Senin, 15 Oktober 2018

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Makna Valentine Menurut Pandangan Islam

Di dalam Islam tidak ada valentine,
sebab kata valentine itu merupakan
istilah impor dari agama di luar
Islam. Bahkan latar belakang
sejarah dan esensinya pun tidak
sejalan dengan Islam. Namun kalau yang anda inginkan
adalah perwujudan rasa kasih
sayang menurut syariah Islam,
tentu saja Islam merupakan
‘gudang’ nya kasih sayang. Tidak sebatas pada orang-orang terkasih
saja, bahkan kasih sayang kepada
semua orang. Bahkan hewan pun
termasuk yang mendapatkan kasih
sayang. Cinta kepada Kekasih Kasih sayang kepada orang terkasih
pun ada di dalam Islam, bahkan
menyayangi pasangan kita dinilai
sebagai ibadah. Ketika seorang
wanita memberikan seluruh
cintanya kepada laki-laki yang dicintainya, maka Allah pun
mencurahkan kasih sayang-Nya
kepada wanita itu. Hal yang sama
berlaku sebaliknya. Namun kasih sayang antara dua
insan di dalam Islam hanya terjadi
dan dibenarkan dalam ikatan yang
kuat. Di mana laki-laki telah berjanji
di depan 2 orang saksi. Janji itu
bukan diucapkan kepada si wanita semata, melainkan juga kepada
orang yang palingbertanggung-
jawab atas diri wanita itu, yaitu
sang ayah. Ikatan ini telah
menjadikan pasangan laki dan
wanita ini sebagai sebuah keluarga. Sebuah ikatan suami istri. Adapun bila belum ada ikatan,
maka akan sia-sia sajalah curahan
rasa kasih sayang itu. Sebab salah
satu pihak atau malah dua-duanya
sangat punya kemungkinan besar
untuk mengkhianati cinta mereka. Pasangan mesra di luar nikah tidak
lain hanyalah cinta sesaat, bahkan
bukan cinta melainkan birahi dan
libido semata, namun berkedok
kata cinta. Dan Islam tidak kenal cinta di luar
nikah, karena esensinya hanya cinta
palsu, cinta yang tidak terkait
dengan konsekuensi dan tanggung-
jawab, cinta murahan dan -
sejujurnya- tidak berhak menyandang kata cinta. Cinta kepada Sesama Di luar cinta kepada pasangan hidup,
sesungguhnya masih banyak
bentuk kasih sayang Islam kepada
sesama manusia. Antara lain bahwa
Islam melarang manusia saling
berbunuhan, menyakiti orang lain, bergunjing, mengadu domba atau
pun sekedar mengambil harta
orang lain dengan cara yang batil. Bandingkan dengan peradaban
barat yang sampai hari duduk di
kursi terdepat sebagai jagal yang
telah membunuh berjuta nyawa
manusia. Bukankah suku Indian di
benua Amerika nyaris punah ditembaki hidup-hidup? Bukankah
suku Aborigin di benua Australia
pun sama nasibnya? Membunuh satu nyawa di dalam
Islam sama saja membunuh semua
manusia. Bandingkan dengan jutaan
nyawa melayang akibat perang
dunia I dan II. Silahkan hitung
sendiri berapa nyawa manusia melayang begitu saja akibat
ledakan bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki? Silahkan buka lembaran sejarah,
siapakah yang dengan bangga
bercerita kepada anak cucunya
bahwa nenek moyang mereka
berhasil membanjiri masjid Al-
Aqsha dengan genangan darah muslimin, sehingga banjir darah di
masjid itu sebatas lutut kuda? Di awal tahun 90-an, kita masih
ingat bagaimana Serbia telah
menyembelih umat Islam di Bosnia,
anak-anak mati ditembaki. Bahkan
janin bayi di dalam perut ibunya
dikeluarkan dengan paksa dan dijadikan bola tendang. Bayangkan,
kebiadaban apa lagi yang bisa
menandinginya? Sesungguhnya peradaban barat itu
bertqanggung jawab atas semua
ini. Tangan mereka kotor dengan
darah manusia, korban nafsu
angkara murka. Kasih sayang yang sesungguhnya
hanya ada di dalam Islam. Sebuah
agama yang terbukti secara pasti
telah berhasil menjamin keamanan
Palestina selama 14 abad lamanya. Di
mana tiga agama besar dunia bisa hidup akur, rukun dan damai.
Palestina baru kembali ke
pergolakannya justru setelah kaum
yahudi menjajahnya di tahun 1948. Bahkan gereja Eropa di masa
kegelapan (Dark Ages) pun tidak
bisa melepaskan diri dari cipratan
darah manusia, ketika mereka
mengeksekusi para ilmuwan yang
dianggap menentang doktrin gereja. Tanyakan kepadaGalileo
Galilei, juga kepada Copernicus, apa
yang dilakukan geraja kepada
mereka? Apa yang menyebabkan
kematian mereka? Atas dosa apa
keduanya harus dieksekusi? Keduanya mati lantaran
mengungkapkan kebenaran ilmu
pengetahuan, sedangkan ilmu
pengetahuandianggap tidak sesuai
dengan kebohongan gereja. Kalau kepada ilmuwan gereja
merasa berhak untuk
membunuhnya, apatah lagi dengan
orang kebanyakan. Lihatlah
bagaimana pemuda Eropa
dikerahkan untuk sebuah perang sia-sia ke negeri Islam, perang salib.
Lihatlah bagaimana nyawa para
pemuda itu mati konyol, karena
dibohongi untuk mendapatkan
surat pengampunan dosa, bila mau
merebut Al-Aqsha. Sejarah kedua agama itu, berikut
sejarah Eropa di masa lalu kelam
dan bau anyir darah. Sejarah hitam
nan legam… Bandingkan dengan sejarah Islam,
di mana anak-anak bermain dengan
bebas di taman-taman kota, meski
orang tua mereka lain agama.
Bandingkan dengan sejarah
perluasan masjid di Mesir yang tidak berdaya lantaran tetangga
masjid yang bukan muslim
keberatan tanahnya digusur.
Bandingkan dengan pengembalian
uang jizyah kepada pemeluk agama
Nasrani oleh panglima Abu Ubaidah Ibnul Jarah, lantaran merasa tidak
sanggup menjamin keamanan
negeri. Siapakah yang menampung
pengungsi Yahudi ketika diusir dari
Spanyol oleh rejim Kristen? Tidak
ada satu pun negara yang mau
menampung pelarian Yahudi saat
itu, kecuali khilafah Turki Utsmani. Sebab meski tidak seagama, Islam
selalu memandang pemeluk agama
lain sebagai manusia juga. Mereka
harus dilindungi, diberi hak-haknya,
diberi makan, pakaian dan tempat
tinggal layak. Syaratnya hanya satu, jangan perangi umat Islam.
Dan itu adalah syarat yang teramat
mudah. Maka kalau kita bicara cinta dan
kasih sayang, Islam lah bukti
nyatanya.
Ust. H. Ahmad Sarwat, Lc.


EmoticonEmoticon