Kamis, 27 Desember 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Abu Bakar Ash Siddiq r.a [Khalifah yang Lembut Hati]

       Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abi Qufafah At Tamimi. Beliau adalah ayah dari Aisyah r.a. Rasullullah S.A.W memberi gelarnya Ash Siddiq  (artinya 'yang berkata benar') setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".
      Abu Bakar Tidak pernah membiarkan ada seorang pun yg menyakiti hati Rasullullah. Ialah laki - laki yg dicintai Rasullullah. Sewaktu Rasul sakit ia di percaya menjadi imam shalat.
      Pada masa kekhalifahannya. Abu Bakar Mengirim beberapa pasukan untuk memerangi orang - orang yg enggan membayar zakat dan nabi - nabi palsu.
       Pada saat Rasullullah wafat, Umar r.a berani membunuh orang yang mengatakan Rasul wafat. Saat itu lah ia menenangkan hati para sahabat. "Dan Muhammad tidak lain hanya seorang rasul, telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul. Apa jika ia wafat atau dibunuhkalian akan berbalik kebelakang(murtad)? Barang siapa yg berbalik maka ia tidk dapat mendatang kan mudarat kepada Allah sedikit pun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang yg bersyukur (Ali Imran : 144). 
         Kepergian Nabi menyisakan kepedihan yg sangat mendalam. Pertanyaan muncul dari kaum Muslim. "Siapa yg berhak mengganti posisi Rasullullah?" Pada saat itu, Umar, Abu Bakkar dan Abu Ubaidah Al Jarrah datang ke perkumpulan Kaum Anshar.
        Umar bertanya "siapa dia?"
        "Saad Bin Ubadah"
        "Apa yg ia Lakukan?"
        "Kita lihat saja, apa yg terjadi."
        Kaum Anshar ingin pemimpinya Saad bin Ubadah.  "Kebaikan yg kalian sebutkan tentang Anshar sama sekali tidak salah. Namun ketahuilah, kekhalifahan paling layak di pegang oleh keturunan Quraisy dari bangsa arab dan keluarga. Maka berbaiatlah kepada diantara mereka berdua." Ujar Abu Bakar, Dan menyodorkan tangan Umar dan Abu Ubaidah.
             Umar menanggapinya "Sungguh aku menyukai ucapan Abu Bakar kecuali bagian diriku. Demi Allah, seandainya saat ini aku dibunuh dan mati, itu lebih di sukai dibanding harus memimpin suatu kaum yg didalamnya ada Abu Bakar."
     Anshar menyetujuinya dan saat itu Umar r.a berkata "Bentangkan tanganmu, wahai Abu Bakar."  Dan dibaiatlah tanpa ragu oleh para kaum Anshar. Abu Bakar Al Shiddiq.
     Segera setelah suksesi Abu Bakar, beberapa masalah yang mengancam persatuan dan stabilitas komunitas dan negara Islam saat itu muncul. Beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed membangkang kepada khalifah baru dan sistem yang ada. Beberapa di antaranya menolak membayar Zakat walaupun tidak menolak agama Islam secara utuh. Beberapa yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya yakni penyembahan berhala. Suku-suku tersebut mengklaim bahwa hanya memiliki komitmen dengan Nabi Muhammad dan dengan kematiannya komitmennya tidak berlaku lagi. Berdasarkan hal ini Abu Bakar menyatakan perang terhadap mereka yang dikenal dengan nama Perang Riddha. Dalam perang Riddha peperangan terbesar adalah memerangi "Ibnu Habib al-Hanafi" yang lebih dikenal dengan nama Musailamah Al Kadzdzab (Musailamah si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad. Pasukan Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran Akraba oleh Khalid Bin Walid. Sedangkan Musailamah sendiri terbunuh di tangan Al Wahsyi, seorang mantan budak yang dibebaskan oleh Hindun istri Abu Sufyan karena telah berhasil membunuh Hamzah Bin Abdul Muthalib, Singa Allah dalam Perang Uhud. Al Wahsyi kemudian bertaubat dan memeluk Islam serta mengakui kesalahannya atas pembunuhan terhadap Hamzah. Al Wahsyi pernah berkata, "Dahulu aku membunuh seorang yang sangat dicintai Rasulullah (Hamzah) dan kini aku telah membunuh orang yang sangat dibenci rasulullah (yaitu nabi palsu Musailamah al-Kazab)."
      Abu Bakar juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al Quran. Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah al-kadzab dalam perang Riddah, banyak para penghafal Al Qur'an yang ikut tewas dalam pertempuran. Umar lantas meminta Abu Bakar untuk mengumpulkan koleksi dari Al Qur'an. oleh sebuah tim yang diketuai oleh sahabat zaid bin Tsabit, mulailah dikumpulkan lembaran-lembaran al-Qur'an dari para penghafal al-Qur'an dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya,setelah lengkap penulisan ini maka kemudian disimpan oleh Abu Bakar. setelah Abu Bakar meninggal maka disimpan oleh Umar bin Khaththab dan kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar dan juga istri dari Nabi Muhammad. Kemudian pada masa pemerintahan Utsman Bin Affan koleksi ini menjadi dasar penulisan teks al-Qur'an yang dikenal saat ini.
      Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah karena sakit yang dideritanya pada usia 61 tahun. Abu Bakar dimakamkan di rumah putrinya Aisyah di dekat Masjid Nabawi, di samping makam Nabi Muhammad SAW.
           


EmoticonEmoticon