Selasa, 25 Oktober 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Kisah Nyata: Meninggal Pasca Menulis Cerita Kematiannya Sendiri

Sebagai manusia, kita tidak bisa mengatur apa yang akan terjadi pada hidup dan mati. Untuk hidup, kita hanya dapat merencanakan segala sesuatunya dan mengerjakan rencana-rencana tersebut, dan setelah itu tinggal terserah Tuhan apakah akan memuluskan apa yang telah kita kerjakan atau sebaliknya. Sedangkan, untuk mati, kita sebagai manusia benar-benar tidak mendapat izin untuk mengetahuinya. Kapan, di mana, dan bagaimana cara kita meninggal nantinya sama sekali tidak bisa kita rencanakan. Semuanya terserah pada Tuhan saja.

Walaupun begitu, konon, seseorang yang akan menemui ajal memiliki firasat yang lebih peka. Ya, walaupun mengenai firasat sendiri belum bisa diketahui secara pasti kebenarannya, namun sejumlah orang yang bakal meninggal akan merasakannya. Seperti kisah nyata dari Asfand di tahun 2010 berikut ini.

Pada tanggal 3 Desember 2010, Asfand yang kala itu berusia 11 tahun mengikuti sebuah program bernama 'The News'. Dalam program tersebut, Asfand menuliskan kisah kematiannya sendiri. Bagaimana ia meninggal dalam sebuah kecelakaan, yang melibatkan dirinya.

Pasca menulis cerita tentang kematiannya sendiri, dua hari berikutnya, tepatnya pada tanggal 5 Desember 2010, kisah yang ditulis oleh Asfand berubah menjadi kenyataan. Asfand dan ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.

Kisah nyata yang dialami oleh Asfand memberikan tanda tanya besar bagi kita semua. Apakah benar seseorang yang akan meninggal dapat memprediksi kematiannya sendiri.

Kisah ini mirip dengan kisah tentang Kapal Titanic dan cerita novel The Narrative of Arthur Gordon Pym karya Edgar Allan Poe.

Entahlah, bagaimana dengan kalian, apakah percaya dengan firasat?


EmoticonEmoticon