Rabu, 11 Januari 2017

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

IKAN GURAME

Tags


BUDIDAYA IKAN GURAME


1. PERSIAPAN SARANA DAN PERALATAN KOLAM

Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:  
Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan.
Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan

adalah suhu air berkisar antara 24-28 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting. 
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm. 
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi. 
Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan

Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:

a) Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m2).

b) Buatlah pematangnya dgn ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.

c) Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan air.
d) Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup, dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat miring ke arah pintu keluar air.

e) Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.

f) Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, serta menguji agar kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

Peralatan

Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),
seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

2. Pembibitan dan Pemilihan Induk

Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:

a) Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
b) Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).
c) Ukuran kepala relatif kecil
d) Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidak luka.
e) Gerakan normal dan lincah.
f) Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
g) Berumur antara 2-5 tahun.
 Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:

a) Betina - Dahi meninjol.
     - Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
     - Dagu putih kecoklatan.
     - Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
    - Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

b) Jantan - Dahi menonjol.
    - Dasar sirip dada terang keputihan.
    - Dagu kuning.
    - Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
    - Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

Pemeliharaan Induk
Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2) disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.

Pembenihan
Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:

a) Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
b) Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
c) Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
d) Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100 meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm.
e) Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan 10 ekor jantan. Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang kemudian disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan menetas.

Pemeliharaan Bibit

Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air.
Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-30% berat badan ratarata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.

3. Pemeliharaan Pembesaran Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.

a) Polikultur
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.

b) Monokultur
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 meter persegi

Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan.
Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari.
Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap.
Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.

Produk NASA yang digunakan:
Viterna (Vitamin Ternak Natural) 500 cc
Hormonik (Hormon Organik) 100 cc
TON (pupuk Tambak Organik Nusantara) 250 gr
1 botol VITERNA + 1 botol Hormonik = 600 cc = cukup untuk campuran 150 Kg pakan apa saja. Untuk menghemat biaya pilih pakan yang paling murah, misalnya dedak / bekatul. Meski pakannya biasa-biasa aja namun jika dicampur suplemen Viterna + Hormon Organik kebutuhan protein & nutrisi sudah lebih dari mencukupi. Tidak perlu pilih-pilih pakan terapung segala, meski pakan tenggelam kalau nafsu makan ikan bagus pasti dilahap sampai habis.

Cara pakai:
VITERNA & HORMON ORGANIK digunakan sebagai suplemen campuran pakan ikan. Campur jadi satu wadah, 1 botol VITERNA 500 cc + 1 botol HORMONIK 100 cc. Kemudian ambil 1 tutup (10 cc) campur dengan 2,5 Kg pakan apa saja. Cukup diberikan 1 x sehari.
TON (Pupuk Tambak Organik Nusantara) digunakan sebagai pupuk kolam / tambak. Campurkan air 10 liter + 1 sendok makan TON siram-siramkan secukupnya setiap 2 minggu / 1 bulan sekali.

Tips & trik:
Jika ingin target hasil panen optimal, target bobot 1 Kg per ekor. Caranya campur jadi satu wadah, VITERNA + PUPUK ORGANIK CAIR (POC) NASA + HORMON ORGANIK. Campur 10 cc dengan pakan apa saja. 1 x sehari.
1 botol VITERNA 500 cc+ 1 botol POC NASA 500 cc + 1 botol HORMONIK = 1.100 cc = cukup untuk 300 Kg pakan = cukup untuk sekitar 200 ekor.
Manfaat Viterna + Hormonik :
Meningkatkan nafsu makan ikan, ikan tidak stress, sehat, tahan penyakit, angka kematian sangat rendah, menghasilkan daging ikan bermutu tinggi karena rendah kolesterol.
Manfaat TON (Pupuk Tambak Organik) :
Cepat menumbuhkan plankton sebagai pakan alami yang disukai ikan, menetralkan & menguraikan senyawa beracun / gas-gas beracun berbahaya, menyelaraskan ekosistem tambak / kolam, mempercepat pertumbuhan ikan, menyediakan suplai oksigen terlarut dalam air sehingga ekosistem kolam manjadi sehat.

Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.

4. PENYAKIT
Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut.
Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya.
Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut:
1) Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
2) Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu
3) Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.
Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset.
Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
1) Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
    a. Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
    b. Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
    c. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus.
    d. Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.
2) Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.
3) Pengobatan dengan garam dapur. Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia. Caranya: (1) siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (NaCl), diaduk sampai rata; (2) ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja. (3) Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya dipindahkan kembali ke dalam kolam; (4) pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama. 

5. HAMA
Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung pemangsa.

6. P A N E N
1. Penangkapan
Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen.
Pemanenan hasil pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor.
Adapun cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.

2. Pembersihan
Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok dan dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih.
Anda mau membudidayakan ikan gurame? Berarti anda harus paham dengan pakannya. Pakan buatan anak ikan gurame biasanya yang lebih sering dibandingkan dengan pakan alami. Hal ini dilakukan mengingat memberikan pakan buatan lebih praktis dibandingkan dengan pakan alami yang terkadang pasokannya tergantung waktu.
Pemberian pakan buatan untuk ikan gurame memang harus diperhatikan, terutama pakan untuk anak ikan gurame yang harus mendapat perhatian lebih. Sukses atau tidaknya budidaya ikan gurame dilihat dari cara memberikan pakan dan itu harus dimulai sejak ikan gurame masih dalam bentuk benih. Pakan untuk ikan gurame ini berbeda untuk masing-masing usia.
Anak ikan dengan ikan gurame yang sudah dewasa tentu saja pakannya berbeda. Benih ikan gurame lebih suka memakan larva serangga seperti bangsa udang-udangan, zooplankton sampai cacing sutra. Sedangkan ikan gurame dewasa lebih suka memakan tumbuhan yang tumbuh di air atau tumbuhan air.
Biasanya, memberi makanan dari tumbuhan atau pakan alami saja belum mencukupi kebutuhan gizinya. Oleh karena itu, sebagian pembudidaya ikan gurame memberikan pakan buatan atau disebut dengan pellet selain pakan alami. Mengapa mereka lebih cenderung memberikan pakan buatan dan bukan alami? Alasannya, pakan buatan lebih praktis dan lebih terukur takarannya daripada pakan yang alami.
Ada hal lain selain dari jenis makanan/pakan atau pellet yang harus diperhatikan ketika akan membudidayakan ikan gurame ini, yaitu sifat biologis ikan itu sendiri. Sifat biologis ikan gurame yang harus diperhatikan adalah kebiasaan makan ikan yang aktif atau waktu aktif ikan gurame mau memakan pakan yang diberikan. Akan lebih bagus jika memberikan makan pada waktu ikan gurame tersebut sedang aktif makan sehingga hasilnya akan lebih baik lagi.

Daftar Pakan Ikan Gurame

Berikut ini beberapa daftar pakan ikan gurame yang diukur berdasarkan kedalaman air dan klasifikasi benihnya:
  • Untuk ikan gurame yang diletakkan di air dengan ketinggian 30 – 40 cm dalam klasifikasi pendederan I diberikan pakan alami seperti zooplankton dan cacing sutra.
  • Untuk ikan gurame yang diletakkan di air dengan ketinggian 40 – 50 cm dalam klasifikasi pendederan II diberikan tepung ikan, bungkil atau remah.
  • Untuk ikan gurame yang diletakkan di air dengan ketinggain 50 – 60 cm dalam klasifikasi pendederan III diberikan pellet remah atau pellet kecil.
Oksigenisasi

Ikan gurame dapat dibudidayakan dengan padat tebar benih yang lebih tinggi dan pertumbuhan lebih cepat dengan teknologi oksigen.
Dengan sedikit kreatifitas kolam seluas 500 m2 biasanya ditebar 500 kg gurami seukuran bungkus rokok. Namun hal yang tidak biasa dilakukan oleh Sujadi yang menebar benih ikan gurame lebih padat dari biasanya, ia melepaskan 900 kilogram gurami dengan ukuran yang sama. Meski populasi meningkat 80%, Sujadi memanen sebulan lebih cepat, ia mengangkat 2,7 ton, jauh lebih tinggi ketimbang biasanya yang cuma 1,5 ton.
Pada awalnya, Sujadi mengamati gerakan puluhan Osphronemus gouramy seukuran telapak tangan di atas permukaan air. Kilat yang muncul tiba-tiba, menyebabkan anggota famili Anabantidae itu terkejut. Spontan kerumunan gurami itu bersembunyi di bawah permukaan air. Oleh sebagian peternak, peristiwa itu mungkin dianggap biasa. Namun, tidak bagi Sujadi. Pria kelahiran 15 September 1954 menganalisis peristiwa itu. ‘Mengapa gurami kaget ketika ada kilat? Karena gurami ada di permukaan air. Mengapa gurami ada di permukaan air? Oksigen terlarut mungkin rendah,’ paparnya berargumentasi.
Benarkah dugaan mantan guru Agama di SD Karangkemiri V, Cilacap, itu? Ketika diukur pada pukul 22.00 – 05.30, kadar oksigen di kolam Sujadi memang amat rendah, kurang dari 1,6 ppm. Pantas pada jam-jam itu gurami banyak yang nongol di permukaan air untuk menghirup oksigen. Kadar oksigen terlarut ideal bagi gurami 3,5 – 5 ppm. Tipisnya kadar oksigen pada malam hingga pagi menyebabkan gurami rentan stres akibat munculnya kilat. Untuk mengatasinya, pasokan oksigen mesti ditingkatkan.

Teknologi Oksigenisasi Meningkatkan Populasi Gurame
Tiga tahun lalu Sujadi menerapkan solusi itu dengan membeli sebuah mesin pengisap udara. Sebuah mesin dimanfaatkan untuk memasok oksigen 3 kolam, 2 kolam seluas 500 m2 dan sebuah kolam 465 m2. Dari 45 kolam miliknya, hanya 3 kolam yang dijadikan eksperimen. Menurut Sujadi mesin itu sebetulnya mampu memasok 5 kolam. Dengan mengadopsi teknologi oksigenisasi, populasi kolam meningkat 80%.
Contoh, kolam 500 m2 ditebar 900 kg benih ukuran bungkus rokok. Atau sekilo terdiri atas 3 – 5 ekor. Lazimnya hanya 500 kg benih yang dilepas ke kolam seluas itu. Kepadatan tebar mencapai 50 – 60 ekor per m2, sebelumnya 25 – 30 ekor per m2. Benih yang ditebar berupa tampelan alias seukuran bungkus rokok, 1 kg terdiri atas 3 – 5 ekor. Peningkatan populasi itu diimbangi dengan adanya tambahan pasokan oksigen.
Mesin pemasok oksigen dihubungkan ke pipa PVC berdiameter 4 inci yang membujur di tepi kolam. Kemudian pipa disambungkan ke pipa lain yang lebih kecil, 0,5 inci. Di setiap kolam sepanjang 30 m ditanam 2 lajur pipa 0,5 inci (lihat infografis). Ukurannya sepanjang kolam. Agar tidak melengkung, setiap interval 1,5 meter pipa disangga sambungan T. Dari dasar kolam yang tak disemen, tinggi pipa 30 cm. Kedalaman kolam 1,7 meter.
Setiap interval 1 m, permukaan atas pipa dilubangi dengan diamater amat kecil. Tujuannya untuk menciptakan gelembung udara ketika mesin diaktifk an pada pukul 22.00 – 05.30 setiap hari selama pembesaran. Dari lubang di pipa 0,5 inci keluar gelembung-gelembung udara. Hasil pengukuran menunjukkan, kadar oksigen terlarut meningkat signifi kan, menjadi rata-rata 3,9 ppm.
Itu lebih dari sekadar cukup bagi kalua – sebutan gurami di Kalimantan – yang membutuhkan oksigen terlarut minimal 3 ppm. Penambahan udara itulah yang memungkinkan peningkatan populasi. Malahan waktu pembesaran 1 – 1,5 bulan lebih cepat daripada tanpa teknologi oksigenisasi.
ikan gurame termasuk salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Ikan ini juga sudah memiliki pangsa pasar tersendiri sehinga sangat mudah untuk memasarkan hasil panen nantinya. Ikan gurami termasuk ikan yang cukup digemari oleh masyrakat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warung makan yang menggunakan menu ikan gurame sebagai salah satu menu yang ada di warung makan tersebut.
Layaknya budidaya ikan yang lainnya, budidaya ikan gurame juga tidaklah terlalu sulit. Kita hanya butuh sebuah kolam yang cocok untuk ikan dan mengetahui frekuensi pakan ikan gurame yang tepat serta perawatan yang baik saja.

Frekuensi Pemberian Pakan
Pemberian pakan pada setiap umur ikan tentu tidak sama. Pemberian pakan yang sembarang juga tidak benar karena akan merugikan petani itu sendiri. Kebanyakan yang terjadi adalah hal yang seperti ini. Umumnya ketika kita tanya berapa jumlah yang harus diberikan maka jawabannya adalah secukupnya. Padahal pemberian pakan pada ikan tersebut sangat menentukan hasil panen dari ikan yang dibudidaya.
Besarnya pakan yang harus diberikan kepada ikan gurame adalah sebesar 5 persen dari berat biomasa dari ikan tersebut. jika berat ikan adalah 100 gram maka pakan yang diberikan adalah sebesar 5 gram. Sedangkan frekuensi pakan ikan gurame diberikan sebanyak tiga kali sehari.

salam sukses......


EmoticonEmoticon