Istilah mancing pasiran sebenarnya diambil dari tempatnya, dan istilah ini mulai muncul dari para pemancing daerah selatan pulau jawa ( Pantai sepanjang samudra hindia ) dimana pantainya mutlak pasir bersih tanpa karang / tanpa batu apa lagi pohon.
Mancing pasiran sebenarnya sama dengan mancing di pantai ( surfishing ) umumnya Cuma mancing pasiran didaerah selatan pulau jawa lebih menantang ombak besar, tentunya harus menggunakan piranti yang sesuai dengan keadaan. Untuk mancing pasiran tidak semua teknik mancing seperti popping/casting bisa dilakukan karena ombak lebih dari 1 meter dan angin cukup kencang selalu kita hadapi.
Untuk itu Bani Fulan akan sedikit membahas trip ini, melihat situasi dengan ombak besar teknik mancing pasiran hanya bisa dilakulan menggunakan teknik bottom, beberapa kali kami mencoba teknik yang lain hasilnya ternyata tidak efektif bahkan flyfishing pun tidak berhasil. Untuk itu Bani Fulan membahas mancing pasiran dengan teknik bottom.
Persiapan :
Persiapan Piranti
o Joran > Joran yang efektif Panjang 350 – 450cm gunakan joran yg ringan tapi kuat
o Reel > Gunakan spining reel dengan kapasitas spool 200 – 300 meter (0,32mm)
o Line > Gunakan senar ukuran 0,28 – 0,35mm. Hindari penggunaan Line dengan diameter diatas 0,40mm dan PE ( kecuali digunakan sebagai Leader.
o Bandul > Ukuran yang efektif 60 – 80 gr
o Kail > kail yang digunakan sesuai target
o Leader 40 – 60 Lbs
o Kili – kili / swivel
o Karet spentil
Persiapan Pendukung :
o Gunting
o Kaca mata, Topi, Pelampung ( bila mau “ngebak” / masuk ke air )
o Tenda bila perlu, dll
Umpan : Undur ( yutuk ), Kicot sawah, Udang, Irisan Ikan, Ikan hidup ( bila mau ngoncer )
Rangkaian :
Ada 2 cara rangkaian yang bisa digunakan yaitu dengan bandul diatas kail atau bandul di bawah kail
o Rangkaian Bandul diatas kail
Rangkaian ini digunakan apabila targetnya hanya ikan besar saja dengan 1 mata kail dan bisa mengunakan teknik ngoncer.
o Rangkaian Bandul di bawah kail
Rangkaian ini bisa mengunakan lebih dari 1 mata kail
Teknik melempar :
o Usahakan ujung joran dengan Bandul kira – kira 1 meter, jangan terlalu panjang dan jangan terlalu pendek. Kalau panjang hati – hati bandul bisa kena kepala, kalau pendek lemparan kurang maksimal
o Kaki kiri didepan kaki kanan di belakang saat mau melempar, tangan kanan untuk mengayun dan tangan kiri untuk mengimbangi ayunan, kecuali orang “kidal”
o Sebelum mengayukan joran dalam posisi datar, Ayunkan semaksimal mungkin kearah titik yang dituju
o Sebaiknya jangan melempar / mengayunkan sambil berlari karena lemparan kurang maksimal
o Bagi yang “NGEBAK” masuk ke air apabila ada ombak datang sebaiknya kaki angkat satu, ini dimaksudkan untuk persiapan apabila kita terseret agar kaki yang lain dapat siap menahan kemana badan kita terdorong, kami sudah mencoba berdiri dengan satu kaki ternyata dorongan berkurang dibandingkan berdiri dengan dua kaki badan kita terasa terdorong kuat.
Lebeng :
Apa itu “Lebeng” dalam kata lain adalah Palung atau cekungan. Kalau mancing pasiran di daerah selatan jawa biasanya menunggu sampai ada “lebeng” yang dalam dan luas karena hanya ini lah kesempatan kita mendapatkan ikan yang besar dan banyak
Lebeng terbentuk oleh ombak yang terus menerus dan pengaruh angin yang terhembus dari laut ke darat, lebeng ini bisa sewaktu – waktu berubah atau pindah lokasi. Jadi tidak bisa dipastikan disuatu daerah tertentu bagus terus.
Ciri – ciri lebeng yang bagus bagaimana???.... yang banyak ikannya... kalau diceritakan memang agak susah tapi kalau kita lihat bisa tahu dimana ikan berkumpul ini berdasarkan pengalaman, tapi akan sedikit kami uraikan tanda – tandanya :
Ø Warna air laut kebiruan
Ø Pasir tidak ikut dalam gelombang air
Ø Buih pada lebeng tertentu cepat hilang atau air tenang “Ingat pepatah = Air beriak tanda tak dalam” heheee....
Ø Bandul tidak berjalan searah atau terseret cepat satu arah ke kanan / kekiri
Ø Bandul tidak cepat terpendam / terkubur dalam pasir
Bersambung..... heheheee...
Salam strikeeeeee......
EmoticonEmoticon