Apakah Anda membutuhkan panduan memelihara ikan koi? Ikan koi adalah ikan air tawar yang termasuk dalam golongan ikan karper. Ikan ini sering dijadikan sebagai ikan hias karena mempunyai warna dan corak yang sangat menarik dengan gerakan yang lincah sekali. Sejarah mencatat ikan koi sudah dikenal sejak dinasti Chin pada tahun 265 dan 316.
Asosiasi Koi Jepang (Nippon Airinkai) membagi varietas ikan koi yang ada di seluruh dunia menjadi 13 kelompok. Selanjutnya dari 13 kelompok ikan koi tersebut, terdapa 5 kelompok utama antara lain kohaku, sanke, showa, hirarinuji, dan kawarigoi. Nilai seekor ikan koi dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, keseimbangan pola, dan intensitas warna kulit. Dalam pemilihannya, ikan koi yang terbaik ditandai dari warnanya yang cerah, seimbang, dan murni serta memiliki kepala yang lebih besar dan bentuk badannya menyerupai roket.
- Pemilihan Lokasi dan Konstruksi
Habitat alami ikan koi berada di lingkungan perairan yang mempunyai arus deras, sehingga kolam yang dipakai untuk memelihara ikan ini pun harus jernih dan mengandung kadar oksigen yang tinggi. Paling baik, ikan ini dipelihara di dalam kolam yang bisa mendapatkan sinar matahari dan ideal bagi pertumbuhan pakan alami ikan. Agar suhu kolam tidak terlalu berubah secara drastis, bagian tepian kolam sebaiknya ditanami dengan pepohonan yang rimbun.
Ikan koi yang masih berukuran relatif kecil sebaiknya ditempatkan di dalam akuarium. Sedari awal, ikan perlu dipelihara dalam kelompok supaya karakteristiknya berubah menjadi jinak. Hati-hati, ikan ini senang membuat lubang di dasar kolam yang bisa menyebabkan rusaknya akar tanaman air.
- Kontrol Kualitas Air
Sebagai media hidup ikan koi, air sangat memengaruhi kesehatan dan tampilan ikan-ikan koi di dalamnya. Kontrol terhadap kualitas air harus dilakukan sebaik mungkin. Kriteria-kriteria air yang cocok digunakan untuk ikan koi di antaranya :
- Suhu sekitar 24-26 derajat celsius
- pH berkisar antara 7,2-7,4 (basa)
- Kadar oksigen minimal 3-5 ppm
- Kandungan CO2 maksimal 10 ppm
- Kadar nitrit maksimal 0,2
Sebelum dimasukkan ke dalam bak pemeliharaan, air perlu dideklorinisasi terlebih dahulu melalui pengendapan selama 24 jam dan penyaringan. Khusus untuk kolam pemijahan dan penetasan telur, kondisi air harus stabil. Disarankan memasang aerator pada kolam untuk menjaga ketersediaan oksigen yang terlarut.
- Pemberian Pakan
Ikan koi termasuk ikan tipe pemakan di dasar (bottom feeder) dengan kecenderungan omnivora. Artinya ikan ini bisa memakan apa saja seperti pucuk daun dan cacing. Sedangkan untuk pakan buatannya, Anda bisa memberikan ikan ini makanan berupa pelet. Guna mencukupi kebutuhan protein, ikan koi juga perlu diberikan pakan dari campuran bahan nabati dan bahan hewani, serta mulitvitamin dan mineral.
Bagi ikan koi, jenis pakan yang diberikan kepadanya akan memengaruhi tampilan warna ikan tersebut. Contoh pakan yang bagus untuk budidaya ikan ini adalah pakan yang banyak mengandung karotin, rutin, dan astasantin. Bahan makanan yang kaya akan zat-zat ini yaitu wortel mengandung karotin, ganggang, kubis, dan cabai hijau mengandung rutin, serta udang dan kepiting mengandung astasantin.
Jumlah pakan diberikan menurut bobot biomassa (jumlah ikan) di dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5% per hari. Sedangkan frekuensi pemberiannya dilakukan sebanyak 2-3 kali setiap hari tergantung kondisi ikan dan media pemeliharaannya. Pakan alami diberikan kepada benih ikan koi sampai bobotnya mencapai 50 gram/ekor.
- Persiapan Kolam Pembenihan
Kolam untuk pembenihan/pemijahan sebaiknya dibuat terpisah dari kolam pemeliharaan. Kolam ini perlu dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air yang terpisah. Bagian dinding dan dasar kolam juga wajib diplester, kemudian dikeringkan selama beberapa hari untuk membunuh bibit penyakit.
Kolam pemijahan ini dibuat di lokasi yang tenang, bisa mendapatkan sinar matahari, dan aman dari jangkauan binatang buas. Kolam dibuat dengan ukuran luas sekitar 3-6 m2 yang mempunyai kedalaman 0,5 m. Jangan lupa sediakan pula kolam penetasan telur berbentuk bulat yang berdiameter 1,5-2 m. Satu kolam lagi yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami dengan ukuran seluas 5-7 m2 dan berkedalaman 30 cm.
- Pelaksanaan Pemijahan
Indukan ikan koi yang bermutu baik memiliki warna yang cerah dengan pola bervariasi, namun tetap simetris. Bentuk tubuhnya menyerupai torpedo dan mempunyai berat badan minimal 1 kg. Untuk menghemat biaya, disarankan memelihara ikan bakal indukan ini sejak ukurannya sekitar 5-8 cm.
Sebelum dilakukan proses pemijahan, ikan koi perlu dipuasakan selama beberapa hari dan dipisahkan ke dalam wadah yang berbeda. Proses pemijahan ini dapat berlangsung secara alami maupun buatan. Untuk mempercepat terjadinya pembuahan disarankan untuk menyuntikkan ovaprim dengan dosis 0,2 mg/kg berat ikan. Biasanya dalam waktu 10 jam sejak ikan betina disuntik memakai cairan tersebut, ikan bakal mengalami proses ovulasi.
Dalam setiap kali pemijahan, ikan koi betina dapat menghasilkan telur sebanyak lebih dari 75.000 butir. Idealnya, setiap 1 ikan koi jantan dipasangkan dengan 2 ikan koi betina sekaligus agar potensi terjadinya pemijahan semakin tinggi. Sehabis dikeluarkan oleh indukannya, telur-telur ini akan menempel ke substrat yang selanjutnya akan dibuahi olah ikan pejantan. Setelah terjadinya proses pembuahan yang ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung air di permukaan kolam, ikan-ikan indukan harus segera dikeluarkan dari kolam pembenihan.
EmoticonEmoticon