Jumat, 10 Juli 2015

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Ritual Adat Dayak Untuk Mencari Keberadaan Seseorang

SAMPIT – Dewan Adat Dayak (DAD) Kotim menggelar upacara ritual Manajah Antang di Miniatur Budaya Betang, Rabu (23/2) kemarin. Ritual untuk mencari orang tertentu ini diikuti sejumlah pengurus DAD. Sejumlah kelengkapan ritual tampak disiapkan di sekitar tempat upacara. Pemantauan di lapangan, upacara dihadiri Wakil Ketua Dewan Adat Dayak Kotim Hamidhan IJ Biring, Sekjen M Jais K, Wakil Koda Barisan Pertahanan Adat Dayak Tjumbi, Korda Tasik, Korlap Meinuel, mantir adat Nur Ali dan anggota DAD.

Awalnya, disiapkan enam bambu ukuran sedang, dengan bagian ujungnya dilancipkan. Bambu tersebut didirikan ke beberapa arah. Lalu, visur adat Samkurnadi alias Bapak Eluh menyiapkan alat kelengkapan ritual macam baram, tambak hambaruan, sipa, rokok, dupa dan beras. Menurut Jais, salah satu kekuatan supranatural suku Dayak adalah Manajah Antang, yakni cara yang dilakukan oleh suku Dayak ketika mencari petunjuk. Petunjuk dipakai untuk mencari letak musuh yang sulit ditemukan. Dalam melakukan ritual itu, kata dia, berarti meminta bantuan arwah leluhur dengan menggunakan burung antang sebagai medianya. Itu sebabnya tradisi dunia supranatural ini disebut Manajah Antang. Suku Dayak percaya bahwa tradisi manajah antang mampu menunjukkan letak keberadaan musuh di mana pun berada. Pada upacara kemarin, sebelum dimulai, orang yang memesan pencarian mesti berjanji kalau keperluan tercapai, maka menyanggupi untuk memberikan beberapa potong ayam. Tidak beberapa lama, upacara Manajah Antang pun dilakukan. Visur pun komat-kamit mengucapkan mantera. Acara dilakukan dekat sebuah Patahu di Sanggar Budaya Dayak. “Kita sedang mencari orang tertentu,” ungkap Jais. Upacara digelar cukup lama, visur berulang kali mengucapkan mantera dan melihat bambu yang telah ditancapkan.


EmoticonEmoticon