerja, ya harus keluar kan? Ketemu orang, ngobrol, tanya-tanya..."

"Cari kerja yang bener, jangan mampir-mampir ke warung Nyai. Awas!" ancam Marni.

Kadali cuma garuk-garuk kepala sambil berjalan. Serba salah sepertinya jadi suami tanpa pekerjaan. Duduk di rumah saja, salah! Mau cari kerja, belum-belum sudah diprasangkai! Kapan benernya.

Kali ini, ketika keluar rumah Kadali memang sudah sangat berniat mencari pekerjaan, makanya ia menemui beberapa orang teman sebayanya yang sekiranya bisa membantunya. Walaupun, tentu saja, tidak ada orang yang bisa membantunya. Yono sedang tidak ada di rumah, Yanto sedang tidak ada di rumah juga, Agung tengah di rumah memang, tapi ia juga sedang jobless. Alhasil, Kadali hanya bisa masgul menemui kenyataan pahit seperti itu.

Ia lalu memeriksa kantong celananya. Siapa tahu ada uang di dalamnya. Cuma ada 2000 perak. Uang segitu hanya cukup dibelikan pisang goreng dan segelas es teh manis. Kadali berpikir, jika dibawa pulang pun tentu tidak cukup untuk dimakan berdua. Makanya, ia memutuskan untuk makan langsung saja di warung Nyai, yang menyediakan beragam jajanan desa.

***

Di warung Nyai, Kadali melihat beberapa orang tengah jajan. Namun, orang yang ditemuinya di warung bukanlah orang yang berasal dari kampungnya. Ya, selain ia belum pernah melihatnya, orang-orang itu membicarakan tentang harta karun gaib yang bisa didapatnya di Gunung Jati.

"Tapi, kira-kira siapa orang yang bisa kita mintai tolong untuk perkara ini?" tanya salah seorang dari mereka.

Kadali berpikir bahwa kedua orang itu adalah uang yang datang. Kadali, yang duduk tidak jauh dari mereka, bangkit dan menghampiri mereka.

"Kenalin, nama saya Kadali," kata Kadali mengajak kedua orang itu kenalan.

Ternyata kedua orang itu bernama Wiguna Arya dan Slamet Adi yang berasal dari Semarang. Keduanya mendapat kabar kalau di Gunung Jati Cirebon ada harta karun gaib yang bisa disedot melalui ritual tertentu. Permasalahannya mereka tidak tahu harus melakukannya dari mana.

"Hmm, saya bisa bantu bapak-bapak sekalian," kata Kadali.

"Benarkah?" tanya Kasman, matanya berbinar-binar.

"Bagaimana caranya?" tanya Kurip.

"Bapak-bapak saya antar ke kuncennya ya? Asal cocok sama cocok aja," tawar Kadali tanpa tedeng aling-aling.

Dipikir-pikir selama beberapa jenak, kedua orang tersebut akhirnya menyetujui penawaran Kadali. Maka, Kadali mengantarkan mereka ke rumah kuncen yang tidak jauh letaknya dari warung Nyai.

"Tunggu di sini sebentar, saya menemui Mbah Kuncen dulu," kata Kadali kepada kedua orang itu.

Wiguna Arya dan Slamet Adi menunggu Kadali di depan rumah Mbah Kuncen. Sementara, Kadali sedang rembug dengan Mbah Kuncen di dalam rumah.

“Permisi. Mbah… Mbah…” panggil Kadali.

“Ya, siapa ya?” tanya seorang laki-laki tua yang keluar dari dalam rumah.

“Saya, Kadali, Mbah.”

“Oh, silakan masuk Nak Kadali,” Mbah Kuncen mempersilakan Kadali masuk dan mempersilakannya duduk, “Ada apa Nak Kadali?”

“Begini Mbah, saya punya temen yang katanya mau mencari harta gaib di Gunung Jati. Kira-kira bagaimana?”

“Bisa saja.”

Lalu, Mbah Kuncen menerangkan beberapa hal kepada Kadali. Setelah itu, Kadali menyampaikan kepada Wiguna Arya dan Slamet Adi. Tanpa pikir panjang kedua orang itu sepakat dengan Kadali.

“Jadi, bagaimana?” tanya Kadali.

“Baiklah. Tapi, pencari harta tidak cuma kami berdua. Ada sekitar 30-an orang. Apakah harus ke sini semua?”

“Soal itu, ditanyakan langsung saja sama Mbah Kuncen. Silakan masuk…” pinta Kadali.

Wiguna Arya dan Slamet Adi segera masuk ke dalam rumah Mbah Kuncen. Di dalam mereka berdua mendapat wejangan, yang intinya berapa pun orang yang mencari harta karun tidak menjadi persoalan. Asalkan semua syarat terpenuhi. Seperti, membawa peti mati, kain putih, dan menjadikan Kadali sebagai joki. Joki yang menggantikan orang bertapa untuk mendapatkan harta gaib.

Bersambung ke cerpen horor: Harta Karun Gaib [Part 2].[]

Jumat, 18 November 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cerpen Horor: Misteri Hair Extension [Part 5]

Untuk yang ketinggalan mengikuti, silakan menuju ke cerpen horor: Misteri Hair Extension [Part 4]

Samar-samar Lusi melihat seorang wanita berkepala botak itu sedang duduk menundukkan kepala. Perlahan Lusi menghampiri dan tangannya berusaha menyentuh bahu wanita itu. Ketika tangan Lusi hampir menyentuhnya, tiba-tiba wanita itu menoleh ke arah Lusi. Lusi kaget bukan main. Wajah wanita itu menyeramkan betul. Ditambah lagi, wanita itu… tidak punya bola MATA! Tidak punya bola MATA! Tidak punya…

Karena terkejut, Lusi terjengkang ke belakang. Wanita itu terus mendekati Lusi. Sementara itu, Rita mengajak Lusi untuk segera capcus dari tempat itu. Tapi… bagaikan di alam mimpi, mereka berlari di tempat. Seluruh badan mereka terasa berat. Sementara, wanita itu terus menghampiri mereka!

KEMBALIKAN RAMBUTKU! KEMBALIKAN RAMBUTKU!” pekik wanita itu. Suaranya terdengar mengerikan di telinga Rita dan Lusi.

Baik Lusi maupun Rita, sama sekali tidak mengerti apa maksudnya “kembalikan rambutku!”

“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti!” Akhirnya Lusi berteriak, sambil menahan rasa takut.

Sosok wanita itu pun terus meminta rambutnya tanpa menjelaskan maksudnya. Dan, Lusi pun masih tetap tidak mengerti apa yang dimaksud wanita itu. Lusi terus berusaha untuk berlari diikuti Rita dari belakang. Wanita itu mendadak raib, hilang tanpa bekas.

***
Beberapa jam berikutnya.

Mereka berlarian tak tentu arah. Mereka tidak lagi memikirkan mobil yang mereka tinggalkan di dekat terowongan tadi. Tahu-tahu, Lusi dan Rita mendatangi rumah Rara.

“Rita, tunggu! Sepertinya aku mengenal daerah ini,” Lusi mengernyit mengingat-ingat. “Sepertinya rumah Rara! Iya benar ini rumah Rara! Oh, Tuhan, akhirnya kita sampai juga di rumah Rara.” [untuk membaca cerpen horor lainnya klik disini]

Dengan sedikit bingung Rita mengikuti saja ajakan Lusi masuk ke rumah itu! Tanpa ragu-ragu Lusi mengetuk rumah itu!

“Permisi, permisi.”

Pintu pun dibuka.

“Loh, kamu Lusi kan teman Rara? Ayo silakan masuk! Ini sudah malam dari mana kamu malam-malam seperti ini. Naik mobil?” Wanita paruh baya itu pun melihat-lihat keluar halaman dan ia pun tidak melihat kendaraan apapun disana dan itu membuatnya pertambah bingung!

“Mobil saya mogok tepat di depan terowongan jembatan tadi siang Bu! Dan ini teman saya, Rita.”

Ibu Rara terlihat seperti sudah mengetahui penyebab kenapa mobil Lusi mogok tepat di depan terowongan tersebut. Lusi memperhatikan wajah ibu Rara, sepertinya dia tidak terkejut sama sekali waktu Lusi mengatakan mobilnya mogok di sana.

“Kenapa. Bu? Sepertinya ibu tidak merasa aneh kenapa mobil saya mogok di tempat itu? Apa ibu mengetahui sesuatu?” Lusi bertanya.

Sebelum bercerita ibu Rara mempersilakan Lusi dan Rara masuk ke dalam rumah.

“Kalian masuk dulu, nanti ibu akan menceritakan semuanya pada kalian.”

Dan dengan sangat hati-hati Ibu Rara menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Lusi dan Rita.

Apakah yang diceritakan oleh Ibu Rara mengenai semua misteri ini? Bersambung…

----------
Cerpen horor ini ditulis oleh Mia Farida yang beralamat di Bekasi. Anda dapat mengontaknya melalui twitter di @Jane609 atau email di jello1749@gmail.com.