Sesuai sebutannya, ikan aligator tampak begitu unik karena memiliki moncong yang bergigi tajam menyerupai aligator. Beberapa orang juga ada yang menamakan ikan ini sebagai ikan buaya. Meskipun termasuk ikan predator, tidak sedikit para penghobi ikan hias yang memelihara ikan aligator di akuarium. Hal tersebut karena ikan ini tampak lain daripada ikan-ikan pada umumnya.
Ikan aligator (Lepisosteus playrhincus) adalah ikan air tawar yang berasal dari Florida dan Georgia, Amerika Serikat. Oleh sebab itu, di luar negeri, ikan ini dikenal dengan nama florida gar. Ikan aligator memiliki karakteristik berupa tubuhnya yang berwarna perak dan berbintik-bintik hitam. Moncong ikan ini juga cukup panjang dengan deretan gigi taring yang berfungsi untuk mencabik mangsanya.
Para penghobi biasanya menempatkan ikan aligator di akuarium. Selain karena kelihatan lebih indah bila dipandang dari samping, ternyata ikan ini juga mempunyai perilaku yang tidak terlalu agresif. Namun akuarium yang dipakai sebaiknya berukuran cukup besar supaya ikan aligator bisa bergerak lebih bebas di dalamnya mengingat ukuran tubuhnya yang cukup panjang.
Lantas, bagaimanakah cara memelihara ikan aligator yang benar? Berikut ini faktor-faktor perawatan yang wajib Anda perhatikan!
1. Akuarium yang Berukuran Cukup Luas
Akuarium yang dipakai untuk memelihara ikan aligator harus proporsional terhadap ukuran tubuhnya. Standarnya ialah 90 x 45 x 45 cm. Semakin luas ukuran akuarium tersebut, semakin bagus pula untuk dipakai karena memungkinkan ikan dapat berenang lebih bebas. Akuarium yang berukuran besar juga diyakini mampu mempercepat pertumbuhan ikan aligator.
2. Air yang Bersih dan Kondisinya Normal
Seperti kita tahu, semua ikan senang hidup di lingkungan perairan yang bersih. Tetapi khusus ikan aligator, ikan ini cukup tolerir terhadap kondisi air. Sehingga Anda cukup mengganti air di akuarium setiap sebulan sekali. Sedangkan temperatur air yang ideal bagi ikan aligator berkisar antara 20-25 derajat celcius.
Sebelum proses penggantian air di akuarium dilakukan, disarankan untuk mengendapkan air tersebut selama 24 jam terlebih dahulu. Tujuannya agar air terbebas dari kandungan kaporit maupun partikel-partikel yang bisa mencemarinya. Jangan lupa tambahkan larutan antikaporit dan cairan obat biru untuk membantu memurnikan air.
3. Pakan Daging yang Bervariasi
Ikan aligator adalah ikan karnivora. Artinya, ikan ini mencukupi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi daging. Pakan yang bisa diberikan ke ikan aligator misalnya ikan-ikan kecil, jangkrik, udang, katak, dan cacing. Namun untuk pakan berupa cacing seringkali akan menyebabkan tank akuarium terlihat kotor. Sebaliknya, pakan yang harus dihindari meliputi ikan lele, ikan mas, dan ikan gurame karena ikan-ikan tersebut memiliki patil dan sirip tajam yang bisa melukai ikan aligator kesayangan Anda.
Sebisa mungkin, pakan yang diberikan ke ikan buaya ini masih dalam kondisi hidup. Potensi dimakannya ikan hidup jauh lebih besar dibandingkan pakan yang mati seperti pelet. Pakan diberikan sebanya dua kali sehari dengan porsi yang secukupnya. Sisa pakan yang tertinggal di dasar akuarium wajib segera disingkirkan agar tidak mencemari perairan.
4. Aksesoris untuk Menciptakan Ekosistem yang Mirip
Agar ikan predator bisa menyesuaikan diri dengan habitat di akuarium, Anda bisa menambahkan aksesoris yang sesuai. Perlu diketahui, habitat ikan ini berada di sepanjang sungai dangkal yang ditumbuhi tanaman air. Jadi aksesoris yang tepat di antaranya pasir, batu, dan kayu. Tidak disarankan menanam tumbuhan air di akuarium sebab dapat mengganggu pergerakan ikan di dalamnya.
5. Boleh Memasukkan Ikan Lain, Asalkan...
Kendati ikan aligator merupakan predator yang buas, namun ikan ini bisa dimasukkan di dalam akuarium yang sama bersama ikan-ikan lainnya. Asalkan ikan-ikan lain tersebut memiliki ukuran yang setara dengan ikan buaya kepunyaan Anda, atau bahkan badannya lebih besar. Beberapa contoh ikan hias yang kami rekomendasikan untuk disatukan dengan ikan aligator misalnya ikan hiu air tawar, ikan naga, dan ikan sembilan.
EmoticonEmoticon