Apakah Anda memerlukan panduan budidaya ikan garra rufa? Ikan garra rufa adalah ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cyprinidae. Ikan ini sering disebut pula sebagai ikan dokter karena dapat dimanfaatkan sebagai alat terapi, khususnya untuk mengatasi penyakit kulit. Ikan garra rufa bertubuh relatif kecil sekitar 7-13 cm, berbentuk silindris memanjang, bersisik, memiliki sungut sepasang, dan bentuk sirip ekornya bercagak.
Kebanyakan ikan dokter mempunyai warna tubuh kehijau-hijauan, perut berkelir kekuning-kuningan, dan pada pangkal ekornya terdapat bintik-bintik berwarna hitam. Ikan garra rufa bisa bertahan hidup dengan baik dan berkembang biak jika dipelihara di dalam air bersih yang bersuhu 20-25 derajat celsius dan pH sekitar 6,5-7,5. Ikan ini termasuk ikan omnivora yang memakan segalanya dengan cara menghisap pakan tersebut. Pada saat memakan kulit manusia melalui penghisapan, mulut ikan garra rufa juga mengeluarkan enzim dithranol dan anthralin yang diyakini mampu mencegah pertumbuhan sel-sel kanker.
Walaupun berasal dari Negara Turki, saat ini ikan garra rufa sudah banyak dibudidayakan oleh para petani lokal. Sehingga Anda tidak perlu lagi mengimpor ikan ini yang justru akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam memelihara ikan dokter ini di antaranya :
Langkah 1 : Persiapan Sarana Pemijahan
Sarana pemijahan ikan garra rufa bisa memanfaatkan kolam beton yang berukuran 2 x 3 x 1 m3. Sebelum dipakai, kolam tersebut harus dibersihkan sampai tuntas dengan menyikat dan menyiramnya memakai air mengalir. Setelah kondisi kolam sudah bersih, masukkan lapisan pasir dengan ketebalan mencapai 10 cm lalu tambahkan air sampa ketinggiannya mencapai 80 cm dari dasar kolam.
Pada bagian samping kolam dipasang strimin berukuran 1 x 2 x 0,7 m3 dengan posisi yang menggantung. Strimin ini berfungsi supaya telur yang dihasilkan oleh ikan dokter gampang tenggelam di dasar kolam sehingga tidak dimakan oleh indukannya. Pasang juga aerator untuk menghasilkan gelembung udara guna menjaga kadar oksigen terlarut dalam air.
Langkah 2 : Pemilihan Indukan
Ciri-ciri indukan ikan garra rufa yang berkualitas bagus yaitu bertubuh proporsional, bentuk siripnya normal, dan tidak mengalami cacat. Usahakan pula pilih indukan yang berwarna cerah, sisiknya mengkilap, panjangnya minimal 10 cm, dan telah matang kelamin. Ikan dokter jantan mempunyai spawning tuberles pada kepalanya, memiliki postur tubuh memanjang, dan saat ditekan perutnya menghasilkan sperma. Sedangkan ikan betina memiliki perut membulat, melebar ke arah lateral, dan saat perutnya ditekan terasa lembek.
Langkah 3 : Pemijahan Indukan
Sebaiknya pemijahan dilakukan dengan memasangkan indukan ikan jantan dan betina memakai perbandingan 2:1 bila ukuran tubuh pejantan lebih kecil daripada si betina. Sementara jika ukuran kedua indukan sama, maka perbandingan pasangan ikan yang bakal dipijahkan adalah 1:1.
Dalam waktu 24 jam sebelum proses pemijahan dimulai, kolam dibiarkan tenang sehingga airnya akan lebih jernih. Pemijahan sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar pukul 5 sore. Setiap kolam pemijahan diisi dengan indukan ikan dokter sebanyak 5-10 pasang tergantung ukurannya,
Pemantauan proses pemijahan wajib senantiasa dilakukan untuk mencegah ikan indukan memangsa telur-telur yang ada di kolam. Hal ini dikarenakan setelah proses pemijahan selesai, mayoritas ikan akan merasakan kelaparan yang luar biasa. Maksimal dalam tempo 2 hari sejak terlihat telur-telur ikan di dalam kolam, semua ikan garra rufa indukan harus dikeluarkan dari kolam tersebut.
Langkah 4 : Pemeliharaan Kolam
Walaupun ukurannya sangat kecil, larva ikan garra rufa bisa dilihat dengan mata telanjang, terutama saat larva-larva ikan ini sedang bergerak. Cadangan makanan yang terdapat pada larva ikan ini bisa mecukupi kebutuhan hidupnya paling lama dalam waktu 3 hari ke depan. Setelahnya, Anda bisa memberikan pakan berupa kuning telur rebus yang dihancurkan, rotifera, atau pakan khusus larva ikan yang mengandung protein 40%.
Setelah cukup besar, pakan yang diberikan kepada ikan dokter anakan bisa diganti dengan cacing sutera. Tingkat pertumbuhan anakan-anakan ikan larva ini biasanya tidak seragam ada yang tumbuh secara cepat namun ada pula yang pertumbuhannya lambat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyeleksian ikan pada umur 40 hari untuk mengelompokkan semua ikan dokter ini berdasarkan ukurannya.
Langkah 5 : Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
Penyakit yang menyerang si ikan dokter ini mayoritas berasal dari organisme golongan parasit dan non-parasit. Beberapa contoh penyakit yang ditimbulkan oleh aktivitas parasit meliputi white spot, selaput embun, dan sebagainya. Pengendalian penyakit ini bisa dilakukan dengan mengontrol kualitas air di kolam pemeliharaan.
Ikan yang sudah terkena penyakit harus diobati memakai metode yang tepat. Obat yang berkhasiat untuk menyembuhkan ikan yang menderita white spot yakni metilin blue dengan dosis 2-4 ml/liter air. sedangkan penyakit selaput embun dapat diatasi memakai blitzicht sejumlah 0,3-0,5 ml/liter air.
EmoticonEmoticon