“Jibril telah datang kepada  Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam dan berkata kepada beliau,”Dengan  apa kalian menyebut orang-orang yang berjuang di perang Badar ini?”  Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam menjawab, “Mereka adalah orang  muslim terbaik.” Maka, Jibril berkata, “Begitu pula dengan malaikat yang  ikut serta dalam perang Badar ini. Mereka termasuk muslim terbaik.”
DETIK-detik Perang Badar. Diketahui  jumlah kekuatan kaum muslimin saat perang tersebut hanya sekitar 313  sampai 317 orang. Mereka terdiri dari kaum Muhajirin 82 atau 86 orang,  Bani Aus 61 orang, dan kalangan Khazraj 170 orang. Mereka berjalan  dengan hanya membawa 2 kuda dan 70 unta. Maka, setiap dua orang atau  tiga saling bergantian dalam mengendarai satu unta.
Sangat berbeda jauh dengan jumlah yang  di miliki oleh kaum kafir Qurais, Jumlah mereka mencapai 1.300 orang.  Mereka membawa 100 tentara berkuda, 600 tentara berbaju besi, dan  sejumlah unta yang sangat banyak jumlahnya. Pasukan bangsa Quraisy ini  dipimpin oleh Abu Jahal.
Sa’ad ibn Muadz-pembawa bendera  Anshar-pun saat itu angkat suara. Maka, ia pun segera bangkit dan  berkata, “Demi Allah, Kami telah beriman kepadamu, sehingga kami akan  selalu membenarkanmu. Dan kami bersaksi bahwa ajaran yang engkau bawa  adalah benar. Karena itu, kami berjanji untuk selalu mentaati dan  mendengarkan perintahmu. Berangkatlah wahai Rasululah Shalallahu ‘alaihi  wasallam, jika itu yang engkau kehendaki. Demi Dzat yang telah  mengutusmu dengan nilai-nilai kebenaran, seandainya engkau membawa kami  ke laut itu, kemudian engkau benar-benar mengarunginya, niscaya kami pun  akan mengikutimu.
“Sungguh, tidak akan ada satu pun  tentara kami yang akan tertinggal dan kami tidak takut sedikit pun kalau  memang engkau mempertemukan kami dengan musuh-musuh kami esok hari.  Sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang terbiasa hidup dalam  peperangan dan melakukan pertempuran. Semoga Allah memperlihatkan  kepadamu berbagai hal dari kami yang dapat memberikan kebahagiaan  bagimu. Maka, marilah kita berjalan menuju berkah Allah.”
Ibnu Katsir rahimahullah menggambarkan  keadaan Nabi saw pada malam perang badar. “Pada waktu malam perang badar  , Rasulullah saw melakukan shalat di dekat sebatang pohon. Dalam  sujudnya beliau memperbanyak, ‘Ya Hayuu, Ya Qayum.’ Beliau  mengulang-ngulangi ucapan itu , dan menekuni sholat tahajud sambil  menangis dan berdoa terus menerus sampai pagi, dalam doanya Beliau  berkata; ‘Ya Allah aku mengingatkan-Mu akan janji-Mu, Ya Allah jangan  Engkau meninggalkanku, Ya Allah jangan Engkau membiarkanku, Ya Allah  jangan Engkau menyianyiakanku. Ya Allah ini adalah orang Qurais, mereka  telah datang dengan kesombongan mereka. Mereka telah menentang dan  menuduh bohong utusan-Mu. Ya Allah mana pertolongan-Mu yang Engkau  janjikan.’ Beliau berdoa hingga jubahnya terjatuh.
“Datanglah Abu Bakar sahabat yang selalu  menemaninya dikala suka dan duka, Sahabat yang menemani Rasulullah  ketika di kejar bala tentara musuh di gua Tsur. Sahabat yang memiliki  hati yang begitu lembut, dengan air mata yang menetes ia mengambil jubah  Rasulullah saw yang terjatuh kemudian mengembalikan ke pundaknya dan  Beliau mengikuti di belakang Rasulullah saw. Dia berkata, “Wahai Nabi  Allah cukup bagimu mengingatkan Tuhanmu akan janji-Nya. Karena Ia akan  memberikan kepadamu apa yang Ia janjikan. Maka Allah swt menurunkan  firman-Nya,” Agar Allah swt menetapkan yang hak ( Islam ) dan  membatalkan yang batil ( syirik ) walaupun orang-orang yang berdosa itu  tidak menyukainya.” ( QS; Al-Anfal : 9 ). Allah pun menolongnya dengan  mengirim malaikat-Nya dalam perang Badar.” 
EmoticonEmoticon