LIMA hari berlalu, kematian Marna Nunut br Sianturi (19) yang ditemukan tewas dengan kondisi setengah bugil di lantai II bekas Pasar (Pajak) Tradisional Inpres, Kwala Bekala, Kecamatan Medan Medan Johor, belum juga terungkap. Polisi sendiri terus mengusut meski masih buntu. Tak mau ketinggalan, arwah Marna sendiri diyakini gentayangan mencari pembunuhnya.
Sejumlah warga memang samar-samar melihat sosok perempuan yang sejak 2 hari belakangan terlihat di lokasi temuan jasad Marna. Namun mereka yakin, bayangan itu adalah arwah Marna. Pasalnya, sejak puluhan tahun menetap di sana, mereka belum pernah melihat bayangan itu. Bayangan yang diyakini arwah Marna memang tak pernah mengganggu namun membuat kecemasan.
“Aku jadi ngeri lewat sana (lokasi temuan jasad Marna). Sepintas, macam ada perempuan di lantai dua kios itu. Aku yakin, roh korban itu. Posisinya membelakangi jalan, menunduk dan rambut tergerai. Aku langsung tancap gas. Perhatikan setiap malam, diatas jam 10, kreta yang lewat balap-balap. Udah lewat daerah itu, kembali pelan. Jadi angker lokasi itu. Rohnya gentayangan,” ucap Riston.
Lanjut pria bertubuh gempal yang puluhan tahun menetap di daerah itu, kawan-kawannya pun mengaku melihat bayangan aneh di jendela kios tak terpakai itu. Hal sama juga dikatakan Lomo. Setahu dia, sebelum 40 hari, roh Marna bakal gentayangan di sekitar bekas Pasar Inpres itu. “Biasanya itu. Sebelum 40 hari, rohnya masih di situ-situ aja. Dia hanya menunjukkan diri tapi nggak ganggu. Tapi dia akan mencari dan mengikuti orang yang membunuhnya. Itulah yang sering aku dengar dari orang tua ya,” ucapnya.
Terpisah, Lasni (23), kakak pacar Marna (Desmon), berharap polisi segera mengungkap kasus yang menggemparkan Kwala Bekala itu. “Kami sangat berharap, polisi cepat nangkap pembunuhnya,”ujar Lasni. Bahkan, wanita berpostur kurus itu juga mengaku tidak tenang sejak kejadian itu. Tidurnya kerap dibayang-bayangi oleh wajah temannya (Marna).
“Dia (Marna) berharap, agar saya mendesak pihak kepolisian untuk mengusut kasus kematiannya. Dalam hati ku, jiwa atau rohnya belum menerima kematiannya. Aku yakin, jika polisi serius mengungkap kasus ini, pelakunya pasti tertangkap,” ucapnya.
Desakan ini juga didukung oleh Budi, warga sekitar lokasi temuan mayat. Selain untuk memperbaiki nama kampung (tempat tinggal) juga menghilangkan kecemasan warga sekitar. Sejak kasus itu, warga jadi was-was. Alasannya, di sekitar lokasi terdapat 800-an KK dan masing-masing memiliki anak perempuan. Mengingat peristiwa ini belum terungkap, dia khwatir kejadian kedua akan terulang kembali.
“Kami masyarakat Kwala Bekala berharap, agar kasus ini diselesaikan. Kami was-was, menjaga terjadinya peristiwa ke dua. Saat ini warga juga ikut mencari informasi siapa pelakunya. Kalau dapat, dipatahi dulu baru diberikan sama polisi. Kasus seperti ini merupakan perbuatan binatang,” ucap Budi.
Mengingatkan, jasad Marna ditemukan tewas pada Minggu (5/7) pagi di kamar mandi tak terpakai di lantai II bekas Pasar (Pajak) Inpres Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor. Dua penjaga malam menemukan jasad karyawan pabrik sarung tangan PT Mahakarya Inti Buana, Tanjung Morawa itu, hanya mengenakan kemeja, sedangkan bagian bawah tubuhnya telanjang.
Selain bekas cekikan di leher, ditemukan juga luka di kepalanya. “Di wajah dan kepala bagian belakang dan depan (di atas jidat-red), juga ada luka memar seperti benturan benda keras,” terang seorang pengawai Forensik RSU Adam Malik. Usai menjalani otopsi di RS H. Adam Malik, Medan, ia dikebumikan di Desa Humbang Hasundutan, Kecamatan Lintong Ni Huta, Dolok Sanggul.(mula)POSMETRO-MEDAN.COM
Sejumlah warga memang samar-samar melihat sosok perempuan yang sejak 2 hari belakangan terlihat di lokasi temuan jasad Marna. Namun mereka yakin, bayangan itu adalah arwah Marna. Pasalnya, sejak puluhan tahun menetap di sana, mereka belum pernah melihat bayangan itu. Bayangan yang diyakini arwah Marna memang tak pernah mengganggu namun membuat kecemasan.
“Aku jadi ngeri lewat sana (lokasi temuan jasad Marna). Sepintas, macam ada perempuan di lantai dua kios itu. Aku yakin, roh korban itu. Posisinya membelakangi jalan, menunduk dan rambut tergerai. Aku langsung tancap gas. Perhatikan setiap malam, diatas jam 10, kreta yang lewat balap-balap. Udah lewat daerah itu, kembali pelan. Jadi angker lokasi itu. Rohnya gentayangan,” ucap Riston.
Lanjut pria bertubuh gempal yang puluhan tahun menetap di daerah itu, kawan-kawannya pun mengaku melihat bayangan aneh di jendela kios tak terpakai itu. Hal sama juga dikatakan Lomo. Setahu dia, sebelum 40 hari, roh Marna bakal gentayangan di sekitar bekas Pasar Inpres itu. “Biasanya itu. Sebelum 40 hari, rohnya masih di situ-situ aja. Dia hanya menunjukkan diri tapi nggak ganggu. Tapi dia akan mencari dan mengikuti orang yang membunuhnya. Itulah yang sering aku dengar dari orang tua ya,” ucapnya.
Terpisah, Lasni (23), kakak pacar Marna (Desmon), berharap polisi segera mengungkap kasus yang menggemparkan Kwala Bekala itu. “Kami sangat berharap, polisi cepat nangkap pembunuhnya,”ujar Lasni. Bahkan, wanita berpostur kurus itu juga mengaku tidak tenang sejak kejadian itu. Tidurnya kerap dibayang-bayangi oleh wajah temannya (Marna).
“Dia (Marna) berharap, agar saya mendesak pihak kepolisian untuk mengusut kasus kematiannya. Dalam hati ku, jiwa atau rohnya belum menerima kematiannya. Aku yakin, jika polisi serius mengungkap kasus ini, pelakunya pasti tertangkap,” ucapnya.
Desakan ini juga didukung oleh Budi, warga sekitar lokasi temuan mayat. Selain untuk memperbaiki nama kampung (tempat tinggal) juga menghilangkan kecemasan warga sekitar. Sejak kasus itu, warga jadi was-was. Alasannya, di sekitar lokasi terdapat 800-an KK dan masing-masing memiliki anak perempuan. Mengingat peristiwa ini belum terungkap, dia khwatir kejadian kedua akan terulang kembali.
“Kami masyarakat Kwala Bekala berharap, agar kasus ini diselesaikan. Kami was-was, menjaga terjadinya peristiwa ke dua. Saat ini warga juga ikut mencari informasi siapa pelakunya. Kalau dapat, dipatahi dulu baru diberikan sama polisi. Kasus seperti ini merupakan perbuatan binatang,” ucap Budi.
Mengingatkan, jasad Marna ditemukan tewas pada Minggu (5/7) pagi di kamar mandi tak terpakai di lantai II bekas Pasar (Pajak) Inpres Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor. Dua penjaga malam menemukan jasad karyawan pabrik sarung tangan PT Mahakarya Inti Buana, Tanjung Morawa itu, hanya mengenakan kemeja, sedangkan bagian bawah tubuhnya telanjang.
Selain bekas cekikan di leher, ditemukan juga luka di kepalanya. “Di wajah dan kepala bagian belakang dan depan (di atas jidat-red), juga ada luka memar seperti benturan benda keras,” terang seorang pengawai Forensik RSU Adam Malik. Usai menjalani otopsi di RS H. Adam Malik, Medan, ia dikebumikan di Desa Humbang Hasundutan, Kecamatan Lintong Ni Huta, Dolok Sanggul.(mula)POSMETRO-MEDAN.COM
EmoticonEmoticon