Senin, 08 Agustus 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

[Cerpen Horor] Misteri Rumah Dinas Belakang Puskesmas

Cerpen horor kali ini terinspirasi dari cerita horor yang dialami oleh teman Facebook bernama Aulia Yustiarini [fb], saat dia praktik di puskesmas pas masih kuliah di Kesehatan. Ditulis ulang oleh +Cerpen Horor. Selamat membaca.

***

Cerita ini terjadi ketika saya dan dua teman [Amel dan Fani] praktik di sebuah puskesmas. Kami sampai di puskesmas itu pada sore hari dan langsung menuju ke rumah dinas yang terletak di belakang puskesmas. Adalah dosen pembmbing yang mengantar kami dengan mobil tuanya. 

Rumah dinas itu terletak di belakang puskesmas dan tampak sudah tua, kotor, dan tidak terurus. Oleh penjaga yang menerima kedatangan kami, kami diajak masuk ke dalam salah satu kamar yang hanya memiliki sebuah jendela berukuran kecil di tembok yang menghadap ke arah timur. Di situlah kami bertiga akan tidur. Saat itu, tidak ada kejanggalan yang saya, dan dua teman, temui. Semua biasa saja. 

Hingga tidak terasa waktu telah beranjak malam. Dan kami semua terlelap. Mungkin karena terlalu lelah mengurus ini itu untuk syarat administrasi pada beberapa hari sebelumnya, pulas sekali kami tertidur.

Sekitar tengah malam, saya lupa jamnya, saya terbangun karena mendengan suara yang dihasilkan antara kuku jari dan kaca. Saat saya terbangun, suara itu menghilang disertai goyangan di korden. Saya berpikir itu adalah cicak, jadi saya kembali tidur. Eh, suara itu kembali terdengar. Saya bangun dan lagi-lagi suara itu menghilang disertai goyangan di korden. Saya berpikir sejenak dan melihat dua teman saya yang masih lelap dengan mimpi-mimpi indahnya. Dalam hari saya bergumam, 'sial, kenapa saya sih?' Saat itu, saya sudah mulai berpikir ada yang janggal dengan suara dan goyangan korden itu. Tapi, karena mata saya berat, saya tinggal tidur saja - walau pada kenyataannya saya tidak bisa tertidur lagi. Mulai ketakutan.

Keesokan harinya, saya cerita sama dua teman saya dan mereka hanya bilang, "Halusinasi orang ngantuk!"

Tapi, berani sumpah deh, saya tidak sedang bermimpi saat itu. Saya lihat saja kaca jendela betapa terkejutnya saya melihat ada garis-garis seperti bekas cakaran. Saya makin tambah ketakutan dan berkata pada dua teman saya, "Tuh, lihat benar kan?!"

Dua teman saya hanya bisa terdiam tanpa berkata apa-apa. Mungkin mereka merasa ketakutan seperti yang saya rasakan. Saat sedang dalam kondisi seperti itu, Pak Bon yang merawat rumah dinas ini datang. Saya segera bertanya-tanya padanya. Ya, bertanya dengan haluslah supaya tidak menyinggung dengan kasar dengan mengatakan rumah ini ada hantunya! Begitu mendengar cerita horor saya, Pak Bon segera ke kamar kami untuk memeriksa. Pas saya tanya ada apa, dia hanya diam. 

Malam setelah Pak Bon memeriksa kamar, saya tidak mendengar suara itu lagi. Tapi beberapa hari kemudian sebelum selesai praktik, saya dan dua teman saya itu mendengar suara-suara yang aneh itu lagi. Dan suara-suara lain yang jelas bikin kami takut sebetulnya. Hingga kami pulang, kami masih tidak tahu suara apa itu sebenarnya. Benar-benar horor deh pokoknya.[]


EmoticonEmoticon