978 Cara Lengkap Dan Mudah Budidaya Ikan Nila Menurut Para Ahli - Ikan nila merupan ikan konsumsi yang sangat bermasyarakat dan juga sudah di budidayakan secara komersil ikan ini juga mempunyai manfaat ikan nila bagi kesehatan tetapi sebagian orang karena tekstur dagingnya yang banyak duri akan tepapi terdapat peluang bisnis dalam budidaya ikan nila.
Spesies ikan ini tergolong ikan yang mudah berkembang biak meskipun di area yang sempit sekalipun, jadi tidak terlalu sulit untuk budidaya ikan nila ini. ada banyak macam jenis ikan nilayang dapat di budidaya.
Pembesaran ikan nila dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa sistem pemeliharaan, yaitu :
- Kolam air tenang (KAT)
- Kolam air deras (KAD)
- Karamba jaring apung (KJA) di waduk/danau
- Karamba di sungai/saluran irigasi
1. Konstruksi Kolam
- Bentuk petakan tidak perlu segi empat
- Luas petakan kolam (500-1000) M2 Pematang kolam kokoh, kedap air dengan Iebar 50 cm
- Saluran pemasukan dan pengeluaran terletak pada sisi yang berseberangan
- Saringan terbuat dari kawat, bambu atau jaring/hapa yang diletakkan pada saluran pemasukan dan pengeluaran
- Kedalam kolam berkisar antara (0,5-1,5) m
- Parit keliling atau diagonal dengan kedalaman antara (20-50) cm dengan Iebar berkisar antara (50-200) cm.
- Penjemuran kolam sampai tanah dasar menjadi retak-retak selama 4-7 hari
- Pemberian kapur tohor dengan dosis 25-50 g/M2
- Pemupukan dasar berupa pupuk organik dengan dosis 250-500 g/m2 dan pupuk anorganik seperti urea 15 g/ M2, TSP 10 g/ M2, dan NH4NO315 g/M2, untuk menumbuhkan plankton. Pupuk yang digunakan ditebarkan secara merata di dasar kolam.
I 5-10 ekor/ M2 ukuran 8-12 cm atau bobot ±15-20 g/ekor
4. Pemberian Pakan
- Selain pakan alami yang tersedia di kolam, diberikan juga pakan tambahan (pellet) dengan kadnugan protein minimal 28%
- Frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore hari
- Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3-5% dari bobot biomassa ikan perhari tergantung dari umur dan bobot ikan
Sumber air dapat berasal dari sungai, mata air, sumur atau air hujan
Kondisi air yang ideal memiliki temperatur 28-30 C, pH (7-8,5), debit air ±5 Udetik/1.000 M2
6. Produktivitas
Ukuran panen sebesar 200-300 glekor dengan lama pemeliharaan 3-6 bulan
Produksi yang dihasilkan 1-2 Kg/M2/MT
B. PEMBESARAN DI KOLAM AIR DERAS (KAD)
1. Konstruksi Kolam
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita yang kita lakukan adalah menerapkan semua ketentuan yang ada di bawah ini :
- Bentuk kolam segi empat atau oval
- Volume kolam 1 30 m3
- Kolam terbuat dari pasangan bata/batu (beton)
- Kedalaman air berkisar antara 1-1,5 m
- Saluran air pemasukan dan pengeluaran terletak pada sisi yang bersebrangan
- Kemiringan dasar kolam sekitar 1%
- Saringan pada saluran pemasukan dan pengeluaran terbuat dari kawat atau besii tahan karat
Pada bagian tebar benih kita lalukan dengan padat tebar 75-100 ekor/M3 dengan ukuran 20-30 g/ekor. karena ikan jenis ini termasuk ikan yang suka bergerobol dan akan menjadikan mereka menjadi nafsu makan bertambah.
3. Pemberian pakan
Ikan nila bukan termasuk ikan yang rakus jadi pemberian pakan cukup dengan frekuensi sebagai berkut :
- Jumlah pakan yang diberikan 3-5%/bobot biomas perhari
- Frekuensi pemberian pakan 3 kali perhari yaitu pagi, siang dan sore hari
Bobot ikan hasil panen 600-800 g l ekor dengan lama pemeliharaan 5-6 bulan
Produksi yang dihasilkan 30-50 Kg/M3/MT
Volume kolam ± 30 M3
C. PEMBESARAN DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
1. Wadah Budidaya
Kerangka
Bahan : kayu tahan air, bambu atau besi yang di cat anti karat
Ukuran : 7 x7 M2
Bentuk : persegi
Pelampung
Bahan : styrofoam, drum
Bentuk : silindris
Volume : 200 L (0,2 M3)
Jumlah : minimal 8 buah per jaring
Tali jangkar
Bahan : polyetylena (PE)
Panjang : 1,5 kali kedalaman perairan
Jumlah : 5 utas perjaring
Diameter : 0,75 inchi
Jangkar
Bahan : besi, blok beton, batu
Bentuk : segi empat
Berat : minimal 40 Kg/buah
Jumlah : 5 buah/jarring 6
Jaring
Bahan : polyetylene (PE 210 D/12)
Ukuran mata jaring : 1 inchi
Warna : hijau
Ukuran jaring : (7 x 7 x 2,5) M3
2. Padat Penebaran Benih
50-70 ekor/ M3 dengan ukuran 30-50 g/ekor
3. Pemberian Pakan
- Selain pakan yang tersedia diperairan umum (waduk/danau), harus diberi pakan tambahan buatan dengan kandungan protein minimal 28%
- Frekuensi pemberian pakan minimal 2-3 kali/hari yaitu pagi, siang dan sore
- Jumlah pakan yang diberikan 3-5% perhari/bobot biomas
- Bahan dasar kayu atau bambu
- Ukuran karamba dapat bervariasi tergantung pada luas dan kedalaman perairan. Untuk saluran irigasi atau sungai kecll umumnya berukuran (2 x 1 x 1) m3, sedangkan untuk sungai sungai berukuran besar atau danau berukuran (4 x 2 x 2) m3‘
- Pemasangan karamba untuk perairan sungai atau saluran irigasi yang ukurannya kecll dan dangkal dapat diletakkan tenggelam di dasar perairan.
- Pemasangan karamba untuk perairan sungai yang cukup lebar dan dalam atau perairan danau/waduk dengan kedalaman lebih dari 2 m, maka petakan karamba memerlukan pelampung agar posisi karamba terapung
- Pelampung yang digunakan antara lain drum atau styrofoam.
- Pembuatan karamba dari bambu atau kayu
- Untuk karamba yang diletakkan setengah terapung di permukaan air harus dilengkapi dengan pelampung
- Agar karamba tidak hanyut terbawa arus maka diikat dengan tali yang diikatkan pada pasak di tepi sungai atau memakai jangkar. Untuk karamba yang diletakkan di dasar aungai atau saluran, diikatkan pada (minimal) 4 buah kayu/bambu yang di dekat petakan
- Pada sisi bagian atas karamba dibuat pintu berukuran (50x50) cmz dan diberi kunci (gembok) yang berfungsi untuk memasukkan benih/pemberian pakan dan panen
Padat tebar benih dapat di lakukan dengan ketentuan yaitu 30-40 ekor/M3ukuran 75-100 nrnm/nkn karena ikan nila termasuk jenis ikan yang hidupnya menggerombol jadi tidak masalah kepadatan tinggi.
4. Pemberian Pakan
- Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein minimal 28%
- Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3-5%/bobot biomass/hari.
- Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan sore.
EmoticonEmoticon