Kamis, 26 Mei 2016

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Duda Cari Jodoh

DUDA CARI PASANGAN HIDUP


Ayo Kawin


Kawin itu nikmat

Kawin itu asyik

Kawin itu menyenangkan

Kawin itu dapat meredam perzinahan

Kawin itu wajib kalau niatnya untuk mencegah zina
Kawin itu Sunnah kalau niatnya untuk menolong pasangannya
Kawin itu mubah kalau sekedar untuk formalitas administrasi belaka
Kawin itu haram kalau berakibat menimbulkan mudhorot / merugikan pihak lain

Aktifitas yang paling disenangi oleh kebanyakan orang adalah kawin, karena cocok dengan dorongan nafsu syahwat yang sudah menjadi bawaan / kodrat manusia. Untuk bisa menyalurkan nafsu birahi / syahwat / seksual antara pria dengan wanita secara sah sehingga dapat menghasilkan keturunan, maka kita harus melalui pintu gerbang perkawinan terlebih dahulu yang prosesinya dinamakan akad nikah. Sebenarnya tanpa pasanganpun orang bisa memuaskan nafsu birahinya yaitu dengan bermasturbasi, baik dengan alat maupun cukup dengan tangan atau bahkan hanya dengan menghayal saja. Dan tanpa nikahpun orang bisa berhubungan sex dengan pasangannya tapi ini namanya zina. Berzina itu dilarang oleh Islam dan termasuk dosa besar, bagi pelakunya hukumannya dirajam (dilempari batu sampai mati) kalau ia sudah pernah menikah (zina muhson), atau dicambuk 100 kali dan diasingkan selama satu tahun kalau ia belum pernah menikah (zina ghoiru muhson), tapi hukuman ini hanya berlaku di negara-negara yang menerapkan syari'at Islam dalam undang-undang / hukum di negaranya.

Bapak kita Nabi Adam Alaihis Salaam (AS = Semoga Keselamatan Atasnya) yang menjadi manusia pertamapun melakukan Akad Nikah terlebih dahulu dengan Ibu Kita Hawa di taman sorga sebelum bersenang-senang berasyik masyuk memadu kasih bermain cinta antara sepasang suami istri. Namun sayang belum sempat membuahkan keturunan keburu kena tipu muslihat Sang Iblis laknatullooh alaih (LA = semoga Allooh melaknatnya) yang menjadi musuh bebuyutan beliau, sehingga harus diturunkan ke bumi dan beranak pinak sampai pada keberadaan kita sekarang ini, sehingga kitapun harus menjadikan Setan (anak cucu Iblis LA) sebagai musuh yang abadi pula jangan sampai kita jadikan teman, supaya kita tidak terkena tipu muslihatnya pula seperti Bapak kita Adam AS ketika masih berada di taman sorga dulu.

Allooh SWT memberi kita ummat manusia sebagai anak cucu Adam AS nafsu syahwat supaya kita berkembang biak untuk memenuhi bumi ini. Pria suka kepada wanita, demikian sebaliknya wanita suka kepada pria, hingga terjadi hubungan kelamin yang menghasilkan keturunan, sehingga bumi ini penuh dengan ummat manusia yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Ada bangsa yang kulitnya cerah, matanya biru bersinar laksana mutiara kayak kebanyakan Artis Eropa, hidungnya mancung mingis-mingis kayak Amitabh Bachchan, bibirnya tipis manis kayak Inneke Koesherawati, posturnya tinggi besar kayak Vladimir Klitschko, tapi ada pula yang kulitnya hitam legam kayak aspal, hidungnya pesek, bibirnya tebal, matanya sipit dsb dstnya. Namun semua itu sama kedudukannya di sisi Allooh SWT kecuali mereka yang paling taqwa di sisiNya, karena Allooh SWT tidak melihat rupa, harta dan pangkat kita, akan tetapi hanya melihat hati dan amal perbuatan kita. Kalau hati dan kelakuan kita baik, disertai iman dan taqwa kepadaNya niscaya semakin mulia pula derajat kita di sisiNya. Inilah keMaha Kuasaan dan keMaha Adilan Allooh SWT.

Di samping diberi hawa nafsu, manusia juga diberi akal serta agama yang disampaikan oleh Para Utusan (Rosul) Allooh SWT, agar perilaku kita tidak seperti binatang yang tidak diberi akal dan perasaan, di mana setiap ketemu antar pasangan jantan dan betina seringkali terjadi persetubuhan tanpa rasa bersalah, rasa malu maupun rasa berdosa, tidak peduli itu saudara kandungnya, anak maupun orang tuanya sendiri, yang penting kebutuhan biologisnya terpenuhi.
Melalui anugerah akal dan ajaran agama yang dibawa oleh Para Utusan Allooh SWT yang suci (Sejak Nabi Adam AS sampai Nabi dan Rosul terakhir Muhammad SAW) inilah kita ummat manusia diatur agar perilaku kita bermoral tinggi yang dapat diterima oleh akal sehat dan oleh bangsa manapun di dunia ini. Jika kita mau mentaati aturan-aturan agama, maka Insyaa Allooh fungsi kita sebagai kholifah di bumi akan bisa terwujud dengan optimal yang dapat membawa kebahagiaan lahir batin, dunia serta akhirat.

Melalui tulisan ini, saya mau menyampaikan amanah teman saya yang belum lama ini ditinggal mati oleh istri tercintanya. Dia minta tolong kepada saya untuk dicarikan jodoh. Katanya semenjak ditinggal mati oleh istri semata wayang tercintanya, kini hidupnya di samping terasa amat kesepian, juga kebutuhan biologisnya yang masih menggebu-gebu tak dapat tersalurkan, karena katanya mau berzina dengan PSK takut berdosa, sementara bermasturbasi dengan boneka yang bisa ngempot-ngempot layaknya veggy / pussy sekalipun rasanya masih kurang puas, di samping itu anaknya yang masih kecilpun tak ada yang mengasuhnya tatkala sedang ditinggal bekerja, mau dicarikan pengasuh tak mampu membayarnya karena gajinya pas-pasan, hanya cukup untuk menghidupi keluarganya saja.
Menyadari walau penghasilannya pas-pasan, namun gairah seksualnya yang hingga berkepala lima belum juga padam, serta mencarinya sendiri sulit, maka ia minta tolong kepada saya untuk dicarikan wanita yang bersedia diajak berbagi suka maupun duka serta mau menerima apa adanya (tidak banyak menuntut) apapun statusnya janda atau perawan, apapun agamanya (tapi kalau sudah menjadi istrinya bersedia masuk agama Islam), berapapun usianya asal masih mampu melayani suami di atas ranjang, tidak materialistis, apapun suku bangsa serta warna kulitnya (tidak memandang ras maupun rupa) serta dari manapun asalnya.

Adapun status teman saya tersebut yaitu duda beranak 3, domisili di Kota Semarang pinggiran, umur 53 tahunan, pekerjaan tukang sepatu serta punya rumah sendiri walau sangat sederhana.

Saya sebagai teman sekampungnya merasa terpanggil untuk berikhtiar mencarikannya walau saya perkirakan tidak mudah. Karena dengan upaya offline (manual) sampai sekarang belum juga membuahkan hasil karena cakupannya yang terbatas, maka saya berpikir untuk mengupayakannya secara online dengan membuat blog ini mengingat cakupannya yang amat luas setidak-tidaknya di seluruh Indonesia tercinta ini. Saya rasa bila tulisan ini terbaca oleh para wanita senusantara (Indonesia) yang kesulitan menemukan pasangan hidupnya atau yang niatnya hendak menolong pasangannya, maka Insyaa Allooh mudah-mudahan ada yang mau berjodoh dengan teman saya tersebut. Oleh karena tak semua wanita Indonesia bisa membaca tulisan ini, maka bagi siapa saja yang sempat membaca tulisan ini, kalau tidak berminat, setidak-tidaknya saya harap mau memberitahukan / menshare kepada teman, handai taulan, tetangga atau siapa saja yang anda ketahui yang sekiranya ada peluang mau menolong kesulitan teman saya tersebut, karena tolong menolong dalam kebaikan itu menurut agama Islam berpahala, sebaliknya tolong menolong dalam keburukan / kejahatan itu berdosa.

Saya berharap semoga ada wanita yang meminati teman saya tersebut dengan niat menolong pasangannya yang hukumnya sunnah yang berarti akan mendapat pahala. Meskipun secara materi temanku memang tergolong orang pas-pasan, namun menurutku ia punya rasa setia dengan anak dan istrinya, karena kebahagiaan hidup dalam berumah tangga membina keluarga tidak selamanya bisa diukur dengan materi, tetapi bersumber dari ketulusan dan keihlasan hati dalam mencintai pasangannya serta mau menerima apa adanya.
Kata pepatah Jawa "Trisno iku larang regane = Cinta itu mahal harganya" sehingga "Cinta tak dapat dibeli" oleh karena itu "Cinta itu anugerah Illahi" berarti "Jodoh itu milik Allooh SWT".
Sekedar bahan renungan betapa banyak pasangan ideal yang didambakan oleh kebanyakan orang, yang pria tampan, gagah, kaya, terkenal kemudian yang wanitanya cantik molek mempesona terkenal juga kaya namun setelah menjalin rumah tangga usianya tak sampai seumur jagung sudah bercerai dan betapa banyak pasangan yang tak diperhitungkan karena miskin papa, beraut wajah biasa, tak punya pangkat, tak punya jabatan apa-apa namun kehidupan rumah tangganya bisa awet sampai kakek-kakek nenek-nenek sampai beranak pinak yang banyak, damai sejahtera lahir batin dunia sampai akhirat. Bukankah ini yang seharusnya didambakan banyak orang. Oleh karena itu kebahagiaan tidak selamanya milik mereka yang bergelimang dengan harta benda, pangkat, jabatan maupun kemewahan lainnya yang selalu menjadi incaran banyak orang. Mereka yang sikap hidupnya seperti itu dinamakan kaum materialistis.

Bagi anda wanita yang meminati temanku tersebut bisa mengisi form isian di bawah ini untuk selanjutnya bisa saya proses dan saya temukan dengan teman saya tersebut. Silahkan isi data-data anda yang sebenarnya (sesuai fakta) serta beri komentar seperlunya di kotak komentar untuk menuangkan isi lubuk hati anda yang paling dalam. Kerahasiaan anda Insyaa Alooh saya jamin. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas ketulusan anda dalam berniat menikah karena menolong pasangan anda.


EmoticonEmoticon