Kamis, 12 Januari 2017

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Jenis dan asal ikan nila

Tags



Banyak yang belum mengetahui kalau ikan nila yang lazim menjadi ikan budidaya dan ikan konsumsi di negara kita adalah ikan nila hibrida hasil pemuliaan dan atau cross breeding dari beberapa strain dan species yang sudah ada sebelumnya.

  1. Strain Nila/Mujair hitam (nila hitam species dari Mozambik) masuk melalui Taiwan, tahun 1969.
  2. Strain NIFI (nila merah), berasal dari Thailand dan masuk ke Indonesia sktr tahun 1981.
  3. Strain Philipina (nila merah), masuk Indonesia tahun 1981. Di Filipina, nila merah dianggap sebagai hibrid antara Tilapia hornorum dengan Tilapia mossambica
  4. Kadang ditemukan juga, nila merah dari Taiwan (belum ada data tahunnya). Di Taiwan strain ini adalah hibrida antara Oreochromis niloticus dengan Oreochromis aureus.
  5. Strain nila putih (belum direlease). Awal sejarahnya, nila putih ini berasal dari Kabupaten Sleman dan kemudian diseleksi dan diperkaya dengan cara memasukkan gen warna dari nila merah albino (nila merah albino adalah hasil seleksi individu dari nila merah Philipina). Kegiatan dimulai sejak tahun 2002. strain nila putih ini direlease tahun 2009. Nila ini berpotensi bagus, karena apabila disilangkan dengan nila hitam, akan menghasilkan nila merah.
  6. G3 (nila hitam), masuk tahun 1994 dari Philipina. Ikan strain ini merupakan hasil kegiatan seleksi famili (sumber gennya berasal dari 8 negara). G3 merupakan ikan nila strain GIFT (genetic mprovement of farmed tilapia). Karena merupakan generasi ke-3, makanya seringkali dikenal dengan G3.
  7. Dikenal juga dengan G6 (generasi ke-6 dari GIFT) yang didatangkan tahun 1996/1997.
  8. Tahun 2000 awal, persilangan nila Taiwan (nila hitam) dan nila G6 dan menghasilkan nila strain TG6 (ikan ini dgunakan sebagai salah satu sumber gen dalam program seleksi famili. Strain ini tidak dipasarkan
  9. Nila selfam (di BBPBAT Sukabumi), merupakan nila hasil seleksi famili (sejak tahun 2002 hingga sekarang). Saat ini sudah generasi ke-3.
  10. Di masyarakat, juga seringkali dilakukan hibridisasi antara nila hitam Chitralada (Oreochromis niloticus) dengan Aureus (Oreochromis aureus). Teknik ini telah dicobakan tahun 2003, dan menghasilkan turunan yang 85% jantan (walaupun kalau di Israel, mampu menghasilkan 100% jantan).
  11. Strain Wanayasa, adalah nila hitam yang sumber gennya juga berasal dari nila GIFT. Namun karena sudah dikembangkan dalam beberapa generasi, dan akan digunakan sebagai sumber gen dalam program seleksi famili, maka dimasukkan sebagai strain baru.
  12. kersikan dan umbulan (saya belum paham), namun saya duga merupakan pengembangan dari nila GIFT. Nampaknya, di sana dilakukan kegiatan seleksi individu. Dan sebagai hasilnya, adalah nila hitam kersikan dan umbulan.
  13. Nirwana, adalah nila hitam hasil seleksi famili yang dilakukan di Wanayasa (ingat kata wana pada wanayasa). Sumber gen dan sekarang sudah generasi ke berapa, saya tidak punya datanya.
  14. Nila GESIT atau GEnetically Supermale Indonesian Tilapia yang berarti ikan nila yang secara genetis diarahkan menjadil jantan super. Dihasilkan di BBPBAT Sukabumi hasil kerjasama dengan IPB dan BPPT. Rintisannya sudah dumulai sejak 2001 dan direlease tahun 2007. Sumber gennya berasal dari nila GIFT G3.
  15. Ada lagi strain nila merah strain Chitralada. Nila ini berasal dari Thailand, dan pertama masuk ke Indonesia sebagai "hadiah" untuk Kesultanan Ngayogyokarto.
  16. ikan nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia) yang terbukti tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem, nila BEST lebih unggul dibandingkan dengan ikanikan nila yang dikembangkan masyarakat. Ikan varietas baru yang dikembangkan Rudhy dan koleganya itu memiliki  pertumbuhan sekitar dua kalilebih cepat daripada ikan-ikan nila lainnya.      

“Ikan ini tumbuh lebih cepat 15 hari dibandingkan dengan nila lainnya,” ungkap Rudhy. Selain itu, nila BEST juga mampu bertelur dan beranak 3-5 kali lebih banyak ketimbang ikan-ikan nila lainnya. Ukuran telur dan larvanya juga relatif lebih besar. Tingkat hidupnya (survival rate) di atas 90 persen.
Sumber : Group


EmoticonEmoticon