Senin, 26 November 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Pertemuan Nabi Musa a.s dan Nabi Khidir a.s

Pertemuan Nabi Musa a.s dan Nabi Khidhr a.s.Pada suatu ketika Nabi Musa a.s. tengah berceramah dengan fasih dan lancar di hadapan kaumnya Bani Israil, dan dalam ceramahnya itu beliau pandai mengatur tutur bahasa yang digunakan sehingga banyak di antara kaumnya yang terharu sehingga ceramah beliau begitu meresap ke lubuk hati para pendengarnya.  Setelah ceramah selesai, tiba-tiba berdiri salah seorang di antara kaumnya, dia adalah seorang yang telah tua renta dan dengan beraninya dia berkata, “Wahai Musa, adakah orang lain yang lebih pintar dari engkau..?” dengan tangkas dan beraninya Nabi Musa a.s. menjawab, “Saat ini, tidak ada orang lebih pandai dari aku..!”

Dan nampaknya jawaban dari Nabi Musa a.s. dapatlah dimengerti oleh kaumnya, dengan alasan Nabi Musa a.s. dapat membawa kaumnya Bani Israil yang telah tersesat menuju ke jalan yang terang benderang.  Nabi Musa a.s. dengan tongkatnya dapat membelah lautan dan mengalahkan Fir’aun, juga dapat mengalahkan semua tukang sihir dari bangsa Mesir, disamping itu juga Nabi Musa a.s. dapat membongkar akan rahasia gelap mengenai pembunuhan kejam. Belum lagi Nabi Musa a.s. beristirahat duduk untuk menjawab semua pertanyaan dari kaumnya, turunlah wahyu dari Allah SWT untuk Nabi Musa a.s. yang berisi teguran bahwa sesungguhnya Ilmu Pengetahuan itu luas sekali serta pengetahuan itu tidak hanya milik para Rasul, akan tetapi siapa saja dapat memiliki pengetahuan yang luas atas kehendak Allah SWT.
Setelah menerima wahyu dari Allah SWT tersebut, Nabi Musa a.s. tergerak keinginannya untuk menjumpai orang yang lebih pintar dari dirinya, seraya memohon, “Ya Allah.. siapakah orang yang lebih pintar dari diriku dan dimanakah tempat tinggalnya..? Aku ingin sekali menjumpainya dan akan belajar darinya, mudah-mudahan aku dapat menyauk lubuk ilham dan memetik ilmu serta keyakinan darinya”.  Permohonan Nabi Musa a.s. kemudian dijawab oleh Allah SWT, “Wahai Musa engkau bisa menjumpai orang itu di tempat bertemunya dua lautan (yaitu antara lautan Roma dan lautan Persia)”.  Kemudian Nabi Musa berkata lagi kepada Allah SWT, “Ya Allah.. tunjukkanlah untukku jalan menuju ke sana”.  Selanjutnya Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Musa a.s. supaya membawa seekor ikan, dan jika ikan itu telah menghilang maka di situlah beliau dapat bertemu dengan orang itu.
Maka dengan segera Nabi Musa a.s. meminta salah seorang pemuda dari kaumnya untuk menemaninya dalam perjalanan dan menyiapkan seekor ikan sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, menurut para ahli tafsir pemuda yang menemani Musa dalam perjalanan adalah muridnya sendiri yang bernama Yusya bin Nun.
Akhirnya Nabi Musa a.s. bersama Yusya bin Nun melakukan perjalanan serta berjanji, bahwa dirinya tidak akan kembali sebelum bertemu dengan orang dicarinya, meskipun dalam perjalanannya itu membutuhkan waktu yang lama atau pun bertahun-tahun.  Peristiwa ini di kisahkan dalam Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 60.


EmoticonEmoticon