Ikan gabus (Channa striata) adalah ikan air tawar yang tergolong sebagai ikan predator. Kekhasan dari ikan ini ialah memiliki kepala yang berbentuk seperti ular. Di beberapa daerah, ikan gabus disebut juga sebagai deleg, kocolan, kutuk, aruan, haruan, bogo, bayong, lincingan, dan lain-lain. Habitat alami ikan gabus berada di lingkungan sawah, sungai, danau, dan rawa-rawa.
Karena mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, ikan gabus mulai banyak dibudidayakan oleh para petani lokal. Pemeliharaannya biasa dilakukan di kolam beton atau kolam fiberglass mengingat giginya yang tajam dapat merusak terpal maupun jaring. Sasaran pemasaran ikan gabus meliputi pasar untuk konsumsi, toko ikan hias, dan toko obat tradisional.
1. Pemilihan Indukan Ikan Gabus
Idealnya, indukan ikan gabus berumur lebih dari setahun dan berbobot sekitar 1-1,5 kg. Semakin berat indukan ikan tersebut, maka telur yang akan dihasilkannya pun akan semakin banyak. Perbandingan jumlah indukan ikan jantan dan betina yang digunakan dalam pemijahan adalah 1:1.
Ciri-ciri ikan gabus jantan memiliki kepala yang lonjong, warna tubuhnya lebih gelap, lubang kelamin berwarna kemerahan, dan jika lubang tersebut diurut maka akan mengeluarkan cairan putih bening. Sedangkan ikan gabus betina mempunyai bentuk kepala membulat, perutnya membesar, tubuh berwarna lebih terang, dan bila lubang kelaminnya diurut maka akan mengeluarkan telur.
2. Pemijahan Indukan Ikan Gabus
Proses pemijahan sepenuhnya dikerjakan di kolam khusus yang terbuat dari beton atau fiberglass. Ukuran kolam pemijahan yang ideal yakni 5 x 3 x 1 m. Setelah dikeringkan selama 3-5 hari, selanjutnya isi kolam tersebut dengan air bersih setinggi 50 cm. Jangan lupa pasang peralatan pendukung kolam sehingga memungkinkan air di dalamnya tetap mengalir lancar. Anda juga bisa menambahkan beberapa tanaman eceng gondok untuk merangsang terjadinya perkawinan ikan gabus yang lebih cepat.
Untuk kolam pemijahan dengan ukuran seperti yang disarankan di atas, Anda bisa memasukkan sekaligus 30 ikan jantan dan 30 ikan betina. Proses perkawinan biasanya berlangsung saat pagi dan sore hari. Keesokan harinya, Anda bisa mulai mengambil telur-telur ikan gabus yang menempel di eceng gondok menggunakan jaring. Telur tersebut perlu dipisahkan dari indukannya mengingat ikan gabus memiliki sifat kanibalisme.
3. Pemeliharaan Larva Ikan Gabus
Proses pemeliharaan larva ikan gabus dilakukan di kolam yang sama dengan kolam yang dipakai untuk menetaskan telur. Ketika berusia 2 hari, larva ikan ini bisa diberi pakan berupa kutu air, cacing sutra, dan naupli artemia. Memasuki umur 2 minggu, benih ikan gabus mulai diajarkan memakan pelet apung hingga usianya mencapai 1 bulan. Biasanya 20-30 persen benih ikan bakal mati karena tidak mampu menyesuaikan diri.
Pada waktu ikan gabus berumur 1 bulan, rata-rata ukuran benih tersebut berkisar antara 5-7 cm. Trik agar pembiasaan ikan gabus untuk memakan pelet berhasil, cobalah memasukkan benih ikan nila berukuran 0,8-1 cm sebanyak 10-15 persen dari jumlah benih ikan gabus ke dalam kolam pemeliharaan. Ikan nila yang mempunyai perilaku yang rakus terhadap makanan bakal menciptakan suasana persaingan umpan meriah, sehingga mau tidak mau benih ikan gabus pun akan mengikutinya.
EmoticonEmoticon