Kebanyakan orang memelihara ikan patin untuk keperluan konsumsi. Daging ikan patin banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia terbukti dengan munculnya berbagai resep kuliner yang berbahan dasar ikan ini. Budidaya ikan patin akan semakin menguntungkan apabila ikan yang dipelihara semakin cepat bertambah besar. Lantas bagaimana sih caranya?
Ikan patin dapat dikenali dengan melihat postur tubuhnya yang memanjang dan berwarna perak dengan garis kebiru-biruan di bagian punggung. Ukuran kepala ikan ini lebih kecil daripada badannya serta mulut terletak di ujung kepala sebelah bawah. Sama seperti ikan di familili Pangasidae lainnya, ikan patin mempunyai kumis pendek sebanyak dua buah yang berada di sudut mulutnya dan berfungsi sebagai indera peraba.
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ikan patin. Berikut ini di antaranya :
1. Tingkat Kepadatan Ikan
Untuk keperluan pemeliharaan ikan patin selama 6 bulan, tingkat kepadatan yang ideal adalah 20-30 ekor/m3. Artinya pada kolam yang berukuran 1 x 1 x 1 m bisa diisi dengan ikan patin sebanyak 20-30 ekor. Kolam ikan yang terlalu padat menyebabkan perebutan pakan yang terlalu tinggi. Sedangkan bila kolam tersebut berisi ikan yang sedikit maka proses berlangsungnya budidaya menjadi tidak efektif lagi.
2. Penyesuaian Jumlah Pakan
Seiring bertambahnya umur ikan patin yang dipelihara, ikan tersebut semakin tumbuh besar. Kebutuhannya akan pelet ikan pun lebih meningkat daripada sebelumnya. Untuk ikan berbobot kurang dari 200 gram, pemberian pakan dihitung 3-5 persen dari bobot ikan tersebut dan diberikan sebanyak dua kali sehari. Sedangkan ikan yang memiliki bobot lebih dari 200 gram, pemberian pakannya cukup sebanyak 1,5-2 persen dari berat ikan itu yang dilakukan sehari sekali. Dengan menerapkan metode pemberian pakan seperti ini, terbukti ikan-ikan patin yang dipelihara bisa menyerap nutrisi pada pakan secara optimal.
3. Pencegahan Terhadap Penyakit
Pertumbuhan ikan patin yang terserang penyakit menjadi terhambat. Karenanya Anda perlu melakukan pencegahan sedini mungkin. Usahakan air kolam tersebut diganti secara teratur, di mana kolam yang berisi ikan berbobot kurang dari 200 gram harus diganti setiap 2-3 minggu, sementara kolam yang berisi ikan berbobot lebih dari 200 gram wajib diganti setiap 7-10 hari sekali. Proses penggantian dilakukan dengan mengurangi setengah volume air di kolam kemudian menambahkannya lagi dengan air yang baru hingga kolam terisi penuh.
Itulah tadi ketiga tips dasar agar ikan patin yang Anda budidayakan lekas bertambah besar. Pada prinsipnya, ikan peliharaan bakal tumbuh lebih cepat jika ia selalu dalam kondisi sehat, merasa nyaman di lingkungannya, dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik. Jadi, selamat menerapkannya kepada ikan-ikan patin peliharaan Anda.
EmoticonEmoticon