Selasa, 19 Juni 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Cara Membuat Kolam Tanah agar Tidak Bocor

Tags

Bagaimana cara membuat kolam tanah agar tidak bocor? Ada banyak ragam kolam yang biasa digunakan untuk membudidayakan ikan. Salah satunya adalah kolam tanah. Kolam ini termasuk kolam tradisional, di mana seluruh konstruksinya terbuat dari material tanah. Kelebihan-kelebihannya antara lain biaya pembuatannya murah, perawatannya lebih mudah, dan tersedia pakan alami ikan di dalamnya.

Syarat utama untuk membuat kolam tanah adalah lokasi yang dipilih harus mengandung tanah yang bersifat liat. Dengan demikian, tanah tersebut bisa menyimpan air dan tidak gampang bocor. Kolam dapat dibangun menjadi beragam bentuk seperti kotak, persegi panjang, lingkaran, segitiga, dan sebagainya. Yang harus diperhatikan dalam membuat kolam tanah yakni persyaratan teknisnya harus terpenuhi.

membuat-kolam-tanah.jpg

Simak panduan langkah-langkah pembuatan kolam tanah sebagai berikut :

Pematang Kolam

Fungsi utama pematang adalah untuk menahan air di dalam kolam supaya tidak keluar. Jadi tanah yang dipakai untuk pembuatan struktur ini harus bersifat kompak, tahan air, dan tidak mudah bocor. Disarankan untuk menggunakan tanah yang berjenis liat atau tanah liat berpasir. Ciri-ciri dari tanah ini antara lain bersifat lengket, memiliki pori-pori yang berukuran tidak terlalu besar, tidak gampang pecah, dan sanggup menahan massa air.

Sesuaikan ukuran pematang dengan ukuran keseluruhan kolam tersebut. Sesuaikan pula tinggi pematang terhadap kedalaman air kolam. Ada baiknya dasar pematang ini ditanamkan di dalam kolam dengan kedalaman sekitar 20 cm dihitung dari permukaan dasar kolam. Ada dua bentuk pematang yang biasa melengkapi kolam tanah yaitu pematang berbentuk trapesium sama kaki dengan kemiringan 1:1 serta pematang berbentuk sembarang dengan kemiringan 1:1,5.

Sebagai contoh, pada saat Anda akan membuat kolam yang memiliki luas 200 m2 dengan pematang berbentuk trapesium sama kaki, maka lebar pematang bagian atas adalah 1 m, lebar pematang bagian bawah 3 m, dan kedalaman kolam 1 m. Sedangkan bila pematangnya ingin dibangun dengan bentuk trapesium sembarang, otomatis ukuran lebar pematang bagian atas ialah 1 m, lebar pematang bagian bawah 4,5 m, dan kedalaman kolam 1 m.

Dasar Kolam

Permukaan dasar kolam sebaiknya dibuat dengan bentuk yang miring ke arah saluran pembuangan air. Tujuannya adalah untuk memudahkan Anda dalam menguras/ mengeringkan isi kolam tanah tersebut. Tingkat kemiringan dasar kolam yang ideal berkisar antara 1-2 persen. Ini berarti ada perbedaan ketinggian sekitar 1-2 m setiap jarak 100 m.

Pengukuran tingkat kemiringan dasar kolam bisa dilakukan dengan bantuan pipa yang berukuran kecil. Caranya pasang sebatang kayu/bambu di masing-masing ujung pintu pemasukan dan pengeluaran air. selanjutnya rentangkan selang yang telah diisi dengan air ini, satu ujung selang ada di pintu pemasukan air dan satu ujungnya lagi diletakkan di dekat pintu pengeluaran air. Perbedaan tinggi muka air di dalam selang tersebut menandakan adanya perbedaan ketinggian di dasar kolam.

Saluran Air

Ada dua buah saluran air yang biasa melengkapi kolam tanah. Di antaranya yaitu saluran keliling (caren) dan saluran tengah (kemalir). Tiap-tiap saluran tersebut sebaiknya dibuat dengan posisi yang miring ke arah pintu pengeluaran air. Gunanya ialah untuk memudahkan Anda dalam mengeringkan kolam dan memanen ikan hasil budidaya.

Pintu Air

Kolam tanah yang bagus wajib dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pengeluaran air yang terpisah. Kedua pintu air ini idealnya dibangun di tengah-tengah sisi kolam yang terpendek supaya sirkulasi air di dalam kolam tersebut senantiasa lancar. Alternatif lainnya adalah membangun pintu pemasukan dan pengeluaran air berada di sudut-sudut kolam dengan posisi yang diagonal. Meskipun pembuatannya lebih mudah, namun posisi pintu yang terletak di sudut menyebabkan air kolam tidak bisa berganti secara penuh dan proses pengurasannya pun menjadi lebih lama.

Untuk kolam tanah, material yang digunakan untuk membuat pintu air ini biasanya berupa bambu atau pipa paralon. Pintu pemasukan air sebaiknya dibangun dengan posisi yang sejajar dengan permukaan tanggul. Sedangkan letak pintu pengeluaran yang paling baik berada di ketinggian yang sama dengan tinggi muka air kolam atau dibuat dengan membentuk huruf L.


EmoticonEmoticon